Minggu, 22 Juni 2014

Lima Blunder Jokowi Didebat Capres Ketiga




Dalam debat capres ketiga, dengan tema politik internasional dan ketahanan internasional, Jokowi sedikitnya melakukan blunder sebanyak lima kali. Hal ini dikatakan wakil ketua umum partai Gerindra Fadl Zon usai menghadiri debat capres ketiga di Holiday Inn, Jakarta Utara.

Pertama saat ditanya Prabowo tentang laut Cina Selatan, Jokowi menjawab Indonesia tidak punya kepentingan dilaut Cina Selatan itu. "Saya kira Jokowi tak mengerti masalah itu" kata Fadl Zon.
Menurut Tim Sukses Prabowo-Hatta,  Ahmad Mujani, "Jokowi ngak paham laut Cina Selatan karena kita tidak klaim, tapi bersentuhan, pulau Natuna ada disitu".

Sementa politisi PPP Ahmad Yani mengatakan, " Jawaban Jokowi mencerminkan kalau ia tidak memahami kondisi georafi dan politik luar negri Indonesia. Mana ada capres yang letak geografis saja tidak tahu. Saya ngak mau ikut campur ah,negara kita mau dicaplok saya ngak mau ikut campur".

Sementara blunder yang kedua  Jokowi, yang dijelaskan ketua tim pemenangan Prabowo-Hatta, Mahfud Md, mengenai pertahanan dan ketahan,. Saat itu Jokowi menjawab pertahanan dan ketahanan adalah untuk merekrut TNI.

"Ketahanan itu seperti sumber daya air,alam, sedangkan pertahanan itu urusan TNI," kata Mahfud MD.

Ketiga yaitu, Jokowi melakukan blunder tentang penjualan aset Indosat, oleh Megawati. Jokowi mengatakan penjualan aset Indosat karena krisis 1998. Sedangkan menurut Akbar Tanjung, yang dinilai ada kepentingan bukan krisis, karena penjualan aset Indonesia terjadi pada tahun 2001, sedangkan krisis yang terjadi di Indonesia pada tahun 1998.

"Jadi sebenarnya ngak relavan krisis alasan utama, karena dibalik itu ada kepentingan kan. Jual beli bukan karena ia bayangkan ada krisis 98-99, peristiwnya (penjualan Indosat) 2001, Megawati tahun 2001," kata Akbar Tanjung.

Kemudian blunder yang keempat, tentang kemerdekaan palestina, bukanlah program seorang capres, tapi amanat konstitusi. Seperti halya yang disampaikan Presiden Partai Kesejahtraan Sosial (PKS),Anis Mata.

"Membantu kemerdekaan Palestina itu adalah tugas konstitusi kita, bagi siapa yang memimpin pemerintahan, jadi itu bukan suatu yang spesifik. Itu sudah ada dalam konstitusi kita" kata Anis Mata.

Blunder yang kelima tentang Alat Utama Sistem Pertahanan (Alusista) TNI, seperti tank Leoprad dan anoa. Menurut Jokowi Leoprad tidak cocok untuk Indonesia.

"Menurut saya Leoprad itu penting. Mengingat luas wilayah Indonesia yang besar dalam menjaga pertahanan. Kan itu sudah dikaji oleh pakar-pakarnya. Vetnam saja pada perang terahir menggunakan Leoprad dari Vetnam. Bukan hanya tank, kita juga perlu jet tempur, helikopter, dan kapal selam" jelas Prabowo dalam debatnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar