Jumat, 29 Agustus 2014

Melawan Lupa: Buku Putih PDIP


Salam Perjuangan...

Kita flas black tentang penolakan BBM oleh PDIP pada masa lalu, pada masa kepemimpinan SBY. Pada hari Jumat 30 Maret 2012, Fraksi PDIP dengan tegas menolak kenaikan BBM dan pada saat itu membagikan buku merah yang berjudul "Argumentasi PDI Perjuangan menolak kenaikan BBM" kepada para anggota DPR, pres, maupun pengunjung rapat paripurna.

Pada saat itu ketua Fraksi PDIP Puan Maharani mengatakan " Aksi PDIP ini bukanlah pencitraan, namun bentuk konsistensi mereka dalam memperjuangkan hak-hak rakyat. PDI Perjuangan mencoba berjuang tidak hanya dengan kata-kata saja, tapi menggunakan data, fakta, dan tindakan rill. Ini salah satu pungsi partai dalam mencerdaskan bangsa." Kata Puan Maharani, usai memimpin rapat internal Fraksi PDIP. (vivanews.com 30 Maret 2012).




Kalau benar PDIP punya cara lain agar BBM tidak naik, maka sebaiknya pada bulan Oktober setelah pelantikan Jokowi sebagai Presiden agar program yang terdapat di Buku Putih itu direalisasikan. Yang konon katanya Buku Putih itu membuat Data Sensus Nasional, Data BPS, Data World Bank, dan hasil survey PDIP.

Kalau memang Buku Putih itu adalah paduan menjalankan roda pemerintahan dan alternatif2 lainnya tanpa menaikan BBM maka itu yang harus dibuktikan Jokowi dan PDIP, apakah benar Buku Putih itu bisa dilaksanakan atau hanya untuk pencitraan saja.

Jika Jokowi tetap juga menaikan BBM, maka Jokowi dan PDIP telah membohongi 70 juta pemilihnya, dimana kenaikan BBM akan membebani wong cilik dan dampak yang paling terasa bagi mereka, dan tidak berpengaruh bagi orang2 kaya, dan para pemilik mobil. Karena orang kaya akan menyesuaikan pendapatannya, sedangkan penganguran dan wong cilik akan makin terjepit.


Apakah PDIP masih disebut sebagai Partai Wong Cilik ???.... Apakah Buku Putih masih layak untuk saat ini atau???....   Kita lihat saja selanjutnya..... 





Otto Von Bismarck/ Kompasiana.com

Macam-Macam Motor Sport















Minggu, 24 Agustus 2014

RUMAH HATI YANG KOSONG


Rasullulah bersabda, " sesungguhnya seseorang yang satu hari ia tidak membaca Alqur'an sungguh hatinya "kalbaitil khorbi" seperti rumah kosong " ( HR.Tirmidzi) 


Rumah hati yang kosong dari cahaya hidayah alias gelap, angker, seram, sarang berbagai penyakit, seperti sombong, dengki, dendam amarah, riya, ujud, dsb, dan sangat gampang dimasuki syetan. Lantas bagaimana dengan orang yang berhari-hari, berminggu-minggu, berbulan-bulan tidak membaca Alqur'an ? Alangkah kotornya, baunya, gelapnya, angkernya rumah hati orang itu.... kok bisa ya tidak mau membaca Alqur'an?

Sahabatku tercinta fillah, SADARILAH ALQUR'AN MUZIJAT TERBESAR  YANG ALLAH JAGA SAMPAI HARI KIAMAT (QS. ALHIJR 9), Alqur'an itu PETUNJUK CAHAYA HIDUP yang menyelamatkan hidup kita didunia dan di aherat, sebagai "Syifa" obat jasmsni,"rahmah" obat rohani (QS. Al Isro 82), setiap hurup 10 kebaikan, dsb.

Lantas sekarang alasan apalagi  kalian tidak membacanya kecuali karena ingin memilih kesenangan menipu dunia sesaat ini.!.... Ayo mulai ambil wudhu, jangan biarkan hari berlalu tanpa Alqur'an.

Iqro!  Baca! Hatipun terang, pikiran jernih, bicarapun jadi hikmah dan hidup dalam Hidayah ALQUR'AN MEMBAHAGIAKAN.... Insya Allah. Amiinn.

Jangan lupa sebelum tidur malam, berwudhu, berdoa, berdzikir dan berazam untuk sholat malam.

Allahumma ya Allah bahagiakan hidup kami dengan kesenangan tadabburul Alqur'an .....amiin.

Sabtu, 23 Agustus 2014

SUNAN GIRI (PRABU SATMATA)


Sunan Giri Putra Syaikh Maulana Ishak adalah tokoh Wali Songo yang berkedudukan  sebagai raja sekaligus guru suci (pandhita ratu). Ia memiliki peran penting dalam pengembangan dakwah Islam di Nusantara dengan memanfaatkan kekuasaan dan jalur perniagaan. Sebagaimana guru sekaligus mertuanya, Sunan Ampel, Sunan Giri mengembangkan pendidikan dengan menerima murid-murid dari berbagai daerah di Nusantara.

Sejarah mencatat, jejak dan dakwah Sunan Giri beserta keturunannya mencapai daerah Banjar, Matapura, Pasir, dan Kutai di Kalimantan, Boton, dan Gowa di Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara, bahkan Kepulauan Maluku.




Pintu masuk ke cungkup makam Sunan Giri yang cukup pendek sehingga penziarah harus membungkuk untuk memasukinya




Makam Sunan Giri yang bergelar Prabu Satmata ini, makamnya terletak di sebuah bukit di dusun Kedhaton, desa Giri Gajah, kecamatan Kebomas, kabupaten Gresik. Kompleks makam ini berupa dataran bertingkat tiga dengan bagian belakang yang paling tinggi. Pintu gerbang masuk kearea pemakaman pada tingkàt pertama ini ditandai gapura berbentuk candi Bentar dengan undak-undakan berperipih hiasan naga dikanan dan kirinya yang merupakan candra sengkala Naga Loro Warnaning  Padha yang menunjukan angka tahun 1438 saka (1506 Masehi), yaitu tahun dibangunnya pintu gerbang tersebut. Untuk masuk kearea tingkat kedua terdapat pintu gerbang candi Bentar kedua yang sama dengan pintu candi Bentar pertama. Pada area tingkat ketiga terdàpàt pintu gerbang  berbentuk paduraksa. Di area ketiga ini terletak sebuah cungkup (bangunan kuburan) yang berisi makam Sunan Giri beserta istri.


Candi Bentar di makam Sunan Giri ini dibuat dari batu gamping dengan tesktur yang sangat menarik





Patung naga bermahkota dengan mulut menganga yang menjaga di depan candi Bentar makam Sunan Giri 





Bangunan masjid diatas situs Giri Kedaton 




Kolam wudhu kono peninggakan Sunan Giti fi ditus Giri Kedaton



Kapi Menda : salah satu tokoh wayang yang ficiptakan Sunan Giri 


DAKWAH SUNAN GIRI


Salah satu bidang dakwah Sunan Giri adalah pendidikan. Dalam usaha bidang dakwah lewat pendidikan, Sunan Giri tidak sekedar mengembangkan sistem pesantren yang diikuti santri-santri  dari berbagai daerah mulai dari Jawa Timur, Jawa Tengah, Kalimantan, Makasar, Tidore, Sumatra, lombok,Sumbawa, dan Hitu, melainkan mengembangkan pula sistem pendidikan masyarakat terbuka dengan meciptakan berbagai jenis permainan anak-anak seperti Jelungan,Jamuran, Gendi Gerit, dan tembang-tembang permainan anak-anak seperti Padang Bulan, Jor, Gula Ganti, dan Cublak-Cublak Suweng. Bahkan Sunan Giri diketahui mencipta beberapa tembang tengahan dengan metrum Asmaradhana dan Pucung  yang sangat digemari  masyarakat karena berisi rohani yang tinggi.

Sunan Giri tidak segan mendatangi masyarakat dan menyampaikan ajaran Islam dibawah empat mata. Setelah keadaan memungkinkan, dikumpulkanlah masyarakat sekitarnya dengan keramaian , misalnya selamatan, dan upacara-upacara, lalu dimasukanlah ajaran Islam, sehingga suasana lingkungan lambat laun dengan cara-cara yang lunak mengikuti ajaran Islam, yang diterima sebagai kewajaran.

Puncak kejayaan Sunan Giri ditandai dengan naiknya cucu Sunan Giri bernama pangeran Pratikha yang masyur disebut Sunan Giri Prapen. Sebab saat itu tidak sekedar memperbaiki  dan memperbesar kedhaton  dan masjid Giri serta makam Prabu Samata, dakwah Islam pun dikembangkan sampai ke Kutai, Gowa, Sumbawa, Bima, bahkan Maluku. Meski tindakan besar dakwah dilakukan Sunan Giri Prapen, keagungan, kehormatan, kemuliaan dan kewibawaan rohani, tetap diberikan kepada Sunan Giri Prabu Satmata yang sampai saat ini makamnya dijadikan tempat penziarahan umat Islam.

KEUTAMAAN MASJID DAN TUJUH GOLONGAN YANG MENDAPAT NAUNGAN ALLAH



Diriwayatkan dari Abu Hurairah, dari Rasullulah beliau bersabada, " Tujuh golongan yang Allah naungi mereka pada hari yang tak ada naungan selain naungan-Nya; yakni pemimpin yang adil, pemuda yang tumbuh  dalam ibadah kepada Rabbnya, seseorang yang hatinya tergantung di masjid, dua orang yang saling mencintai karena Allah, keduanya berkumpul dan berpisah karena Allah, seorang laki-laki yang dirayu wanita terhormat lagi cantik  lalu ia mengatakan 'sesungguhnya aku takut kepada Allah', seseorang yang bersedekah dimana ia menyembunyikan (sedekahnya) hingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang dilakukan tangan kanannya, dan seseorang yang mengingat Allah seorang diri lalu kedua matanya melelehkan air mata." 




Penjelasan makna hadits 


" Tujuh golongan," yakni , tujuh golongan manusia.

"Dalam naungan-Nya" yakni, naungan 'Arsynya'.
"Pemimpin yang adil" yakni, yang mengikuti perintah-perintah Allah.

"Hatinya tergantung di masjid" yakni, masudnya ia menunggu waktu-waktu shalat. Ia tidak mengerjakan satu shalat dimasjid lalu keluar darinya kecuali ia menunggu-nunggu shalat lain untuk ia kerjakan di dalam masjid.

"Karena Allah" yakni, bukan karena tujuan duniawi.

"Wanita terhormat" yakni, keturunan terhormat, terpandang, kaya raya.

"Lagi cantik" yakni, yang menawan untuk mengajak zina.

"Mengingat Allah," yakni, dengan lidah dan hatinya.

"Seorang diri", yakni, menyepi dari mahluk.




Rasullulah menceritakan kepada kita sifat tujuh kelompok yang Allah menjaga mereka nanti pada hari kiamat. Artinya, Dia menganugrahi mereka kehormatan, meliputi mereka dengan perlindungan-Nya dan menyelimuti mereka dengan rahmat-Nya pada hari semua manusia bangkit menghadap Rabb alam semesta dan matahari berada dekat dengan mereka.

Orang yang adil adalah orang  yang mengerjakan sesuatu pada tempatnya . Dikatakan pula,orang yang bersikap pertengahan dalam mengerjakan amal-amalnya untuk Allah, tidak kurang dan tidak berlebih-lebihan, baik dalam masalah akidah, amal maupun ahlak. Dikatakan juga, orang yang memperhatikan hak-hak rakyat.

Pemimpin yang adil ini meliputi setiap orang yang diberi amanat memegang perkara-perkara kaum muslimin dari para pemimpin dan penguasa dan semua orang yang mengepalai satu tugas dimana ia takut kepada Allah dalam urusan amanat ini.

Hadist ini berisi;


  1. Ajuran berbuat adil dan istiqamah.
  2. Memurnikan ibadah semata-mata untuk Allah.
  3. Menjalin interaksi yang baik dengan Allah dan antar sesama hamba.
  4. Keutamaan sedekah sunah dan sedapat mungkin merahasiakannya. Adapun sedekah wajib(zakat), yang paling afdhal ditampakkan.
  5. Keutamaan menangis karena takut dan gentar kepada Allah disertai iftah, zuhud dan mengerjakan amal-amal shalih untuk Allah. Dia berfirman," Barang siapa  yang mengerjakan amal amal shalih, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan kami berikan kepadanya kehidupan  yang baik dan sesungguhnya akan kami berikan balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih  baik dari apa yang mereka kerjakan" (An-Nahl (16):97). Firman-Nya, "Maka barang siapa yang mengerjakan amal saleh, sedang ia beriman, maka tidak ada pe gikaran terhadap amalannya itu untuknya."(Al-Anbiya'(21):94). Firman-Nya," Bahwasanya orang-orang yang telah ada untuk mereka ketetapan yang baik dari kami, mereka itu dijauhkan dari neraka , mereka tidak mendengar sedikitpun suara api neraka, dan mereka kekal dalam menikmati apa yang diingini oleh mereka. Mereka tidak disusahkan oleh kedashsyatan yang besar (pada hari kiamat), dan mereka disambut oleh para malaikat. (Malaikat berkata): inilah harimu yang telah dijanjikan kepadamu." (Al-Anbiya'(21):103).

Jumat, 22 Agustus 2014

Kesendirian Yang Sebenarnya


Wa tamsyii'alal majaami'i  'alaa zhahri wa taqa'u wahiidan fii bathhinii.

Engkau berjalan-jalan bersama orang-orang, sedangkan kamu akan tinggal sendirian di dalam perutku. 

Ketika kita meninggal , sedang jasad kita masih diatas bumi, alias belum dikubur, sesungguhnya kita sudah sendirian. Meskipun sebenarnya dikanan kiri kita ada anak keturunan dan sanak saudara yang mengelilingi kita serta menangisi kepergian kita untuk selamanya.

Tapi kita tetap tidak sendiri, secara jasad. Karena bumi mengingatkan, kesendirian yang sebenarnya yaitu ketika kita benar-benar sudah dikubur. Saudaraku, benar-benar kita akan sendirian! Oleh karena itu penting sekali kita waspada, jangan mentang-mentang kita hidup ditengah keramaian lalu kita lalai dengan yang namanya kematian.

Masya Allah , kalau sudah sepi sendiri di alam kubur, barulah kita menyesal. Sebuah penyesalan yang sudah tidak berguna lagi.




Rabb... ampunilah semua ahli kubur dari kaum Muslimin Muslimat. Berilah rahmat kepada mereka, berilah ampunan-Mu untuk mereka, dan kasihinilah mereka. Selamatkanlah mereka dari apapun kebodohan yang mereka lakukan ketika mereka di dunia. Selamatkanlah mereka dari kemaksiatan dan dosa yang mereka lakukan. Sesungguhnya tiada yang mengampuni mereka kecuali Engkau semata. Sedangkan Engkau Maha Pengampun, Maha Pemaaf, Maha Pengasih, dan Maha Penyayang.



Rabb... hal serupa kami mintakan bila kami juga ahirnya harus menjadi ahli kubur, sebab jadwalnya yang memang sudah datang. Tidak ada hal yang kami harapkan kecuali Engkau Yang Maha Mengampuni dosa-dosa kami. Tidak terbayang oleh kami bahwa keburukan kami akan Engkau wujudkan dikubur kami. Ampuni kami, ya Rabb... ampunilah kami.....

Makam/Kubah Amir Husin Bin Buajim, Balangan Kalsel






Kamis, 21 Agustus 2014

Tentang Niat Seseorang

Diriwayatkan dari Alqamah bin Waqqash, ia berkata , aku mendengar Umar bin Khathab mengatakan, aku mendengar Rasullulah bersabda;


" Setiap amal itu tergantung  niat. Maka siapa  yang hijrahnya kepada dunia yang akan ia peroleh atau seorang wanita yang akan dinikahi maka hijrahnya kepada apa yang karena  ia hijrah.  Dan siapa yang hidjrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya maka hidjrahnya kepada Allah dan Rasull-Nya." 



Penjelasan makna hadits



"Setiap amal tergantung niat," karena tempat niat hanya satu, yakni hati, baik secara hukum maupun syariat.

" Maka hidjrahnya apa yang karena ia hidjrah," yakni baik berupa dunia atau wanita serta yang seperti keduanya. Artinya, ia tidak memiliki bagian pahala di aherat.

" Maka hidjrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya," yakni berhidjrah untuk menikmati dzikir kepada Allah dan bershalawat kepada nabi-Nya, serta beramal shalih karena menginginkan nikmat-nikmat yang abadi.

Rabu, 20 Agustus 2014

Shalat Dan Puasa Nabi Dawud


Diriwayatkan dari Abdullah bin Amru, ia menyatakan, Rasullulah bersabda kepadaku ;

" puasa yang paling disukai  Allah adalah puasa Dawud; ia berpuasa satu hari dan berbuka satu hari. Dan shalat yang paling disuka Allah adalah Shalat Dawud; ia tidur separuh malam, shalat sepertiganya dan tidur lagi seperenamnya". 


 Penjelasan makna hadist 


 "Dan tidur lagi seperenamnya," sebab tidur sesudah shalat malam bisa  mengistirahatkan tubuh dan menghindarkan dampak negatif begadang malam.

Selasa, 19 Agustus 2014

Masjid Jami Sungai Banar


Masjid Jami Sungai Banar adalah salah satu masjid tertua di Kalimantan Selatan yang terletak di tepi sungai Negara, sekitar 3 km dari kota Amuntai Hulu Sungai Utara, tepatnya di desa Jarang Kuantan, kecamatan Amuntai Selatan.






Masjid ini berdiri pada tahun 1804 Masehi (1218 Hijriyah). Masjid ini disarankan dibangun oleh Syekh Muhamad Arsyad Al Banjari kepada sejumlah warga Amuntai yang berguru kepada beliau. Kebetulan juga di kota Amuntai belum ada masjid. Selain itu sang wali juga memberikan kitab Al-Qur'an tulisan tangan.
Saran pembangunan masjid itu disambut baik warga Amuntai. Secara bersama-sama mereka mempersiapkan pembangunan masjid itu. Lokasi yang dipilih sekitar 500meter dari lokasi masjid sekarang.




Keanehan terjadi ketika akan pendirian tiang, mendadak tiang-tiang besar yang terbuat dari kayu ulin hilang dari tempat pembuatannya. Setelah dilakukan pencarian tiang-tiang tersebut ditemukan ditepi sungai, yang pada saat itu sungai tersebut belum mempunyai nama. Kegaduhan muncul dimasyarakat siapa yang memindahkan tiang-tiang tersebut, karena bobot tiang yang sangat berat dan perlu puluhan orang untuk memindahkannya, tiba-tiba saja tiang-tiang itu sudah berpindah tempat. Keanehan ini dianggap isyarat gaib kalau lokasi pendirian masjid itu haruslah dilokasi sekarang.  Maka dimulailah pembangunan masjid tersebut.

Bangunan asli masjid tersebut berukuran 25X20 meter, berbentuk mirip rumah adat banjar, memakai tiang dan bertingkat.  Bahan rangka, lantai, dinding, dan papan dari kayu ulin dan bagian atap sirap yang tinggi. Sedangkan mimbar dan khotbah sumbangan pribadi H.Mahmud (tokoh masyarakat setempat). Yang ukirannya dikerjakan oleh dua orang ahli ukir pada masa itu, yaitu Buha dan Thahir. Mimbar tersebut terbuat dari kayu ulin dengan ukuran 3,8 meter x 1meter dengan tinggi total 4,5 meter terdiri dari badan 2 meter dan menara 2,5 meter.




Kejadian aneh kembali terjadi ketika pekerjaan pembangunan masjid selesai dikerjakan. Ketika masyarakat bermusawarah untuk menentukan nama masjid yang dibangun, namun belum menemukan nama yang tepat. Tiba-tiba datanglah sebuah perahu yang merapat ditepi sungai dekat masjid. Penumpang perahu yang tampak seperti padagang itu meminta ijin kepada masyarakat untuk shalat karena waktu shalat sudah tiba. Setelah selesai shalat orang itu  kembali melanjutkan perjalanannya. Masyarakat terkejut karena didekat perahu yang disandarkan itu tertinggal sekantong uang. Masyarakat sepakat untuk menyimpan uang tersebut dan dikembalikan kalau orang itu kembali datang. Beberapa hari kemudian sang pedagang itu kembali datang. Mayarakat kemudian mengembalikan uang yang ditemukan kemaren. Sang pedagang itu berkata "orang sini banar-banar kadada nang culasnya" (orang disini benar-benar jujur).




Kemudian orang itu bertanya apa nama sungai dan masjid yang baru dibangun ini..? Masyarakat menjawab belum ada namanya. Kemudian orang tersebut menyarankan " bagaimana kalau nama sungai ini namanya sungai banar, dan masjidnya namanya masjid sungai banar. "  Masyarakat serentak bertakbir kepada Allah SWT, mereka setuju dengan nama yang diberikan orang itu.

Minggu, 17 Agustus 2014

Kisah Sunan Ampel

Foto cungkup dan menara masjid Agung Sunan Ampel Surabaya 


Jirat makam Sunan Ampel beserta istrinya dengan hiasan bunga melati dan mawar pada acara haul Sunan Ampel ke-544



Penjiarah tampak berkirim doa dimakam Sunan Ampel dan istrinya 





Sekilas Tentang Sunan Ampel 


Sunan Ampel putra Syaikh Ibrahim As-Samarkandi adalah tokoh Wali Songo tertua yang berperan besar dalam pengembangan dakwah  Islam di Jawa dan tempat lain di nusantara.

Melalui pesantren Ampeldenta, Sunan Ampel mendidik kader-kader penggerak dakwah Islam seperti Sunan Giri, Raden Patah, Raden Kusen, Sunan Bonang, dan Sunan Drajat.

Dengan cara menikahkan juru dakwah Islam dengan putri-putri penguasa bawahan Majapahit, Sunan Ampel membentuk keluarga-keluarga muslim dalam suatu jaringan kekerabatan yang menjadi cikal-bakal dakwah Islam di berbagai daerah.

Sunan Ampel sendiri menikahi putri Arya Teja, Bupati Tuban, yang juga cucu Arya Lembu Sura, Raja Surabaya yang muslim. Jejak dakwah Sunan Ampel tidak hanya di Surabaya dan ibu kota Majapahit, melainkan meluas sampai kedaerah Sukadana di Kalimantan.


Asal-Usul Dan Awal Kedatangannya Ke Jawa 


Raden Rahmat datang ke Jawa bersama saudara tuanya yang bernama Ali Musada (Ali Murtadho) dan saudara sepupunya ya g bernama Raden Burereh (Abu Hurairah). Mereka mendarat di Tuban. Setelah tinggal beberapa lama diTuban, Imam Rahmatulah berangkat ke Majapahit menemui bibinya yang dikawin Raja Majapahit yang masih beragama Budha.

Kedatangan Raden Rahmat ke Majapahit diperkirakan terjadi awal dasawarsa ke empat abad ke-15, yakni saat Arya Damar sudah menjadi Adipati Palembang sebagaimana riwayat yang menceritakan bahwa sebelum ke Jawa Raden Rahmat telah singgah di Palembang.

Raden Rahmat sewaktu di Palembang menjadi tamu Arya Damar selama dua bulan, dan dia berusaha memperkenalkan Islam kepada raja Palembang itu.

Arya Damar yang sudah tertarik kepada Islam itu hampir saja diikrarkan menjadi Islam. Namun karena , tidak berani menanggung risiko menghadapi tindakan  rakyatnya yang masih terikat pada kepercayaan lama, Ia tidak menyatakan keIslamannya dihadapan umum. Menurut  cerita setempat, setelah memeluk Islam, Arya Damar memakai nama Ario Abdilah.

Keterangan dari Hikayat Hasanuddin yang dikupas oleh J. Edel (1938) menjelaskan bahwa pada waktu kerajaan Champa ditaklukan oleh raja Koci, Raden Rahmat sudah bermukim di Jawa. Itu berarti Raden Rahmat ketika datang ke Jawa sebelum abad 1446 Masehi, yakni pada tahun jatuhnya Champa akibat serbuan Vietnam.

Hal itu sejalan dengan sumber dari Serat Walisana yang menyatakan bahwa Prabu Brawijaya, raja Majapahit mencegah Raden Rahmat kembali ke Champa karena Champa sudah rusak akibat kalah perang dengan kerajaan Koci.


Penempatan Raden Rahmat di Surabaya dan saudaranya di Gresik, tampaknya memiliki kaitan erat dengan suasana politik di Champa, sehingga dua bersaudara tersebut ditempatkan di Surabaya dan Gredik dan dinikahkan dengan perempun setempat.

Pengakatan Raden Rahmat sebagai imam di Surabaya dengan gelar sunan dan kedudukan wali di Ngampeldenta dilakukan oleh raja Majapahit. Dengan demikian, Raden Rahmat lebih dikenal dengan sebutan sunan Ngampel.

Dalam perjalanan menuju Ampel, dikisahkan  Raden Rahmat melewati daerah Pari, Kriyan, Wonokromo, dan Kembang Kuning yang berupa hutan. Ditempat itu Raden Rahmat bertemu dengan Ki Wiryo, Saroyo. Menurut sumber lain Ki Wirajaya yang dikenal sebagai Ki Bang Kuning yang kemudian menjadi pengikut Raden Rahmat. Sementara menurut Babad Tanah Djawi, sewaktu tinggal di kediaman Ki Bang Kuning, Raden Rahmat menikah dengan putri  Ki Bang Kuning yang bernama Mas Karimah. Dari pernikahan itu lahir dua orang  putri yang bernama Mas Murtosiyah dan Mas Murtosimah.

Selama tinggal dikediaman Ki Bang Kuning, Raden Rahmat dikisahkan membangun masjid dan menyebarkan dakwah Islam kepada masyarakat sekitar. Demikian pula Ki Bang Kuning yang menjadi mertua Raden Rahmat ikut membantu menyebarkan agama Islam disekitar kediamannya, terutama melalui masjid yang dibangun menantunya.

Menurut Serat Walisana, Raja Majapahit tidak langsung mengakat Raden Rahmat di Ampeldenta, melainkan menyerahkan kepada Adipati Surabaya bawahan Majapahit bernama Arya Lembu Sura, yang beragama Islam.
Arya Lembu Sura dikisahkan menempatkan Raden Santri Ali menjadi iman di Gresik dengan gelar Raja Pendita Agung dengan nama Ali Murtala (Ali Murtadho). Setelah itu Arya Lembu Sura  menempatkan Raden Rahmat sebagai Imam di Surabaya, berkediaman di Ampeldeta dengan gelar Sunan Ampeldeta, dengan nama Pangeran Katib.

Dikisahkan juga Raden Rahmat menikah dengan Nyai Ageng Manila, putri Arya Teja dari Tuban. Menurut Sedjarah Dalem, Arya Teja dari Tuban menikahi putri Arya Lembu Sura dan menurunkan bupati-bupati Tuban. Itu berarti  Nyai Manila yang dinikahi Raden Rahmat adalah cucu dari Arya Lembu Sura. Oleh karena terhitung cucu menantu Arya Lembu Sura, maka pada saat Arya Lembu Sura mangkat, Raden Rahmat menggantikan kedudukannya sebagai penguasa Surabaya.


Gerakan Dakwah Sunan Ampel 


Berdakwah adalah tugas setiap muslim, sebagaimana sabda Rasullulah ; "Sampaikan apa yang bersumber dariku walaupun satu ayat". Itu sebabnya tidak peduli seorang muslim kedudukannya sebagai pedagang, petani, nelayan, pejabat, atau raja sekalipun memiliki kewajiban utama menyampaikan kebenaran Islam kepada siapa saja dan dimana saja.

Sebagaimana yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad Saw, usaha dakwah yang dilakukan Raden Rahmat yang dikenal dengan gelar Sunan Ampel adalah membentuk jaringan kekerabatan melalui petkawinan-perkawinan para penyebar Islam dengan putri-putri penguasa bawahan Majapahit.

Lewat hubungan kekerabatan dengan penguasa Surabaya, Arya Lembu Sura itulah pada gilirannya membawa Raden Rahmat pada kedudukan sebagai bupati, penguasa Surabaya, menggantikan Arya Lembu Sura.

Dengan kedudukannya sebagai bupati yang berkuasa disuatu wilayah, gerakan dakwah yang dilakukan Raden Rahmat lebih leluasa, terutama dalam usaha memperkuat jaringan kekerabatan dengan penguasa-penguasa diwilayah lain. Di dalam Babad Tanah Djawi  dituturkan bagaimana dalam upaya memperkuat kekerabatan untuk tujuan dakwah, Raden Rahmat menikahkan Khalifah Usen (nama tempat di Rusia Selatan dekat Samarkand) dengan putri Arya Baribin, Adipati Madura.

Khalifah Usen adalah kerabat Raden Rahmat. Khalifah Usen memiliki saudara yang bernama Syaikh Waliyul Islam yang dinikahkan dengan Retno Sambodi, putri penguasa Pasuruan bernama Lembu Mirudha, yang masyur disebut Panembahan Gunung Bromo.

Kerabat Raden Rahmat yang lain adalah Syaikh Maulana Gharib, yang di nikahkan dengan Niken Sundari, putri Patih Majapahit bernama Mahodara.


Usaha dakwah melalui penguatan jaringan kekerabatan lewat pernikahan, dilanjutkan juga oleh Raden Rahmat sewaktu putra putrinya beranjak dewasa.

Putri hasil pernikahannya dengan Nyai Karimah putri dari Ki  Bang Kuning
Yang bernama Mas Murtosiyah dinikahkan dengan seorang santrinya , yaitu Raden Paku yang bergelar Sunan Giri. Dan adiknya Mas Murtosiyah yang bernama Mas Murtosimah dinikahkan dengan santrinya yang lain yang bernama Raden Patah yang menjadi Adipati Demak. Santrinya yang lain, Raden Kusen adik Raden Patah dinikahkan dengan dengan cucu perempuannya yang bernama Nyai Wilis.

Raden Rahmat selain mengajari murid-muridnya dengan membaca Al-Qur'an, ia juga mengajari mereka  kitab-kitab tentang ilmu syariat,tarekat, dan ilmu-ilmu hakikat, baik lafal maupun makna.

Raden Rahmat mencontohkan kehidupan yang zuhud dengan melakukan riyadhah ketat.
Babad Tanah Djawi menggambarkan amaliah rohani yang dijalankan Sunan Ampel sebagai berikut; (tidak makan tidak tidur, mencegah hawa nafsu/tidak tidur malam untuk beribadah kepada Tuhan/ fardhu dan sunah tidak ketinggalan/serta mencegah yang haram maupun yang makruh/tawajuh memuji Allah//).

Sekalipun pada usia senjanya sudah  menjadi tokoh yang sangat dihormati oleh masarakat sebagai sesepuh Wali Songo, namun tidak ada keseragaman kapan Sunan Ampel wapat. Babad ing Gresik menetapkan wafat Sunan Ampel dengan candrasengkala berbunyi,"Ngulma Ngampel lena Masjid" yang selain mengandung makna 'ulama Ampel wapat di masjid' juga mengandung nilai angka 1401 yang dikonversi ketahun masehi adalah 1479 Masehi.Padahal serat kandha mencatat Sunan Ampel wafat dengan candrasengkala "Awak kalih guna iku" yang mengandung nilai angka tahun 1328 saka yang sama dengan tahun 1406 masehi. Meski tidak ada kepastian kapan Sunan Ampel wafat, namun makamnya yang terletak disamping masjid Agung Ampel dijadikan pusat penziarahan umat Islam seluruh nusantara.

Jumat, 15 Agustus 2014

Keutamaan Duduk Di Majelis Ilmu


1. Diampuni dosanya oleh Allah

Rasullulah bersabda ;

"Tidaklah duduk suatu kaum, kemudian mereka berzikir kepada Allah dalam duduknya, hingga mereka berdiri, melainkan dikatakan oleh (malaikat) kepada mereka : berdirilah kalian sesungguhnya Allah telah mengampuni dosa-dosa kalian dan keburukan kalian telah diganti dengan kebaikan." (HR ath-Thabrani)

2. Diberi pahala seperti orang yang mengerjakan haji dengan sempurna.

Rasullulah bersabda ;

"Barang siapa yang pergi kemasjid, tidaklah diinginkannya ( untuk pergi kemasjid) kecuali untuk mempelajari kebaikan atau mengajarkan kebaikan. Maka baginya pahala seperti orang yang mengerjakan haji dengan sempurna."



 

3.Dimudahkan Allah untuk menuju jalan ke surga.

Rasullulah bersabda;

"Barang siapa yang menempuh suatu jalan untuk mencari ilmu, maka Allah memudahkan untuknya jalan untuk ke surga."  (HR.Muslim dan lainnya)


4. Dikabulkan doa-doa yang dipanjatkan didalam majelis.

Allah berfirman ; "sungguh Aku telah mengampuni mereka. Dan Aku telah berikan apa yang mereka pinta dan Aku lindungi mereka dari apa yang mereka pinta untuk berlindung kepada-Ku.," (HR. Muslim)


5. Diridhai Malaikat.


Rasullulah bersabda;

" Sungguh para malaikat merendahkan sayapnya, sebagai keridhaan kepada para penuntut ilmu".  ( HR. Ahmad, Abu Dawud, Ibnu Maajah, dan sebagainya).


6. Disebut-sebut Allah dan dibanggakan dihadapan  malaikat-malaikatnya.


Rasullulah bersabda;

" Tidaklah ada suatu kaum yang duduk untuk berzikir kepada Allah melainkan para malaikat akan meliputi mereka, dan rahmat akan menyeliputi mereka, dan akan turun ketenangan, dan Allah akan menyebut mereka kepada malaikat yang ada disisinya".  (HR. Muslim)

Dalam riwayat yang lain;

Sesungguhnya Allah Azza Wajalla membanggakan kalian kaum yang duduk dalam suatu majelis) dihadapan para malaikat. (HR. Muslim)


Rabu, 13 Agustus 2014

Ngak Cuma Gedung MK yang Di Demo, Toko Ponsel ( HP) Juga Di Demo



Disaat suhu politik yang memanas disaat sidang Mk yang menentukan nasib kedua calon Presiden, di Amuntai, Kalsel suhunya juga ikutan memanas. Tapi bukan suhu politik yang memanas, tapi suhu persaingangan para pedagang ponsel (hp), yang memanas. Para pedagang ponsel ( Hp) mendemo toko Ponsel Gadget Mart yang baru buka beberapa bulan karena toko yang baru buka itu lebih laris, sehingga menurunkan omset penjualan mereka. Sebenarnya ngak ada yang salah dari Gadget Mart, toko tersebut hampir sama dengan toko-toko ponsel ( hp) yang lain. Cuma bentuk pelayanannya saja yang mungkin lebih baik, harga yang bersaing, dan persedian barang yang lebih lengkap, jadi banyak pelangan yang belanja di Gadget Mart.Selama ngak ada peraturan hukum yang dilanggar, Gadget Mart juga punya hak untuk mencari rezeki d bumi Allah ini. Kalau masalah omset penjualan yang menurun karena kehadiran Gadget Mart, para pedagang ponsel yang lain harus punya terobosan yang dasyat agar dapat bersaing secara sehat dengan Gadget Mart.

Nie penampakan demo penututupan toko ponsel (Hp) Gadget Mart ;







Tampa atau adanya toko ponsel (Hp) Gadget Mart, untuk masalah rezeki seluruh mahluk bertambah atau turun semua sudah diatur oleh Allah.

Allah telah menjamin rezeki setiap mahluk-Nya. Setiap manusia yang lahir kedunia sudah dilengkapi dengan rezekinya masing-masing. Rasul SAW bersabda " Allah telah menetapkan takdir seluruh mahluk sejak 50.000 tahun sebelum bumi langit diciptakan" {HR.Muslim}.

Oleh karena itu selayaknya kita tidak perlu cemas mengenai rezeki dari Allah, sebah yang Maha Pemilik Rezeki sudah menjaminnya.