Senin, 27 Januari 2014

Merasa Dijaga Dan Diawasi Allah

Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu (Qs.Annisaa ayat 1).

Perbuatan dosa adalah masalah. Nutup rizki. Padahal kita pengen rizki. Pengen berkah urusan apa saja.

Berkah tu gini simpelnya; punya penghasilan 1juta, anak 5, tapi cukup aja. Malah masih bisa buat nabung. Ada orang yang duitnya banyak, tapi utangnya juga bejibun. Tiap hari puyeng . Kayak dikejar dan mengejar sesuatu  yang kagak jelas.

Nah diurusan tauhid, kenapa manusia bisa berdosa?bisa berbuat maksiat? Salah satu sebabnya adalah ketiadaan ilmu bahwa Allah itu menjaga dan mengawasi kita. Kita ga paham, bahwa kita ngak bakalan bisa lepas dari pengawasan Allah.

Coba andai kita selalu merasa selalu ada Allah mengawasi kita, Insya Allah kita selamat lahir batin. Minimal kita ngak akan mau makan duit haram,nyakitin orang, ngelukai perasaan orang, ngerugiin orang. Sebab urusannya bukan cuma hanya pada orang yang dirugikan, tapi juga kepada Allah langsung.

Coba miliki perasaan selalu diawasi Allah, dilihat Allah, dijaga Allah,di dengar Allah. Sehingga timbul rasa sungkannya, rasa takutnya, rasa malunya, rasa ngak enaknya.

Sabtu, 25 Januari 2014

Ribet

Pagi jadi siang, siangpun jadi malam. Malampun berpanjang panjang, tembus lagi pagi. Ngak jadi kaya juga, malahan masuk angin.

Ribet bin panjaaaaaang....., itulah perjalanan manusia yang jauh dari Allah.

Solusi itu Allah yang punya, jawaban Allah juga yang punya, mintalah Allah  yang carikan, jangan cari sendiri.

Ada seorang ibu yang cinta sama anaknya, Ia tenteng anaknya keorang kaya ini, keorang kaya itu. Dan ahirnya malah menjadi kebiasaan. Ia hinakan dirinya untuk anaknya. Bagus sih, tapi andai ibu ini tidak menghinakan dirinya dan anaknya. Lalu bawaannya ke Allah saja, bisa jadi hidup ibu dan anaknya ini akan berubah. Ia tidak cari orang kaya, tapi ia cari pencipta orang kaya, ia tidak mencari harta orang kaya, tapi ia mencari pemilik harta orang kaya.

Maka kita mendapati banyak sekali ibu dinegri ini yang tenang sekali. Kakinya tidak pernah ia bawa untuk mendatangi pintu-pintu rumah orang kaya. Ia datangi Allah saja. Efektif,efeksien. Tapi sekali anaknya ketolong, ketolongnya sampai S2,sampai S3, dan kemudian mengakat derajat dia sebagai ibunya.

Allahu akbar.

Rabu, 15 Januari 2014

Hingga Fajar Merekah

Allah datang kelangit dunia, dari pertengahan malam.

Hingga saat fajar merekah.
Semoga kita dikasih taufik dan hidayah-Nya, untuk menyambut kedatangan Allah lewat shalat-shalat malam. Siapapun kepengin berubah; dari bodoh menjadi alim, dari miskin menjadi kaya, dari kekurangan menjadi dermawan, dari hidup penuh masalah menjadi hidup penuh berkah, dari jahat menjadi baik, dari senang berbuat maksiat menjadi taubat, dari hidupnya jauh dengan Allah menjadi dekat, dari hidup terlilit hutang jadi lepas beban hutangnya, dari sering hilang hartanya menjadi tawakal dan ikhlas, dan seterusnya keadaan yang dikendaki berubah menjadi lebih baik. Terutama dari kondisi penuh dengan dosa,susah didalam kuburnya nanti, tersesat dipadang masharnya, repot diyaumil ahirnya, jadi betul-betul mendapat ampunan,rahmat, dan kemudahan dari Allah. Shalat malam adalah sebagai kekuatan pengubah.


Yaa Allah, saya kepengen dicatat sebagai orang-orang yang mau dan mampu menghidupkan malam, yaa Allah bikin saya bisa bangun malam, dalam keadaan lapang,enteng, sehat, cukup rizki, dan bisa mencukupkan rizki yang lain. Bangunin....yaaa, bangunin juga istri/suami, anak-anak kami, dan siapa saja yang niat menghidupkan malam-malam-Mu.

Selasa, 14 Januari 2014

Mengharap Sama Allah.


Allahlah tempat berharap,semua yang punya harapan.
Coba, kepada siapa lagi mereka yang punya hutang berharap?

Kepada manusia?
Sehingga sebenarnya, bukan terbayar hutangnya.
Melainkan bayar hutang, dengan tambah besar hutangnya.

Kepada siapa yang punya hutang, lalu bisa mengadu dengan aman,tenang,menenangkan? selain kepada Allah?

Ketika mengadu kepada manusia, yang ada hanyalah tambahan kepusingan,tambahan masalah, sebab dia juga barangkali mempunyai masalah.

Dan siapa juga yang siap menerima aduan, keluhan, setiap saat?
Ga ada, kecuali Allah.

Allah bisa memberikan kesejukan hati. Allah bisa memberikan kesejukan hati, rasa tenang, dan Allah akan kuatkan batin.

Dan Allah akan bukakan harapan demi harapan. Bagi sesiapa yang menaruh harap kepada-Nya. Allah akan mewujudkan harapan itu.

Sementara jika ada manusia yang berharap selain kepada Allah,Allah akan patahkan harapan itu. Sehingga dia berputus asa dan barulah memanggil Allah sepenuh-penuhnya harapan. "Ya Allah hanya engkaulah satu-satunya harapan"... begitu biasanya rintihan mereka yang sudah ngak punya harapan selain hanya berharap kepada Allah.

Mereka yang uangnya diluar. Uangnya ditangan orang. Mereka yang proyeknya gagal. Mereka yang kemudian mempunyai masalah yang katanya sebab kejadian demi kejadian yang tak bisa dikontrolnya. Mereka yang segalanya dari harapan uang yang akan kembali,proyek yang bakal terbayar. Lalu tiba-tiba musnah itu semua, kemana kemudian mereka akan berharap? kecuali merintih dengan lirih kepada Allah.

Bahkan saat kita berlumpur dosapun, Allah tetap membuka diri-Nya untuk kita.
Ya saat semua pintu tertutup, Allah membuka pintu-Nya. Allah memanggil bagi semua yang kehilangan harapan, agar penuh berharap kepada-Nya.

Allah ngak minta apa-apa dari yang memiliki harapan. Allah hanya hanya minta mereka percaya bahwa Allah punya banyak keajaiban yang diperlukan oleh mereka.

Mereka meminta ampun kepada Allah, lantas mereka shalat dan berdoa, lalu bersabar. Menerima dulu semua kejadian dengan lapang dada,ikhlas dan bersyukur. Sementara Allah membereskan masalah kita satu persatu,sehingga terurai semua masalah,selesai semua kesulitan, teratasi semua kesulitan. Teratasi semua kesusahan.

Saat tak ada lagi yang bisa dilakukan, ambilah air wudhu, shalatlah, berdo'a, dan bersabarlah.


Sementara Allah membereskan masalah kita, terima dulu semua kejadian,istirahatkan otak, jangan banyak bertanya dulu,tenangkan hati. Katakan; "ngak  apa saat ini susah, saat ini banyak masalah, ngak apa saat ini banyak kehilangan banyak hal, Ngak apa. Saya udah serahkan semuanya kepada Allah. Yang terjadi biarlah dulu terjadi. Asal Allah sudah tahu dan sudah saya serahkan. Dan terserah Allah saja dulu saya ini musti apa, dan musti gimana".


Senin, 13 Januari 2014

Simpel

Simpel hidup ini sebenarnya. Yakni saat kita benar-benar bertuhan kepada Allah. Bukan bertuhan selain dengannya.
Hidup jadi sebaliknya, bisa ribet bin panjang,jika ahirnya tuhannya bukan Allah. Seorang sahabat saya yang pengusaha sharing kepada saya. Saya belajar dari beliau,180 proposal beliau tebar. Beliau datangi para pemilik modal, sebagian ada yang menerima kedatangan beliau tanpa folow up yang jelas. Sebagian lagi hanya membuatnya lelah dan letih.

Hingga ahirnya beliau mendatangi Allah.
Ia bawa proposal itu kepada Allah, ia minta ampun, udah banyak melalaikan shalat,jauh dari ngaji,ngak sedekah,doa, ngak pernah tahajut, dhuha.......dia minta ampun sama Allah, minta pertolongan Allah, minta ditunjukin jalan.
Alhamdulilah katanya,ahirnya beliau diketemuin sama rekan bisnis yang ahirnya perusahaan beliau berkembang sangat pesat. Ketika Saya ketemu dengan beliau, Subhanallah..., tidak bisa lagi beliau dibilang jadi pengusaha ecek-ecek.

Ia mengaku tidak meninggalkan kebiasaanya tuk bermujahadah,duduk menyepi dengan Allah, ngak tau hati ini tentram aja. Praktis ngak permintaan baru tentang dunia, semua cukup dah. Hanya saya ngak mau ninggalin kebiasaan lama saya dulu ketika hidup saya susah, kata sahabat saya. Kini saya udah diberi kelapangan dari Allah, masa saya ngak terus merapat dengan Allah.

Dari sahabat saya itu saya dapat pelajaran...., elo bro udah punya sebaik-baiknya pemodal dan pembuka jalan yaitu Allah...., datangin aja Allah.

Rabu, 08 Januari 2014

10 Perenungan Bersama

Koreksi diri,jujur diri, dan perbaiki. Insya Allah, kehidupan yang gelap akan kembali terang.

Mari kita sama-sama renungkan hal-hal berikut ini ;


  1. Merenungkan jangan-jangan kita sudah menjadi orang-orang yang mempersukutukan Allah.
  2. Merenungkan apakah diri kita pernah menyusahkan orang,atau malah gemar menyusahkan orang.
  3. Merenungkan adakah masalah antara kita dengan orang tua.
  4. Merenungkan apakah larangan zina sudah kita langgar.
  5. Merenungkan shalat kita dan kualitasnya.
  6. Merenungkan jangan-jangan kita termasuk orang-orang yang kufur nikmat, atau lupa diri.
  7. Merenungkan apakah kehidupan kita berbalut dengan rezeki haram.
  8. Merenungkan kekayaan kita,kesuksesan kita, kesenangan kita. Apakah kita kemudian berbagi, atau kita nikmati sendiri.
  9. Merenungkan apakah kita dekat dengan minum-minuman yang Allah haramkan.
  10. Merenungkan apakah judi menjadi bagian dari kehidupan kita atau tidak.
Yang mana bila salah satu urutan dosa diatas dilanggar, maka pasti akan membuat kita menjadi susah. Bila tidak di dunia ini, ya di aherat kelak. Kecuali mungkin dosa syirik, yang tidak dipungkiri menjadi urutan pertama tingkatan dosa, diatas dosa yang lain.

Koreksi diri (muhasabah), adalah sepenting ikhtiar perbaikan diri itu sendiri. Sedangkan tidak ada yang dinamakan perbaikan jika tidak tahu apa yang mesti diperbaiki.

Kaya Atau Miskin Itu Takdir Atau Pilihan???

Sekitar 5% penduduk dunia mengakangi 80% kekayaan dunia, apa itu kebetulan? apa itu takdir?
Banyak orang yang berpendapat bahwa kaya atau miskin itu adalah takdir, padahal ;


  • Pada dasarnya Dia hanya memberikan kekayaan dan kecukupan, Dia tidak pernah memberikan kemiskinanan.
  • Ketika kalah dalam perang , Nabi segera intropeksi diri dan mengoreksi timnya. Bukan mencari-cari alasan dan menyalahkan takdir. Kekalahan itu buah dari doa ,ibadah, dan ikhtiar manusia.
  • Demikian pula kemiskinan, itu buah dari doa,ibadah, dan ikhtiar manusia.
  • Jadi kaya atau miskin itu pilihan, bukan takdir.
Bicara soal takdir, rupa-rupanya takdirpun masih bisa diubah. Logikanya begini, Allah lah yang menetapkan takdir, nah sekiranya Dia mau, kira-kira Dia bisa mengubah takdir? yah pasti bisa! kan Dia Maha Berkehendak, Maha Berkuasa, pastilah Dia bisa mengubah segala sesuatu, termasuk takdir.
Dimana Dia dapat meneruskan ketetapan itu, mengubahnya atau menghapusnya.

Ringkasnya bila Dia telah berkenan, maka takdirpun masih bisa dirubah dengan trilogi doa,ibadah, dan ikhtiar, nah terjawablah sudah.

  • Berhentilah menyalah-nyalahkan nasib,takdir dan Allah.
  • Berhentilah menyalahkan kebijakan pemerintah,sistem pendidikan, latar belakang keluarga, atau siapapun.
  • Para pecundang mengangap orang lainlah yang bertanggung jawab atas kehidupannya.
  • Para pemenang  sebaliknya, dirinya sendirilah yang harus bertanggung jawab atas kehidupannya.
  • Anda adalah penanggung jawab atas kehidupan anda,termasuk atas kekayaan atau kemiskinan anda.


Senin, 06 Januari 2014

Kembali Mengakrabkan Diri dengan Al-Qur'an Dan Sunah

Bila kita tiada mau mengakrabkan diri dengan Al-Qur'an dan sunah serta tidak mau berpedoman pada keduanya, boleh jadi kita bagaikan berjalan tanpa arah dan tujuan. Atau berjalan dalam kegelapan tanpa pelita.

Wahai saudaraku, kesusahan yang terjadi, permasalahan yang muncul, boleh jadi sebab kita berjalan tanpa aturan-aturan yang Allah sudahh gariskan di dalam Al-Qur'an dan sunah. Kita pun tiada berkenan sungguh-sunggguh mempelajari tuntunan Allah dan rasul-Nya ini. Maka jadilah kehidupan kita tiada memiliki pedoman , tiada memliki tuntunan. Kita hidup tanpa arah, kita berjalan tanpa tujuan. Seringkali kita sudah merasa hidup benar, ngak tahunya malah kebelingger. Kita merasa sudah hidup lurus, ngak taunya bengkok. Kita merasa sudah mendapatkan kebahagiaan, ngak taunya malah penderitaan  yang sedang kita tanam.
Bukan dunia yang kita dapatkan, melainkan neraka. Beginilah bila kita tiada mau hidup dibawah petunjuk Al-Qur'an dan sunnah, tersesat.

Sedangkan kesusahan,penderitaan,permasalahan, sekalipun itu terjadi, bagi manusia yang tunduk,taat,patuh kepada Allah, maka sesungguhnya ia tidak akan merasakan hal tersebut sebagai kesusahan,penderitaan, dan permasalahan. Semuanya bakal ia kembalikan kepada pemilik kehidupan ini. Ia percaya bahwa Allah selalu berkehendak yang terbaik untuk hamba-hamba-Nya. Ia  percaya bahwa Allah selalu memudahkan, bukan mempersulit. Dibalik setiap kejadian ,ia percaya , bahwa selalu ada masud Allah yang baik untuknya . Yang diperlukan hanyalah berbaik sangka kepada Allah, percaya, serta pasrah kepada-Nya.

Saya hendak mengajak kepada saudara semua untuk merenungi sedikit kehidupan yang sudah dilalui, terutama ketika kita bermasalah atau memiliki keinginan yang belum kesampaian. Sebab seringkali terjadi kita menyalahkan  orang lain( sebab dari luar diri), sebagai biang masalah kita, atau penyebab  keinginan kita menjadi belum tercapai. Jarang kita menggali penyebab masalah dari dalam diri kita sendiri.

Setelah mengoreksi kehidupan, satu hal  yang tidak kalah penting adalah berbaik sangka kepada Allah. Bukalah mata, niscaya kita akan mendapati bahwa rahmat Allah ada dikehidupan kita.


Semoga Allah mengampuni semua lelaku salah kita dimasa yang lampau. Semoga Dia berkenan melindungi kita dari keburukan jalan yang telah kita lalui, dan semoga Dia berkenan memberikan terus rahmat-Nya buat kita semua. 

Minggu, 05 Januari 2014

ISTIDRAJ

"Jika kamu melihat Allah sedang memberikan karunia-Nya berupa kesenangan dunia kepada seseorang, sedang orang tersebut masih saja berbuat kemaksiatan, maka ketahuilah , itulah yang dinamakan istidraj." {HR.Ahmad}


Apa yang dimasud dengan istidraj? Istidraj adalah penundaan hukuman atau bisa juga kebinasaan yang Allah kenakan secara berangsur-angsur sedang orang tersebut tidak menyadarinya. Sadar-sadar ia sudah dalam kondisi pingsan dan tidak punya apa-apa lagi!.

Marilah kita renungkan firman Allah Swt didalam surah Al- An'aam ayat 44;

"Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, kamipun membukakan pintu-pintu kesenangan untuk mereka; sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang diberikan kepada mereka, kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong , maka ketika itu mereka terdiam berputus asa."

Betul apa yang dikatakan Al-Qur'an,nafsu, dan setan, hanya menawarkan kehinaan, kedukaan, dan penderitaan.

" Setan menjajikan(menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir); sedang Allah menjadikan untukmu ampunan daripada-Nya dan karunia. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui." {QSAl-Baqarah;268}  

Setan senantiasa menampakan keindahan terhadap setiap kemungkaran yang kita kerjakan dan menjauhkan kita kepada Allah, ketika perbuatan dosa dilakukan; zina,berjudi, mabuk-mabukan, dsb- enak betul terasa. Semua perbuatan dosa mengalir lancar dan seakan kita berteriak;

Inilah dunia! nikmati apapun yang kita inginkan. Tak ada yang bisa melarang. Inilah dunia! kita bebas melakukan apa saja, tak akan ada siksa kubur, tak akan pernah ada hari ahir!

Tapi ketika mata dibelalakkan akan terjadinya segala kemungkinan yang akan terjadi, barulah binaran mata dan gemerlapnya perhiasan setan akan berubah menjadi jeritan yang sangat menyayat hati.

Sekali lagi, tidak ada kebahagiaan setelah kemaksiaatan terbuat. Semuanya hanya dijanjikan kenikmatan semu oleh setan, sekadar melayangkan indra kepada keindahan dunia yang ternyata hanya angan-angan belaka!

"ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan,perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di aherat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenagan yang menipu." {Qs. Al-Hadiid;20}

Kalau sudah muncul kesusahan dan kepelikan hidup sebab  hati yang busuk, benarlah lagi apa yang dikatakan Al-Qur'an , dan menjadi layak disebut kembali untuk menambah tadzkirah; ketika manusia tidak lagi menggunakan akal sehat dan hatinya, cendrung mengikuti nafsu, sombong dan serakah, maka dia bisa lebih rendah daripada binatang. Inilah rupanya yang jarang disadari oleh kebanyakan orang bila kesenangan tergenggam dan bila nafsu menjadi imam terdepan, bahwa lupa diri akan mengantarkan hilangnya kebebasan dan kehormatan.

Lupakan Allah,
Maka Dia pun akan melupakan kita
Segeralah mengingat Allah,
Dia-pun segera mengingat kita.