Sabtu, 21 Juni 2014

Faktor Utama Pendongkrak Elektabilitas Prabowo-Hatta Adalah Serangan Brutal Kubu Jokowi



Hasil survey terus menunjukan trend capres Jokowi terus menurun. Kubu Jokowi yang dulunya sangat mendominasi pertarungan kini telah disalip kubu Prabowo.

Data survey Pukaptis terahir menyebutkan elaktabilitas Prabowo 44,69%, sedangkan elektabilitas Jokowi 42,79%.

Direktur Puskaptis, Husin Yaziz, menjelaskan bahwa masyarakat menginginkan sosok pemimpin yang tegas, berani, dan beribawa, dan faktor keamanan adalah salah satu kebutuhan masyarakat.

Dia menambahkan keamanan itu bukan hanya ancaman dari luar, tapi juga keamanan dalam bidang ekonomi. Ekonomi global sudah berlangsung, masyarakat butuh perlindungan, butuh proteksi dalam bidang ekonomi. Dalam hal ini masyarakat percaya Prabowo bisa melindungi.

Faktor kedua masyarakat memilih Prabowo, karena presiden akan membawa  nama Indonesia dimata dunia. Dalam hal ini Prabowo lebih bisa dipercaya memberikan kewibawaan dimata dunia.


Selain itu faktor yang juga paling banyak berpengaruh adalah "serangan brutal" dari kubu Jokowi yang menyerang tanpa dasar. Masyarakat melihat itu dan memberikan rasa simpati kepada Prabowo. Dia mengatakan selama ini banyak sekali romor yang dihembuskan untuk menjatuhkan Prabowo. Namun menurut Husin, masyarakat sudah cerdas karena derasnya arus imformasi. Akibatnya romor yang tidak mendasar itu bisa dipilah- pilah masyarakat.

Penyebab lainnya adalah penguasaan daerah dari ketokohan cawapres. Jusuf Kalla sebagai pedamping Jokowi tidak mendongkrak suara secara seginifikan. Berbeda dengan Hatta Rajasa yang menjadi pendamping Prabowo. Figur Hatta dinilai bisa menfongkrak perolehan suara Prabowo.

"Sekitar 21% pemilih ada dipulau Sumatra, dan Hatta Rajasa mampu menguasai daerah itu dengan baik. JK meskipun menguasai daerah pemilihan Sulawesi namun suara pemilih disana hanya 7%" jelas Husin.





suaranews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar