Rabu, 30 November 2011

Keragaman konsep kebatinan Jawa

Batin manusia sungguh wahana hidup yang sentral. Orang jawa bilang , batin itu lembut ngungkuli banyu agal ngungkuli gunung, masudnya batin itu lebih lembut dari air,sebaliknya dia bisa lebih kuat dan lebih besar dari gunung. Jadi batin memang amat fleksibel, bersipat lentur dan adaptif. Jadi merumuskan apa batin itu, harus berada pada tataran antara lembut dan kuat. Untuk mendapatkan rumusan kebatinan jawa itu tidaklah mudah. Oleh karena yang kita tangkap itu fenomena halus,sulit diraba, dan hanya dapat diterka. Apalagi kebatinan itu adalah suatu wilayah yang sensitif, penuh dengan endapan pengalaman panjang, yang senantiasa mencatat hidup ini dari waktu kewaktu. Namun setidaknya dibawah ini ada beberapa batasan yang terangkum;

Pertama, dari sisi etimologi, batin itu wilayah kejiwaan manusia. Batin itu tidak tampak. Kebatinan tentu terkait dengan kejiwaan, kebatinan berasal dari kata "batin" dengan mendapat awalan "ke" dan ahiran "an". Kata batin sendiri berasal dari bahasa arab yang artinya adalah tersembunyi. Masudnya, batin hanya dapat dipahami lewat tanda-tanda non batin(lahir).
Batin itu dipakai untuk menunjukan sipat, dengan sipat batin itu manusia merasa dirinya lepas dari segala yang semu. Batin juga digunakan sebagai sipat keunggulan ter-hadap perbuatan lahir. Batin yang akan mengarahkan pekerti lahir.

Kebatinan adalah kebudayaan spritual keraton jawa, yang berasal dari jaman yang sangat tua dan tidak mengalami perkembangan yang unik pula. Tradisi pewarisan budaya keraton, memang sebagian berasal dari abdi dalem keraton. Orang keraton biasanya menguasai laku-laku batin. Memahami hakekat hidup,dan lahiriah manusia tidak dapat intervinsi terhadap batin.

Kedua, dari sisi aktivitasnya, kebatinan ialah semua pikiran atau tindakan yang berdasarkan kekuatan gaib (supranatural) yang mencari dan ingin mengetahui kenyataan dibelakang fenomena alam. Kebatinan adalah suatu pencarian secara metafisik akan suatu keselarasan didalam batin orang, keselarasan antara batin sendiri dengan sesama manusia dan alam. Kebatinan merupakan paduan dari akul-tisme,metafisika,mistik. dan dokrin-dokrin lainnya suatu ramuan khas kebolehan orang jawa untuk mengadakan synthesis.

Berdasarkan aktivitas luhur sehari-hari, kebatinan adalah konsepsi hidup yang bernuasa sepi ing pamrih, rame ing gawe, mamayu hayuning bawana. Artinya, kebatinan adalah tidak punya masud yang menguntungkan,giat berkerja,berupaya untuk mensejahterakan dunia.
Kebatinan adalah rumusan orang jawa untuk, untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, agar dapat mencapai kesejahteraan.

Ketiga, dari aspek ruang lingkup, kebatinan adalah inti hidup orang jawa. Dengan kebatinan orang jawa bisa melampui batas-batas kewajaran. Yang dimasud kewajaran adalah dunia yang kasatmata. Melalui sumbu kebatinan jawa, daya pemikiran orang jawa mampu mencapai hal-hal yang metafisika. Oleh sebab itu, kebatinan jawa dinyatakan sebagai inti kehidupan kejawen.
Kejawen, adalah paham atau ajaran orang jawa untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

keempat, berdasarkan cita-cita luhur kebatinan. Kebatinan adalah sumber asas dan sila ketuhanan yang maha esa untuk mencapai budi yang luhur, guna kesempur-naan hidup.

kelima, berdasarkan upaya religiussitas, kebatianan adalah suatu ilmu atas dasar ketuhanan yang absolut, yang mempelajari kenyataan dan mengenal hubungan langsung dengan Allah tanpa perantara. Penganut kebatinan berkeyakinan bagi seorang hamba yang suci rohnya akan mampu berkomonikasi langsung dengan tuhan. Mereka mengakui bahwa ajarannya itu merupakan wahyu atau wangsit dari tuhan. Setiap penganut kebatinan jawa, akan mengangap bahwa ajaran mereka diterima melalui wangsit. Pengendapan ajaran digembleng melalui laku yang dalam.

Keenam, berdasarkan tindakan mistik, kehidupan manusia merupakan bagian dari alam semesta yang abadi, dimana manusia seakan-akan " hanya berhenti sebentar untuk minum", dalam menjalani perjalanan yang tiada henti-hentinya, untuk mencapai tujuan ahirnya, yaitu bersatu dengan dzat jati. Untuk mencapai tujuan tersebut hal yang sangat mutlak perlu adalah kemauan dan kemampuan untuk melepaskan diri dari kebendaan, yaitu memiliki sipat rela untuk melepaskan hak milik,pikiran atau perasaan untuk memiliki serta keinginan untuk memiliki. Melalui sikap rohaniah ini orang dapat membebaskan diri dari berbagai kekuatan serta pengaruh dunia kebendaan disekitarnya.
kemampuan untuk membebaskan diri dari dunia kebendaan dan kehidupan duniawi juga melibatkan narima, yaitu sikap menerima nasib dengan rela. Kemampuan untuk memiliki sikap-sikap seperti itu dapat diperoleh dengan hidup sederhana.
Pemikiran kebatinan yang hakiki hendaknya sampai pada pada keterpaduan antara kawula -Gusti secara total. Dari enam dasar pemaknaan tersebut, tampak bahwa kebatinan merupakan bentuk keyakinan yang memiliki tujuan mulia. Kebatianan memiliki arah untuk menuntun hidup di dunia dan di aherat.


Jumat, 11 November 2011

Jika Air Mata Mengalir sampai ke Arasy...

Menangislah karena rindu dan cinta, seperti tangisan Nabi Syu'aib as, ketika matanya buta, kemudian Allah SWT mengembalikan penglihattannya kembali hingga sembuh, kemudian beliau menangis lagi hingga buta lagi, sampai tiga kali. Lalu Allah SWT memberikan wahyu kepadanya; "wahai Syu'aib, bila tangisanmau karena engkau takut neraka, aku sudah benar-benar mengamankan dirimu dari neraka. Dan bila tangisanmu karena surga, aku sudah mewajibkan dirimu surga."
" Tidak ya Tuhanku, namun aku menangis karena aku rindu ingin memandangmu..." kata Nabi Syua'ib As. Kemudian Allah SWT menurunkan wahyu kepadanya: " sungguh wahai Syua'ib! sangat benar orang yang menghendaki-Ku, menangis dari dalam rindu kepadaku. Untuk penyakit ini tidak ada obatnya kecualli bertemu denganku.

Diriwayatkan bahwa Nabi Muhamad SAW, bersabda; " bila seorang hamba menangis karena takut kepada Allah atas masalah umat, sungguh Allah memberikan rahmat kepada umat itu, karena tangisan umat tadi."

Rabiah ra, berkata, " Aku menangis selama sepuluh tahun, karena merasa jauh dari Allah, dan sepuluh tahun lagi menangis karena bersama Allah,dan menangis sepuluh tahun lagi karena menuju Allah." Menangis karena bersama Allah, disebabkan karena sangat berharap kepada-Nya. Sedangkan menangis jauh kepada Allah disebabkan sangat takut kepada-Nya. Adapun menangis menuju Allah, karena sangat rindu kepada-Nya.

Diriwayatkan bahwa Nabi Adam As, ketika diturunkan dari surga, Ia menangis sampai air matanya menumbuhkan tumbuh-tumbuhan, lalu Allah swt mewahyukan padanya; "tangisan ini karena kehilangan surga, lalu mana tangisan karena meninggalkan khidmah bakti kepada-Ku?"

Lalu Nabi Adam terkejut, hingga sampai pada kalimat ikhlas,lalu berucap, " Laa illaaha illah anta subhannaka ..."( tiada tuhan selain engkau, maha suci engkau).

Dikisahkan bahwa Rabiah-Rahimahallahu Ta'alla- suatu hari sedang lewat disalah satu jalan di Basrah, tiba-tiba ada tetesan yang menetes dari kesedihan, lalu ia bertanya, tetesan apakah ini? lalu dijawab, itu dari tangisan Hasan. "Rabi'ah lalu berkata katakan semua ya pada Hasan, seandainya air mata bertambah terus hingga sampai ke arasy sana, sebagai rasa cinta kepada Allah SWT, sungguh air mata itu sangat sedikit.

Kamis, 18 Agustus 2011

Menjemput Sakaratul Maut Dengan Senyuman

Rasullulah bersabda;

" Apalah arti dunia bagiku,tidaklah aku di dunia ini melainkan seperti seorang yang sedang menaiki kendaraan, dan berteduh dibawah sebatang pohon, kemudian pergi meninggalkannya"


Kematian adalah sesuatu yang pasti yang akan dialami setiap mahluk yang bernyawa. Kondisi terberat yang akan dialami manusia setelah Ia dilahirkan, ini adalah awal ujian dan fitrah manusia sebelum Ia bertemu Tuhannya kelak di yaumil akhir.

Kematian adalah sesuatu yang berat,dan akan dialami semua mahluk, bahkan seorang Nabi atau Rasulpun akan mengalami kesulitan yang sangat saat melewati masa sakaratul maut tersebut.


Demi dzat yang jiwaku ada ditangannya, menyaksikan malaikat maut itu lebih mengerikan daripada tebasan sebilah pedang;


Sadarlah wahai orang yang tertipu!
Yang mabuk dengan keindahan dunia...
Mengapa kamu masih riang bermain
Terlena dengan angan-angan
Padahal ajal didepan matamu...!


Bukankah kamu mengetahui
Bahwa ambisi manusia adalah lautan yang tak bertepi
Bahteranya adalah dunia,

Maka berhati-hatilah jangan sampai karam
Yakinlah! bahwa kematian akan menjengukmu

Bersama segala kepahittannya
Ingatlah detik-detik itu, ketika kamu memberikan wasiat
Sedangkan anak-anak yang bakal yatim
Dan ibunya yang akan kehilangan suami tercinta
Menangis pilu berlinang air mata
Tenggelam dalam lautan kesedihan

Kemudian setelah itu dibawalah kain kafan kepadamu,

Ahirnya diiringi isak tangis dan air mata,

Jasadmu dikebumikan.


Bisa dibayangkan betapa beratnya proses kematian itu, bahkan para Nabi dengan kemuliannya saja merasakan kesukaran yang amat sangat dalam menghadapinya, apalagi kita sebagai manusia biasa.


Dalam kondisi seperti ini sebagai seorang muslim, hal terahir yang bisa kita lakukan adalah menunaikan dengan baik segala kewaiban yang datang kepada kita. Saat kondisi ini menimpa kita atau orang lain seperti menunaikan hak-hak kaum muslimin seperti mendo"akannya, ikut menshalatkan jenajah dan mengiringi jenajah sampai dikuburkan. Karena selain akan mengingatkan akan kematian yang juga akan kita alami, juga akan mendapatkan ganjaran pahala yang besar pula.

Marilah mulai sekarang kita mempersiapkan bekal diri, untuk menerima tamu 'Sang Penjemput' yang akan mengantarkan kita kembali kepada Sang Maha Esa. Dengan memperbanyak memohon ampun atas segala dosa-dosa kita,menjauhi laranganNya, menegakkan Ibadah wajib, memperbanyak ibadah sunah, dan memperbayak sedekah, karena sedekah akan melindungi kita dari api neraka walapun sedekah itu cuma sebiji buah kurma.

Bila bekal yang kita punya sudah cukup banyak, maka saat tamu 'Sang penjemput' itu datang
maka kita dapat menerimanya dengan Senyuman.




SANG PENDOA

Ketika aku memohon kepada Allah kekuatan...
Allah memberiku kesulitan agar aku menjadi kuat

Ketika komohon kepada Allah kebijaksanaan...
Allah memberiku masalah untuk aku pecahkan

Ketika komohon kepada Allah kesejahteraan...
Allah memberiku akal untuk berpikir

Ketika komohon kepada Allah keberanian...
Allah memberiku kondisi bahaya untuk aku atasi

Ketika aku memohon kepada Allah sebuah cinta...
Allah mempertemukan aku dengan orang-orang yang bermasalah untuk kotolong

Ketika aku memohon kepada Allah bantuan...
Allah memberikan aku kesempatan untuk mendapatkannya

Aku tak selalu memperoleh apa yang aku minta,
Tetapi aku menerima apa yang aku butuhkan

Doakupun terawab sudah
Tuhanku Maha Adil, Maha Penyayang, Maha Kuasa atas segala sesuatunya,

Alhamdulilah

Sabtu, 16 Juli 2011

Diatas Hamparan Sajadah-Mu Aku Bersujud


Tersentak aku mendengar samar bisikan seruan-MU
Teringat aku akan persemayam-Mu
Tersimpuh aku di hamparan sajadah-Mu
Terdiam aku mendengar lantunan firman-Mu
Mengingat jutaan tanda-tanda kebesaran-Mu

Mengenang miliyaran sujud noda yang tak terbalut
Ku coba....
Sirami air suci kewajahku
Basuh kedua tanganku
Terasa sejuk mendamaikan kegalauan hati
Terasa nyaman menenangkan kebimbangan jiwa ini

Ku coba...
Menyusun rapat jari jemari
Tengahdahkan kehadirat-Mu
Sesali segala noda yang pernah aku rangkai
Mengaku bersemayam-Mu diatas arsy-Mu

Terasa hina senyumku diantara hamparan ciptaan-Mu
Terasa kotor jasadku berlutut diatas sajadah-Mu
Terasa asingnya rohku berkeliaran dibawah kerindangan-Mu
Terasa takutnya hambamu ini membayangkan kekalnya panas-Mu


Tak sepantasnya...
Tak sepantasnya bagi-Mu suaraku menyebut
Tak sepantasnya firman-Mu ku sahut
Tak sepantasnya bagi-Mu diriku berlutut
Tak sepantasnya dahiku bersujud...

Karena diri-MU maha indah dan maha sempurna
Karena diri-Mu maha diatas maha segalanya

Kau yang tak terbayangkan oleh yang membayangkan
Kau yang tak terpikir oleh yang memikirkan

Subhanallah---------Subhanallah

Pikiranku melayang mengenang masa pahit
Menyesal, menyadari kotoran noda dosa yang melilit
Menyesal, menyesal itulah kata yang selalu aku ungkit
Ku sesali, semoga yang maha diatas maha, mengurangi rasa sakit

Ampuni aku yang telah menyadari...
Ampuni aku yang telah menyesali...

Menyesal...... Menyesal aku
Sesalku untuk taubat ku
Terimalah aku.. terimalah taubatku


Kamis, 14 Juli 2011

Tasawuf Sebagai Terapi Derita

Tasawuf yaitu suatu sistem cara bagaimana orang ingin mencapai hubungan yang mesra dengan Tuhan. Tasawuf adalah jalan pengalaman bukan hanya penjelasan semata, pengalaman menyaksikan diri sejati dan menyaksikan Allah.


Rasullulah bersabda; barang siapa mengenal dirinya, maka dia akan mengenal penciptanya.
Tasawuf adalah jalan kembali ke keadaan azali manusia, jalan yang mesti ditempuh untuk menemukan makna dan tujuan, untuk mencapai ketenangan dan kehidupan abadi.

Abu Yazid al-bistami-wafat pada 878- mengatakan bahwa tasawuf itu benihnya ditanam pada masa Nabi Adam, kemudian berkembang pada masa Nabi Nuh, dan berbunga pada masa Nabi Ibrahim, terbentuk jadi anggur pada masa Nabi Musa, dan matang pada masa Nabi Isa, dan pada masa Nabi Muhamad semua dibuat menjadi anggur murni.

Penderitaan manusia

Penyakit seperti sakit kepala, kangker, tekanan darah tinggi, ginjal dan lainya adalah penyakit yang dapat segera diobati, dan akan sembuh dalam waktu yang tidak lama. Tetapi penderitaan manusia yang sebenarnya adalah penderitaan batin. Menurut Islam jati diri manusia sebenarnya terletak pada rohaninya bukan pada jasad material seperti pandangan positivisme materialistik.

Karena fisik manusia tidak lebih dari fisik hewan, tetapi manusia lebih tinggi martabatnya dari hewan karena jati dirinya berupa ruhani atau batin.
Manusia menderita dikarenakan ada kecenderungan antara ruh dan jasad untuk mendekat kepada sumbernya masing-masing. Ketika jasad hanya memperhatikan duniawi , meletakkan asas bahagia ketika banyak harta dan duit, akan tetapi kecenderungan ruh diabaikan, maka ruh akan merana, gelisah, sedih, dan tertekan.

Realitas yang ada kita merindukan untuk memiliki sesuatu yang tidak dimiliki, akan tetapi kita akan bosan dengan keinginan yang sudah kita dapatkan dan berpindah pada keinginan yang lainnya.
Dan inilah yang terjadi sepanjang sejarah hidup manusia. Karena manusia akan merasa bosan dengan sesuatu yang fana, dan pada hakikatnya manusia itu akan berusaha menemukan,merindukan, mencintai Yang Maha Mutlak yang bersipat suci didalam diri manusia. Dan keinginan tersebut adalah milik ruhani.
Allah tidak mengajarkan manusia untuk membenci harta, jabatan, kekuasaaan,anak, dan istri, akan tetapi hanya mengingatkan bahwa semua itu bukan tujuan dari segalanya.

Firman Allah; " Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu dilalaikan oleh harta benda dan anak-anakmu dari mengingat Allah. Barang siapa yang terjebak pada yang demikian maka mereka itu adalah orang yanng merugi" [Qs.63:9}

Kembali kepada Allah

Banyak remaja yang durhaka kepada orang tuanya, pejabat yang menyalah gunakan kekuasaan, pelaku zina dimana-mana,para pemakai narkoba,orang-orang yang salat hanya ketika ingin dan lalai pada waktu yang lain. Ini adalah contoh perbuatan maksiat yang tanpa disadari sudah terjadi dimasyarakat.
Taubat dari perbuatan maksiat adalah perkara yang lebih besar dan sulit. Ungkapan lisan itu dituntut setelah ia mewujudkannya dalam tindakannya. Kemudian mengakui dosa dan meminta ampunan kepada Allah.
Sedangkan sekedar Istighfar dengan lisan tanpa janji didalam hati itu adalah taubatnya para pendusta.

Perang antara hawa nafsu dan pikiran merupakan kelaziman dalam fitrah manusia, taubat itu wajib dilakukan setiap saat, karena tingkah laku manusia tidak lepas dari dosa, baik organ tubuhnya atau pada kalbunya.
Ia juga tidak lepas dari moral dan perilaku yang tercela, sesuatu yang harus dijauhi dan dibersihkan dari hati.
Taubat orang awam itu dari dosa-dosa lahirriah, sedangkan taubat orang saleh adalah taubat dari prilaku batin yang tercela.Taubat orang takwa adalah taubat dari posisi keragu-raguan. Taubat orang yang cinta kepada adalah Allah taubat dari kelalaian dzikir.

Dapat disimpulkan taubat, pertama meninggalkan kemaksiatan secepatnya,kemudian meminta ampun kepada Tuhan, mengubah lingkungan dan teman-teman yang bisa menyeret kepada perbuatan dosa,dan mengiringi perbuatan buruk dengan perbuatan baik seperti salat, zikir, sedekah, dan puasa.

Jumat, 08 Juli 2011

Tetesan Air Mata

Pernah menangis? pasti pernah ya, paling tidak sekali seumur hidup kita pasti menangis, yaitu saat dilahirkan. Saat itu uraian air disudut mata menjadi kebahagian orang-orang yang mengasihi kita.
Air mata ibarat air hujan yang jatuh dari langit pada lahan hati yang tandus,gersang, dan kering kerontang. Ia bisa melunakkan jiwa dan hati yang keras membatu, perlahan lunak dan peka pada lingkungan sosial.

Dalam Islam, air mata sangat berhaga saat penyesalan, kerinduan pada manusia-manusia yang tawadhu. Menyiram kegersangan taman hati, serta kalbu yang gersang dengan berbagai nista hingga perlahan pupus, bagaikan debu-debu yang hanyut terbawa arus oleh butiran-butiran do'a yang dimunajatkan kepada-Nya.

Mahal sunguh sangat mahal harganya tetesan air mata yang mengalir saat khusuk menghadap-Nya, bahkan salah satu dari dua tetesan air mata yang disukai Rasullulah SAW adalah air mata yang mengalir karena takut dan rindu kepada Allah SWT. Beliau, kekasih Allah, merengguk dan menumpahkan air mata karena penuh harap berjumpa dengan-Nya. Abu Bakar ash-Shidiq r.a pun senantiasa menangis ketika menegakkan sholat.

Seorang Mujahid sekaligus mujadid yang pernah hidup didunia ini, Hasan al Bana juga pernah menguraikan air mata karena memikirkan umat ini. Betapa sang mujahid menginginkan agar umat mengetahui bahwa mereka lebih dicintai dari pada dirinya sendiri, sesaatpun kami tidak pernah menjadi musuh kalian. Betapa bangganya beliau ketika jiwa-jiwa ini gugur sebagai penebus kehormatan mereka, atau menjadi harga tegaknya kejayaan,kemulian, terwujudnya cita-cita Islam. Rasa cinta yang mengharu biru hati, menguasai perasaan bahkan mencabut rasa ngantuk di pelupuk mata hingga membuat Beliau memeras air mata. Air mata yang mengalir karena menyaksikan bencana yang mencabik-cabik umat ini, sementara kita hanya menyerah pada kehinaan serta pasrah pada keputusasaan.

Lalu bagaimana dengan diri kita????..... Tatkala kita lahir menangis, namun orang-orang disekeliling kita tertawa menyambut bahagia kelahiran kita. Namun orang-orang disekeliling kita menangis pilu saat kita tutup usia, saat itu apakah kita juga ikut menangis atau tertawa bahagia karena akan berjumpa dengan Allah SWT? apakah amal kita lebih banyak dari dosa yang pernah kita lakukan selama kita hidup didunia yang singkat ini? apakah pretasi kita hanya lahir,hidup, mati, kemudian dilupakan orang, bahkan orang-orang terdekat kita? lalu setelah itu pasrah, rebah dibantalan tanah, cemas menantikan pengadilan hari ahir yang pasti tiba.

Ya akhi wa ukhti fillah, semoga Allah SWT menjadikan air mata yang jatuh disudut sudut mata kita, adalah air mata yang berhaga dipandang-Nya, hingga dapat membersihkan hati yang pekat ini untuk mudah disusupi cahaya Ilahi Rabbi. Semoga air mata ini kelak menjadi tetesan darah karena letihnya kita berteriak dan mengetuk pintu sorga yang telah tertutup rapat setelah pengadilan itu nanti.

Sungguh, tetesan air mata didunia ini lebih baik bagi kita ketimbang menangis di ahirat nanti, menangislah sebelum datang hari saat kita ditangisi, karena itu pasti terjadi.

Ya Allah, Yang manusia harus takuti, angkatlah kami dari lembah maksiat sampai kami keluar dari dunia tak bawa beban walaupun sebesar zarah. Amin.

Sabtu, 11 Juni 2011

Al-Quran Dan Air Mata

Al-Quran, jika diturunkan kepada sebuah gunung, pasti akan Anda saksikan gunung itu tunduk, bahkan hancur berkeping-keping karena takutnya kepada Allah SWT, baca surah Al-Hasyr ayat 21. Selanjutnya surah Thaha ayat 1 sampai 8; Thaha, "Kami (kata Allah SWT) tidaklah menurunkan Al-Quran untuk menyusah sengsarakan Anda, tetapi sebagai peringatan bagi yang takut kepada Allah SWT, diturunkan dari pencipta bumi dan langit yang tinggi".
Ayat ini membuat Umar bin Khattab yang semula ingin membunuh nabi Muhamad SAW, tapi urung bahkan Ia datang kehadapan Baginda Rasullulah SAW menyatakan ke islamannya.
Tiga puluh orang utusan raja Najasyi dari Habasyah (Ethiopia), menemui Rasululah SAW, kepada mereka beliau bacakan surah Yasin. Mereka menangis dan berkata," Alangkah miripnya bacaan itu dengan apa yang diturunkan kepada Nabi Musa AS."

Peristiwa ini diabadikan di surah Al-Madinah ayat 83-84; "Dan apa bila mereka mendengarkan apa yang diturunkan kepada Rasul, kamu lihat mata mereka mencucurkan air mata disebabkan kebenaran (Al-Quran) yang mereka ketahui dari kitab-kitab mereka sendiri."
Tahukah Anda, Fudhail bin Iyadh seorang gembong kemaksiatan dan pimpinan geng perampok. Suatu malam Ia siap mencuri di sebuah rumah. Rupanya penghuni rumah sedang membaca Al-Quran yang artinya;
"Belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman,untuk tunduk hati mereka mengingat Allah SWT dan kepada kebenaran yang telah turun (kepada mereka), dan janganlah mereka seperti orang-orang yang sebelumnya telah diturunkan Al-kitab kepadanya, kemudian berlalulah masa yang panjang atas mereka lalu hati mereka menjadi keras. Dan kebanyakan diantara mereka adalah orang-orang yang fasik ." (Os. Al-Hadid ayat 16)

Ia tertegun mendengarnya, kakinya kaku tak bisa bergerak seraya berkata: " Tuhan, sekarang waktunya aku menundukan hati untuk mengingat engkau, mulai saat ini aku tidak akan lagi berbuat maksiat." Sejak saat itulah Fudhail menjadi seorang abid dan alim besar.

Imam Hasan Basri, sufi dan tabi'in , suatu ketika minum air putih. Tiba-tiba Ia menangis. Ketika ditanya , Ia menjawab: Aku teringat firman Allah SWT, dan penghuni neraka menyeru penghuni surga, limpahkanlah kepada kami sedikit air atau makanan yang telah direzekikan Allah kepadamu. Mereka (penghuni surga) menjawab;" sesungguhnya Allah telah mengharamkan keduanya itu atas orang-orang kafir".(QS Al-Araf 50)

Suatu ketika Rasullulah SAW minta di bacakan Al-Quran kepada Ibnu Mas'ud. Ibnu mas'ud berkata; " Wahai Rasullulah, apakah aku membacakan Al-Quran untukmu, padahal Ia diturunkan kepadamu?" Rasul menjawab; Aku senang mendengarnya dari orang lain.
Ibnu Mas'ud pun membacakan surah An-Nisa, sampai pada ayat 41 yang artinya;
" Apabila kami mendatangkan seseorang saksi (rasul) dari tiap-tiap umat dan kamu (Muhamad) sebagai saksi atas mereka itu (sebagai umatmu)," Rasul berkata;" cukup sampai disini,"beliau sudah tidak bisa lagi menahan air matanya.

Bagaimana dengan diri kita?.. Menangislah kita, tetapi kita menangis diri karena tidak paham isi Al-Quran, menangisi umat yang jahil akan Al-Quran, menangisi semua yng kita belum mampu mewujudkan sepenuhnya isi Al-Quran, bahkan barangkali belum terpikir untuk itu.

Ya Rabb,Gufranaka,Allahumma 'alna min ahlil-quran.

Kamis, 09 Juni 2011

Kebenaran Yang Tersembunyi

Ada seorang ahli hikmah yang berkata bahwa bila tuhan memberi nikmat kepada kita, sebenarnya Dia ingin kita tahu bahwa Dia itu maha baik; sebaliknya bila Dia memberikan kita musibah kepada kita, sebenarnya Dia ingin memberi kita hikmah.
Bila kita renungkan, rasanya memang benar demikian. Kalau kita terpaku hanya pada musibahnya saja, maka jelas bagaimanapun musibah itu pasti jelek; namun bila kita tidak memfokuskan hanya pada musibah itu saja, tetapi juga melihat segala aspek yang ada, maka akan terlihat justru karena adanya musibah itulah hidup menjadi lurus.

Kita sering kali mendamba-dambakan mempunyai harta yang berlimpah, pangkat yang tinggi, ataupun menjadi orang yang sangat terkenal. Begitu tingginya keinginan itu sehingga seringkali kita mewujudkan dalam tindakan berupa menundukkan atau merendahkan diri sedemikian rupa pada orang-orang kaya ataupun pada orang-orang yang berpangkat. Padahal statistik menunjukan bahwa orang-orang kaya atau orang yang bepangkat itu lebih banyak mengalami stres ataupun tenggelam dalam maksiat ketimbang petani miskin di desa.
Jadi sebenarnya menjadi kaya raya ataupun berpangkat tinggi itu ternyata bukan merupakan jaminan untuk dapat hidup bahagia, apa lagi untuk masuk surga.

Dari uraian singkat diatas, tampaknya kita harus pandai-pandai bersikap pada waktu menerima nikmat atau musibah. Karena nikmat atau musibah itu bisa saja mempunyai makna yang sebaliknya. Bila hal ini dipahami dengan baik, maka kita tidak akan "memarahi" Tuhan apa bila suatu ketika Dia memberi kita musibah, ataupun mengira Dia pasti meridhoi segala perbuatan kita, kalau kita ditenggelamkan Dia dalam lautan kesenangan atau kesuksesan duniawi.
Demikian juga, kita tidak termasuk orang yang salah kaprah, yaitu yang memohon ampun pada saat mendapat musibah dan bersyukur pada saat menerima musibah!

" Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal Ia amat baik,dan boleh jadi (pula), kamu menyukai sesuatu, padahal Ia amat buruk bagimu; Allah maha mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui" {Al-Baqarah (2):216}

Selasa, 07 Juni 2011

Sebuah Permohonan...

Ya Allah, bila pagi ini ada hati yang tersimpan benci ubahlah menjadi kasih sayang...
Bila hati kami kotor, sucikanlah...
Bila hati kami terluka perih, sembuhkanlah...

Ya Allah lihatlah air mata kami ini.
Kami mohon ubahlah kesedihan siapapun yang membaca do'a ini menjadi kebahagiaan...

Dan ubahlah, setiap air mata yang mengalir di pipi menjadi karuniamu dalam hidup kami.

Amin Ya robbal alamin....

Sabtu, 04 Juni 2011

Agenda Harian

Semoga kita selalu terpacu untuk mengukir prestasi amal yang akan memperberat timbangan di Yaumil akhir, berikut rangkaian yang bisa dilakukan;

1.Agenda pada sepertiga malam ahir

  • Menunaikan shalat tahajut dengan memanjangkan waktu pada saat ruku' dan sujud di dalamnya.
  • Menunaikan shalat witir.
  • Duduk dan berdo'a memohon ampun kepada Allah hingga azan shubuh.
Rasululah saw bersabda;

"sesungguhnya Allah SWT selalu turun setiap malam menuju langit dunia saat 1/3 malam ahir, dan Dia berkata; barang siapa yang berdo'a kepada-Ku maka akan Aku kabulkan, dan barang siapa yang meminta kepada-Ku, maka akan Aku berikan, dan barang siapa yang memohon ampun kepada-Ku, maka akan Aku ampuni". {HR.Bukhari Muslim}

2.Agenda Setelah Terbit Fajar

  • Menjawab seruan azan untuk shalat shubuh.
  • Menunaikan shalat sunah fajar dua rakaat dirumah.
  • Menunaikan shalat shubuh berjamaah dimasjid- khususnya laki-laki.
  • Menyibukan diri dengan do'a,dzikir, atau tilawah Al-Qurran hingga waktu iqamat shalat.
  • Duduk dimasjid bagi laki-laki/mushala bagi wanita untuk berzikir dan membaca dzikir waktu pagi.
3.Menunaikan Shalat Dhuha Walau Hanya Dua Rakaat

Rasululah bersabda;

"Setiap ruas tulang tubuh manusia wajib dikeluarkan shadaqahnya, setiap hari ketika matahari terbit. Mendamaikan dua orang yang berselisih adalah shadaqah, menolong orang dengan membantunya menaiki kendaraan atau mengakatkan barang keatas kendaraanya adalah sedekah,tiap-tiap langkahmu untuk mengerjakan shalat adalah sedekah,membersihkan rintangan dijalan adalah sedekah". {Bukhari dan Muslim}

4.Berangkat Kerja Atau Belajar Dengan Berharap Karena Allah

Rasullulah bersabda;

" Tidaklah seseorang memakan makanan, lebih baik dari yang didapat dari tangannya sendiri, dan bahwa nabi Daud makan dari hasil tangannya sendiri". {Bukhari}

5.Agenda Shalat Zhuhur

  • Menjawab azan untuk shalat zhuhur, lalu menunaikan shalat zhuhur berjamaah di masjid khusunya laki-laki.
  • Menunaikan shalat sunah rawatib sebelum zhuhur 4 rakaat, dan 2 rakaat setelah zhuhur.
6.Agenda Saat Dan Setelah Shalat Ashar

  • Menjawab azan shalat Ashar, lalu menunaikan shalat Ashar berjamaah di masjid khususnya laki-laki.
  • Mendengarkan nasihat dimasjid (jika ada).
  • Istirahat sejenak dengan niat karena Allah.
7.Agenda Sebelum Shalat Magrib

  • Memperhatikan urusan rumah tangga-melakukan muzakarah-menghapal Al-Qurran.
  • Mendengarkan untaian hikmah atau dakwah melalui media.
  • Menyibukkan diri dengan ibadah.
8.Agenda Setelah Terbenam Matahari

  • Menjawab azan untuk shalat Magrib, lalu menunaikan shalat Magrib berjamaah di masjid khususnya laki-laki.
  • Menunaikan shalat sunat rawatib 2 rakaat-setelah Magrib.
  • Membaca zdikir sore.
  • Mempersiapakan diri untuk shalat Isya, lalu melangkah ke masjid.
9.Agenda pada waktu shalat Isya

  • Menjawab azan untuk shalat Isya, lalu menunaikan shalat Isya berjamaah dimasjid khususnya laki-laki.
  • Menunaikan shalat sunah rawatib 2 rakaat setelah shalat Isya.
  • Duduk bersama keluarga/bersilahturahmi.
  • Mendengarkan untaian hikmah atau dakwah melalui media atau di masjid.
  • Melakukan Mudzakarah.
  • Menghapal Al-Qurran.

Jumat, 03 Juni 2011

Mengenang Runtuhnya Khilafah



Runtuhnya Khilafah Islamiyah terjadi pada bulan Rajab. Dengan mengenang kembali peristiwa itu, diharapkan hati seluruh umat Islam kembali tergugah untuk menegakkan Khilafah sebagai satu upaya memperbaiki kehidupan masyarakat.
Sejak runtuhnya Khilafah Islamiyah, kondisi kehidupan menjadi carut marut. Berbagai sisi kehidupan masyarakat dikuasai sistem kapitalis yang semakin menekan kehidupan masyarakat.
Oleh karena itu dengan semangat membangun dan menegakkan Khilafah Islamiyah tersebut diyakini bakal memperbaiki sistem kehidupan masyarakat.
Semua aktivitas, baik ekonomi, pengelolaan sumber daya alam bakal dilaksanakan dengan syariat Islam.
"Islam sudah memerintahkan agar kita bersatu. Namun sejak runtuhnya Khilafah Islamiyah itu, umat Islam terpecah".

Semoga dengan mengenang kembali peristiwa runtuhnya Khilafah Islamiyah dapat menyatukan kembali pikiran, langkah umat Islam untuk kembali mewujudkan kehidupan yang lebih baik dibawah naungan Khilafah Islamiyah. Amin.

Selasa, 31 Mei 2011

Cara Memperlakukan Istri.

Hai, orang-orang yang beriman, tidak halal bagimu mewarisi seorang wanita dengan cara paksa, dan janganlah kamu menyusahkan mereka karena hendak mengambil kembali sebagian apa yang telah kau berikan kepadanya, terkecuali bila mereka melakukan perbuatan keji yang nyata. Dan bergaulah dengan mereka secara patut. Kemudian jika kamu tidak menyukai mereka bersabarlah, karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak.{An Nisa:19}.
Menikah adalah fitrah manusia, Rasullulah SAW bersabda menikah adalah sunahnya. Bahkan Nabi berkata; siapa yang membenci sunahnya, tidak termasuk di dalam golongannya.
Setiap kita, golongan muslim dan muslimah yang melakukan pernikahan, paham betul bahwa tujuan utama menikah adalah untuk mendapatkan ridha Allah. Setelah itu untuk mewujudkan keluarga yang sakinah mawardah wa rahmah, dan meneruskan keturunan dengan memperoleh anak yang saleh.
Sepasang suami istri yang dipersatukan dalam pernikahan juga sadar, bahwa keluarga adalah organisasi kecil yang memiliki aturan dalam pengelolaannya. Karena itu sepasang suami istri harus bisa memahami hak dan kewajiban dirinya atas pasangan dan keluarga lainnya.

kewajiban seorang istri kepada suami yang pertama adalah mentaati suami. Namun dalam mentaati suami ada batasannya. Batasan itu seperti disabdakan Rasullulah Saw. Tidak ada ketaatan kepada mahluk untuk bermaksiat kepada Allah.
Kewajiban istri yang kedua, adalah menjaga kehormatan dirinya, suami, dan keluarganya. Ketiga mengatur rumah tangga. keempat,mendidik anak-anak.
Dan, kewajiban lain seorang istri kepada suami adalah berbuat baik kepada keluarga suami.

Sedangkan kewajiban suami kepada istri adalah; pertama membayar mahar dengan sempurna. Kedua,memberi nafkah. Rasullulah bersabda;"takutlah kepada Allah dalam memperlakukan wanita, karena kamu mengambil mereka dengan amanat Allah,dan kamu halalkan kemaluan mereka dengan kalimat Allah; dan kewajiban kamu kepada mereka adalah memberi nafkah dan pakaian mereka dengan baik.
Ketiga, suami wajib memberikan perlindungan kepada istrinya. keempat,melindungi istri dari sikssa neraka. Sebagai mana perintah Allah; lindungi istri dan keluargamu dari siksa api neraka.
Kewajiban yang kelima, menggauli istrimu dengan baik.

Seiring dengan dengan penjangnya waktu, dan lika liku kehidupan, kadang ikatan pernikahan mengkendur. Karena itu perkuat kembali ikatan pernikahan itu dengan cara mengingat kembali tujuan-tujuan pernikahan. Bangun komonikasi yang positif. Komonikasi adalah kunci kerhamornisan. Karena itu, pahami betul cara komonikasi dengan pasangan Anda.
Insya Allah, Allah memberi kebaikan yang banyak pada keluarga Anda. Amin.

Hamba Allah Dan Budak Dunia

Ibnu Taimiyah rahimullah berkata;

Abdulah (hamba Allah), orang yang ridho apa yang diridoi Allah, murka dengan yang di murkai Allah, cinta dengan apa yang dicintai Allah dan Rasullnya, serta benci dengan apa yang dibenci Allah dan Rasullnya. Hamba Allah adalah hamba yang selalu menolong wali Allah (kekasih Allah dari golongan hamba yang beriman), dan membenci musuh Allah (dari golongan orang kafir). Inilah tandanya sempurnanya iman.

Sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadist;

"Barang siapa yang cinta dan benci karena Allah serta memberi dan engan memberi karena Allah,maka telah sempurnalah imannya" {HR.Abu Daud}.

Beliau juga bersabda;

" Ikatan iman yang paling kokoh adalah cinta dan benci karena Allah" {HR.Ahmad}

Sebelumnya Ibnu Taimiyah rahimullah membawakan hadist;

" Celakalah wahai budak (hamba) Dirham, celakalah wahai budak (hamba) Dinar, celakalah wahai budak (hamba) qothifah (pakaian), celakalah wahai budak (hamba) khomishoh (pakaian)". Lantas Ibnu Taimiyah mengatakan; Inilah yang namanya budak harta-harta tadi. Jika Ia memintanya dari Allah, dan Allah memberinya Ia pun ridho. Namun ketika Allah tidak memberinya Ia pun murka.

Padahal jika Allah tidak memberi sesuatu, bukan berarti Allah itu pelit,kadang kita harus mengetahui bahwa diluaskan dan disempitkan rezeki atau harta adalah ujian bagi kita, apakah kita termasuk hamba yang bersyukur atau tidak, termasuk hamba yang yang bersabar atau tidak.

Semoga Allah menganugrahkan kita sifat Allah yang sebenarnya, dan menjauhkan dari sipat hamba dunia. Hanya Allah yang memberi taupik.

Jumat, 27 Mei 2011

Renungan Untuk Suami- Istri

Untuk Para suami
(Sebuah sair renungan singkat bagi laki-laki)

Pernikahan atau perkawinan,
Menyingkap takbir rahasia,
Istri yang kamu nikahi,
Tidaklah semulia Khadijah,
Tidaklah setaqwa Aisyah,
Justru istri hanyalah wanita ahir zaman,
Yang punya cita-cita, menjadi solehah....
Pernikahan atau perkawinan,
Mengajar kita kewajiban bersama...
Istri menjadi tanah, kamu menjadi langit penaungnya,
Istri ladang tanaman, kamu pemagarnya,
Istri adalah murid, kamu mursyid (pembimbingnya),..
Istri bagaikan anak kecil, kamu tempat bermanjanya...
Saat istri menjadi madu, kamu teguklah sepuasnya,
Seketika Istri menjadi racun, kamulah penawar bisanya...,
Seandainya istri tulang yang bengkok, berhati-hatilah meluruskannya...,
Pernikahan ataupun perkawinan,
Menginsafkan kita perlunya iman dan taqwa...,
Untuk belajar meniti sabar dan ridho...
karena memiliki istri yang tak sehebat mana...,
Justru kamu akan tersentak dari alpa,
Kamu bukanlah Muhamad Rasullulah atau Isa As,
Pun bukanlah Sayyidina Ali karamullahhuwajah...,
Cuma suami ahir zaman, yang berusaha menjadi soleh.... Amiiiin.


Untuk para istri
(Sebuah syair untuk para istri)

Pernikahan ataupun perkawinan,
menyingkap takbir sebuah rahasia,
Suami yang menikahi kamu,
Tidaklah semulia Muhamad SAW,
Tidaklah setaqwa Ibrahim,
Pun tidaklah setabah Isa atau Ayub,
Ataupun segagah Musa,
Apalagi setampan Yusuf,
Tidaklah sekaya Sulaiman....
Justru suamimu hanyalah pria ahir zaman...
Yang punya cita-cita membangun keturunan yang sholeh....,
Pernikahan ataupun perkawinan,
Mengajar kita kewajiban bersama...
Suami menjadi pelindung, kamu penghuninya,
Suami adalah nahkoda kapal, kamu navigatornya,
Suami bagai balita yang nakal, kamulah penuntun kenakalannya..,
Saat suami menjadi raja, kamu nikmati anggur singgasananya,
Sekita suami menjadi bisa, kamulah penawar obatnya,
Seandainya suami masinis yang lancang, sabarlah memperingatkannya,
Pernikahan ataupun perkawinan,
Mengajarkan kita perlunya iman dan taqwa,
Untuk belajar meniti sabar dan ridho,
Karena memiliki suami yang tak segagah mana,
Justru kamu akan tersentak dari alpa,
Kamu bukanlah Khadijah, yang begitu sempurna di dalam menjaga
Pun bukanlah Hajar ataupun Mariam, yang begitu setia dalam sengsara
Cuma wanita ahir zaman yang berusaha menjadi sholehah...Amiiiin.

Rabu, 18 Mei 2011

Tugas Mahluk Kepada Tuhannya.


Ada cerita, beberapa pegawai bekerja pada majikan yang sangat kaya raya. Majikan itu bilang kepada pegawainya; "segala kebutuhan mu, beserta keluargamu semuanya akan Aku jamin dan aku penuhi, yang penting kamu kerja dengan benar dan tidak lalai dengan pekerjaanmu". Nah..., bagaimana dengan pegawai tersebut, yang mendapat jaminan langsung dari majikannya yang segala kebutuhan, bukan hanya kebutuhan Dia pribadi tetapi juga kebutuhan keluarganya dijamin dan dicukupi, asalkan Dia bekerja dengan benar dan tidak lalai akan pekerjaan utamanya.
Pegawai yang pintar, tentu Dia menuruti perintah majikannya. Dia akan berusaha bekerja dengan benar, sesuai dengan tugas- tugas yang diberikan sang majikan. Pikirannya akan terus konsen dengan pekerjaannya tanpa perlu memikirkan yang lain, karena segala kebutuhan dirinya dan keluarganya sudah dijamin sang majikan.
Beda dengan pemikiran pegawai yang kurang pintar, Dia tidak konsen dengan pekerjaannya. Ia masih takut kalau kebutuhan Ia dan keluarganya masih kekurangan, padahal Dia sudah mendapat jaminan dari majikannya yang sangat kaya raya itu. Ahirnya segala tugas pekerjaan yang diberikan sang majikan semuanya menjadi terbengkalai.

Dari cerita diatas bisa kita jadikan perenungan/tafakur, Bagaimana hubungan antara kita dengan Tuhan selama ini. Tuhan Yang Maha Kaya telah menjamin segala kebutuhan kita dan keluarga kita. Apa tugas kita kepada yang telah menjamin, mencukupi kebutuhan/rezeki kita dan keluaga kita???... Tugas kita cuma satu, yaitu beribadah kepadaNya . Cuma itu tugas kita? Ya cuma itu tugas kita sebagai mahlukNya.

Banyak orang yang terlalu sibuk mengejar rezeki di dunia ini, lupa akan tugas utamanya. Menomer duakan ibadah. Lalai sholat,lalai zakat, lalai puasa, dengan alasan yang dibuat-buat. Seperti ngak ada waktu buat Sholat, padahal kita punya waktu 24jam, dan hanya memerlukan waktu paling ngak 5menit untuk sholat, takut hartanya berkurang kalau dipakai zakat, yang wajibnya cuma 2,5%, padahal kita biasa bayar pajak pemerintah paling sedikit 10% dari penghasilan. Takut sakit kalau puasa, padahal justru dengan sering berpuasa kita akan menjadi lebih sehat, dan masih banyak alasan -alasan yang lainnya.

Pikiran seorang hamba yang lalai, selalu bagaimana caranya mengumpulkan rezeki yang banyak agar tidak kekurangan, tanpa memikirkan bagaimana ibadahnya selama ini. Padahal setiap manusia sudah memiliki takaran rezeki masing-masing dari Tuhan Yang Maha kaya. Orang yang memiliki takaran rezeki yang kaya, apakah akan menjadi miskin bila dia Ibadah? karena waktu mencari rezekinya berkurang karena sebagian dipakai Ibadah, tentu saja tidak karena setiap mahluk sudah memiliki rezeki masing-masing. Selama kita masih bernapas, dan nyawa belum berpisah dengan raga kita, Tuhan akan terus memberikan rezekinya kepada kita.
Tidak usah takut, kita tidak akan mendapat rezeki, karena kita diciptakan Tuhan, tentu Tuhan akan bertanggung jawab memberikan rezekinya kepada kita,dan Ia akan membuatkan sebab bagaimana rezeki itu datang kepada kita, yang menurut pemikiran kita tidak mungkin, bagi Ia pasti sangat mudah, Yang penting adalah tugas utama kita kepada Tuhan, yaitu Ibadah, jangan sampai mata hati kita menjadi buta, karena takut akan kekurangan rezeki.

Mencari rezeki tidak dilarang, justru menjadi kewajiban. Tuhan memang sudah menyiapkan rezeki yang indah buat kita, tapi kita harus menjemput rezeki yang telah disiapkan Tuhan buat kita dengan cara bekerja/berikhtiar mencarinya. Tapi sekali lagi jangan lupa tugas seorang mahluk kepada Tuhannya yaitu Ibadah kepadanya.

Sabtu, 14 Mei 2011

Enteng Rezeki Dan Properti Dalam Hitungan Menit

Ini dia amalan khusus untuk enteng rezeki. Cukup 3 menit sehari. Apa itu? Sholat Dhuha minimal 2 rakaat. Mereka yang rutin menjalankannya sadar betul bahwa sholat ini memang bikin enteng rezeki. Rumusnya, dagang/usaha+do'a+Dhuha+derma= duit+dasyat (6D).

Sayangnya kita lebih menyukai metode kita sendiri, dalam mencari rezeki. Padahal Yang Maha Menabur Rezeki sudah mengajarkan metodenya dan salah satunya adalah sholat Dhuha. Tetaplah ikhtiar seperti biasa, namun iringi dengan sholat Dhuha. Mudah-mudahhan ikhtiarnya akan jauh lebih mudah. Gak percaya???... coba saja 99 hari. Dan tunggu saja perubahan besar-besaran!

Terus, gimana supaya enting properti? coba deh 12 rakaat. Cuma ini bukan sembarang properti, tapi properti yang terbuat dari emas. Hebat kan? hebatnya lagi, ini bukan properti di dunia, melainkan properti di aherat. Tepatnya istana emas di surga!(ini berdasarkan hadist). Katakanlah Anda belum bisa 12 rakaat setiap hari. mbok ya, sekali seminggu dulu. Tapi 2 rakaatnya rutin setiap hari. O ya. lebih powerful lagi jika Anda bersama pasangan Anda, sama-sama melakukannya.

Sepasang Bidadari Yang Dapat Menambah Rezeki Anda.

Turunnya Bidadari Pertama...


Saya punya kisah menarik untuk Anda. Siang itu, salah satu sahabat Saya ingin membeli satu unit rumah diperumahan yang sedang Saya kembangkan. Ketika kami bertemu, dia bilang, " pengen sih pak, hitung-hitung buat investasi. Tapi Saya juga mau mengumrahkan Ibu Saya, jadi rada bingung ngatur duitnya." Yah antara kesenangan pribadi dan kesenangan orang tua. Lantas apa jawaban Saya? kalau begitu tunda dulu beli rumahnya, mending umrahkan dulu sang ibu, kapan lagi bisa menyenangkan orang tua? dengan kata lain, saya melepaskan calon pembeli. Ahirnya sahabat Saya tetap memutuskan tetap membeli rumah dan mengumrahkan ibunya.

kemudian apa yang terjadi? tidak disangka-sangka, Dia malah memenangkan salah satu dooprize, yang memang disediakan setiap pembeli diperumahan saya. Hm, Anda mau tau apa dooprizenya? satu unit motor senilai belasan juta rupiah, hampir setara dengan biaya umrah tersebut!. Saya sampai terkagum kagum sendiri. Dapat rumah, dapat motor, mengumrahkan orang tua, berbakti kepada orang tua lagi. Yang awalnya cuma kepikir dapat salah satu. Eh, ujung-ujungnya malah dapat semuanya.

Begitulah, yang namanya berbakti kepada orang tua, tidak akan pernah berahir sia-sia. Apa bila Anda berhasil membuat sepasang bidadari tersenyum, pastilah Yang Maha Membalas, serta merta akan mengulurkan tanganNya untuk Anda. Nah, sekarang mungkin Anda bisa menebak siapa sepasang bidadari itu?

Inilah rahasianya:


  • Tahukah Anda, keridhaan Yang Maha Kuasa itu tidak terlepas dari keridhaan orang tua Anda.
  • Tahukah Anda, berbakti kepada orang tua itu, akan menguak langit dan memanggil rezeki.
  • Tahukah Anda, orang tua membuat rezeki Anda betul-betul tercurah? namun, hati-hati demikian pula sebaliknya.
  • Orang tua dan do'anya, inilah bidadari yang pertama.
Kebanggaan Anda Vs. Kebanggaan Orang Tua.

" Dia menjadikan engkau dalam perut ibu engkau kejadian demi kejadian dalam tiga kegelapan (Qs.39:6)"

Berbakti kepada orang tua dan doa orang tua itu laksana sebuah keajaiban, yang pada ahirnya membuka pintu rezeki, dan meraih kemenangan demi kemenangan.

Sejenak coba Anda pikirkan;

  • Orang tua selalu selalu membanggakan Anda. Apakah Anda selalu membanggakan mereka?
  • Orang Tua selalu mendoakan Anda. Apakah Anda selalu mendo'akan mereka?
  • Orang tua selalu berkorban untuk Anda. Apakah Anda selalu berkorban untuk mereka?
  • Orang tua selalu berusaha membahagiakan Anda. Apakah Anda berusaha membahagiakan mereka?
  • Orang tua membesarakan serta menafkahkahi Anda dan saudara saudara Anda, tanpa pernah mengeluh. Padahal kehidupan orang tua kadang serba kekurangan. Tapi ketika Anda dan saudara-saudara Anda beranjak dewasa. malah mengeluh ketika harus membantu dan menafkahi orang tua. Padahal kehidupan Anda dan saudara-saudara Anda serba berkecukupan.

Kebaikan orang Tua Vs. Balasan kita.

Sekarang coba bayangkan ini:

  • Saat usia kita 1 tahun, orang tua memandikan kita dan merawat kita. Sebagai balasannya kita malah menangis ditengah malam.
  • Saat kita berusia 2 tahun, orang tua mengajari kita berjalan, sebagai balasannya kita malah kabur ketika orang tua memanggil kita.
  • Saat kita berusia 3 tahun, orang tua memasakkan kita makanan kesukaan kita, sebagai balasannya kita malah menumpahkannya.
  • Saat kita berusia 18 tahun, orang tua menangis terharu ketika kita lulus SMA, sebagai balasan kita malah asik berpesta semalaman dan baru pulang besok harinya.
  • Saat kita berusia 22 tahun, orang tua memeluk kita dengan haru ketika kita diwisuda. Sebagai balasan, kita malah bertanya kepadanya, "papa, mama", mana hadiahnya?
  • Dan entah apa lagi yang pernah kita ucapkan kepada orang tua. Bukan mustahil, itu yang menyumbat rezeki dan kebahagiaan kita selama ini.
Turunya Bidadari kedua....

" Bukan lebah jantan,tetapi lebah betinalah yang membuat sarang dan mencari makan". Dua ayat dalam surat An-Nahl atau surat lebah(Qs.16:68-69) seolah olah mengisyaratkan ini. Dimana ayat-ayat tersebut menggunakan kata kerja femina, berkisah tentang lebah yang membuat sarang dan mencari makan.

Yap, sepasang bidadari. kalau orang tua adalah bidadari yang pertama, lantas siapakah bidadari yang kedua????? Tidak lain tidak bukan, Dia adalah pasangan Anda. Menurut Saya, menikah itu berkorelasi positif dengan rezeki.
Coba Anda renungkan pernyataan berikut. Setiap pria yang berhasil, ternyata ada seorang wanita yang mendampinginya. Dan wanita itu adalah istrinya. Setiap pria yang gagal ternyata juga ada seorang wanita yang mendampinginya, tetapi wanita itu bukan istrinya. (Itulah sebabnya, apa bila pria pulang pagi, lazimnya menghabiskan duit, sementara wanita pulang pagi biasanya menghasilkan duit. He he he..., ke dua-duanya edan!).

Banyak orang yang menunda menikah, karena alasan belum punya pekerjaan tetap, rumah, isi rumah, mobil, dan lain-lain. Padahal makin bertambah umur, makin banyak pertimbangan. Kalau boleh Saya sarankan, jangan takut untuk menikah. Luruskan niat menikah itu Karena Allah dan segerakan. Sepanjang kita masih berikhtiar, Allah pasti mencukupksn rezeki kita, istri kita, dan anak-anak kita. Justru dengan menikah, pintu rezeki akan lebih terbuka.

Kesimpulannya, bila Anda berhasil menyandingkan sepasang bidadari dan membuatnya mereka tersenyum, maka terbukalah lebar-lebar pintu rezeki dihadapan Anda, dan segala impian-impian Anda akan tercapai. Ajaib!...

Selasa, 08 Februari 2011

ORANG YANG BANGRUT!!!

Suatu hari Rasullullah saw. bertanya kepada para sahabat; Tahukah kalian siapa orang yang bangrut itu? " Bagi kami orang yang bangrut itu adalah orang yang kehilangan seluruh hartanya dan semua miliknya."
"Tidak" kata Rasul, yang bangrut itu ialah orang yang datang pada hari kiamat dengan membawa pahala puasa, zakat, dan hajinya, tetapi ketika pahalanya ditimbang datanglah orang-orang yang mengadu, " Ya Allah, di orang yang pernah menuduhku sesuatu padahal aku tidak pernah melakukannya." kemudian Allah memerintahkan orang yang diadukan itu membayar orang itu dengan sebagian pahalanya dan menyerahkannya kepada orang yang mengadu tersebut. Kemudian datang orang lain lagi yang mengadu," Ya Allah, hakku pernah diambil dengan sewenang wenang." Lalu Allah menyuruh lagi menyerahkan amal salehnya kepada orang yang mengadu tersebut. Setelah itu datang lagi orang yang mengadu, sampai seluruh pahala ibadahnya habis terpakai untuk membayar orang yang pernah dirampas haknya, disakiti hatinya. Tetapi orang yang mengadu masih datang juga. Maka Allah memutuskan agar kejahatan orang yang mengadu dipindahkan kepada orang itu.
Kata Rasullulah selanjutnya; " Itulah orang yang bangrut dihari kiamat, yaitu orang yang rajin beribadah, tetapi dia tidak memiliki ahlak yang baik. Dia merampas hak rang lain dan menyakiti hati mereka. "

Rabu, 02 Februari 2011

TUHAN TIDAK MARAH

Suatu ketika terjadi perdebatan seru. Yang dipersoalkan adalah, bila seorang tertimpa musibah, apakah berarti tuhan sedang marah kepadanya?.Mayoritas orang mengatakannya "Ya". Namun ada diantara mereka yang "melawan arus" yang berpendapat, bahwa tidak selalu diartikan kalau musibah itu semata-mata karena murka Allah. "Allah tidak kejam!"katanya bersemangat.
Menurut dia lagi, musibah Allah itu mempunyai beberapa arti yang hanya Dia saja yang tahu. Pertama, musibah itu memang boleh jadi merupakan hukuman Allah sebagai peringatan bagi pembakangan yang dilakukan manusia. Yaitu sebagai peringatan agar yang bersangkutan segera bertobat. Kedua, musibah itu merupakan 'penyucian dosa' atas kesalahan yang dulu pernah dilakukan. Manusia yang masuk pada golongan musibah tipe pertama, bila tidak sempat bertobat, akan sangat merugi. Karena di dunia dia dihukum, di ahirat pun dia tidak akan luput dari hukuman. Sedangkan manusia yang mendapat musibah tipe ke dua, yaitu orang-orang yang bertaqwa, dia sebenarnya "beruntung" karena musibah itu berpungsi sebagai penebus dosa-nya; sehingga dengan demikian kesalahannya itu tidak akan diperhitungkan lagi di akhirat nanti.

Adapun makna musibah yang ketiga, yaitu sebagai ujian kenaikan peringkat disisi Allah. Hal ini jelas sekali tampak pada diri Nabi Muhamad saw. Beliau adalah orang yang paling dicintai Allah, sekaligus orang yang paling berat menerima musibah-musibah-Nya! oleh karena itu, menurut orang yang "melawan arus" ini, kita harus yakin bahwa apapun musibah yang menimpa diri kita, pada hakikatnya adalah baik. Tuhan tidak marah. Justru Dia sebenarnya ingin menolong kita agar terhindar masuk kedalam neraka. Masalahnya sekarang terpulang pada diri kita sendiri, mampu atau tidak kita menerjemahkan "signal" Allah itu.

Demikian itu disebabkan karena
perbuatan tanganmu sendiri. Sesungguhnya
Allah itu sekali-kali tidak menganiaya
hamba-Nya.
[AL-Anfaal(8):5]


"sesungguhnya Allah swt tidaklah
menetapkan suatu keputusan kecuali akan
berakibat baik kepadanya."
[HR Ibnu Hibban dari Anas]


" Apa bila Allah menghendaki kebaikan
bagi hamba-Nya, maka di dahulukan baginya
hukuman di dunia (berupa musibah) dan kesu-
sahan agar terhapus dosa-dosa-Nya dan apa bila
Dia menghendaki keburukan pada hamba-hamba-Nya
maka Dia akan menahan darinya (membiarkannya)
dengan dosa-dosanya sehingga (dosa-dosa tersebut)
dibalas pada hari kiamat."
[HR Turmudzi]

Sabtu, 29 Januari 2011

" WAHAI ORANG YANG BERTAUBAT"



Barang siapa menjaga lisannya dari kata-kata yang
sia-sia, Ia akan bisa menjaga jiwanya.


Pertaubataan merupakan awal seorang hamba menjadi pelaku sufi atau zahid. Di zaman khalifah Abu bakar As Shiddiq, Abu Wail Syaqiq bin Salamah pernah mengikuti kaum murtad, tetapi Ia segera bertobat setelah ditawan oleh Khalid bin Walid.
Abu Wail termasuk salah satu gollongan tabi'in, generasi setelah sahabat Nabi Saw.

Orang yang mengamalkan hidub zuhud (tidak mementingkan kehidupan duniawi, dan hanya mendekatkan diri kepada Allah SWT).
Setelah Allah SWT memberikan hidayah kepada Abu Wail untuk kembali memeluk Islam, lelaki yang lahir pada tahun 1 Hijriyah belajar kepada para sahabat, seperti; Umar bin Khatthab, Ustman bib Affan, Ali bin Abi Thalib, Amr bin Ash, Abu Musa bin Al-Asy'ari,Abu Hurairah, Ummu Salamah, dan terutama Ibnu mas'ud, sehingga Abu wail termasuk dalam jajaran derazat yang salih. Abdulah bin Mas'ud yang lama menjadi gurunya dikota Kufah (Irak) selalu menyebutnya, "Wahai orang yang bertaubat."
Ada satu pendidikan yang sangat membekas di hati Abu Wail. Suatu ketika Ibnu Mas'ud pernah berpapasan dengan Abu Wail, yang kala itu sedang membawa mushaf Al-Qur'an yang berhiaskan emas. Ibnu Mas'ud berkata; " sungguh yang paling baik untuk menghias Al-Qur'an adalah membacanya dengan benar."
Ashim bin Abu Nujud, imam para qari' yang hidup sezaman dengannya memberikan kesaksian' "Aku tidak pernah melihat Abu wail berpaling dalam sahalatnya, begitu juga selain shalat."
Ashim pernah mendengar Abu Wail berdo'a saat sujud. Diantara do'anya;
" Tuhan, ampunilah aku! Tuhan, maafkanlah aku! jika engkau memaafkan aku, panjangkanlah keutamaanku, jika engkau mengazabku, bukan oleh orang yang zhalim padaku."
Kemudian Abu Wail menangis hingga kedengaran sampai keluar masjid.
Ashim kembali memberikan kesaksian," Aku tidak pernah mendengar Abu Wail mencaci manusia atau bahkan binatang."
Az-Zabarqand, ulama yang lain menceritakan, "Suatu ketika aku bersama Abu Wail. Lalu aku mencaci Al-Hajjal bin Yusuf (gubenur Kufah) dan menyebut-nyebut keburukannya.
Abu Wail berkata, " jangan mencacinya. Siapa tau dia berdo'a; Ya Allah ampunilah aku, maka Allah mengampuninya."
Inilah keutamaam yang diberikan Allah untuk menjaga lisan seseorang. Barang siapa menjaga lisannya dari kata yang sia-sia, Ia akan menjaga jiwanya.

Berhati-hati pada pemberian

Abu Wail juga terkenal sangat berhati-hati menerima pemberian dari orang lain. Untuk menjaga hidupnya bersih dengan harta yang halal, Abu Wail selektif menerima pekerjaan dari para pejabat umayah. Karena Al-Hajjaj, sebagai gubenur memerintah dengan kejam dan zhalim, sehingga harta pemerintahannya dianggap penuh subhat.
Abu Wail juga pernah mendapat cobaan bertemu dengan Al-Hajjaj, yang memanggilnya keistana. Sebagai warga negara yang baik Ia memenuhi panggilan itu, meski tetap waspada.
Ketika keduanya bertemu' Al-Hajjaj bertanya; "siapa namamu?"
Abu Wail langsung menjawab; "tidak mungkin seorang amir memanggilku kalau tidak tau siapa namaku."
"Kapan engkau tinggal di negri ini?"
"pada malam-malam penduduknya menetap."
" Apa yang engkau baca dari Al-Qur'an?"
"Aku membaca Al-Qur'an yang kalau kuikuti akan mencukupiku."
"Kami ingin menugasimu sesuatu."
"Pekerjaan apa?"
"Sisilah."
"Sisilah tidak pantas kecuali bagi mereka yang melakukannya (meneladani para pendahulu). kalau engkau minta bantuanku, engkau minta tolong kepada seorang yang lemah. Kalau Amir memafkanku, itulah yang kucintai."

Abu Wail Syaqiq bin Salamah meninggal pada tahun 82 Hijriyah di kota Kufah (Irak).


Jumat, 28 Januari 2011

MENDIDIK ANAK



CARA MENDIDIK ANAK ;


  • Jika anak dibesarkan dengan celaan, Ia belajar memaki.
  • Jika anak dibesarkan dengan permusuhan, Ia belajar berkelahi.
  • Jika anak dibesarkan dengan cemohan, Ia belajar rendah diri.
  • Jika anak dibesarkan dengan penghianaan, Ia belajar menyesali diri.
  • Jika anak dibesarkan dengan toleransi, Ia belajar menahan diri.
  • Jika anak dibesarkan dengan dorongan, Ia belajar percaya diri.
  • Jika anak dibesarkan dengan sebaik-baiknya perlakuan, Ia belajar keadilan.
  • Jika anak dibesarkan dengan kasih sayang dan persahabatan, Ia belajar menemukan cinta dalam kehidupan.

KEYAKINAN-KEYAKINAN YANG HARUS DIMILIKI ANAK;


  1. keyakinan bahwa agama itu adalah satu-satunya pedoman yang mampu membuat manusia mencapai hidup bahagia yang permanen di dunia. Tanpa agama manusia hanya mampu mencapai kebahagian semu.
  2. Keyakinaan bahwa semua perintah agama itu tidak ada yang tidak bermamfaat langsung bagi pelakunya di dunia ini.
  3. keyakinan bahwa Islam itu adalah agama yang terbaik.
  4. keyakinan bahwa Al-Qur'an itu ciptaan tuhan, pedoman hidup yang sangat logis, memuat seluruh aspek pengetahuan agar manusia dapat bahagia di dunia dan masuk surga di ahirat kelak.
  5. keyakinan bahwa satu-satunya kebenaran di dunia ini adalah Al-Qur'an dan satu-satunya suri tauladan hidup hanyalah Rasullulah saw.
  6. keyakinan bahwa Allah tidak akan ingkar janji. Apa pun yang telah dijanjikan-Nya dalam Al-Qur'an tidak mungkin dilanggar-Nya.
  7. keyakinan bahwa penyelesaian suatu masalah/problem harus dengan cara yang di atur Allah dalam Al-Qur'an dan hadits Rasullulah saw.
  8. keyakinan bahwa dalam memahami ajaran Islam harus terpadu, yaitu selalu "membawa" 6236 ayat Al-Qur'an serta contoh-contoh yang ditunjukan oleh Rasullulah saw.
  9. keyakinan bahwa manusia diturunkan dibumi ini hanya sekejab saja yaitu semata-mata untuk di uji ketaatannya dalam melaksanakan "aturan main" Tuhan guna menentukan tempatnya nanti dikehidupan abadi.
  10. keyakinan bahwa kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan senda gurau; ahirat itulah yang sebenar-benarnya kehidupan.
  11. keyakinan bahwa manusia terbaik itu adalah yang paling mampu untuk taat pada "aturan main" Tuhan (taqwa).
  12. keyakinan bahwa iman manusia itu tidak stabil (naik turun).
  13. keyakinan bahwa ilmu yang bermampaat itu adalah ilmu yang memudahkan pemiliknya selalu taat kepada Allah.
  14. keyakinan kalau setan itu selalu menghasut manusia, agar membangkang pada "aturan main" Tuhan.
  15. keyakinan bahwa kematiaan itu, hanyalah soal waktu saja.
  16. keyakinan bahwa Tuhan tidak akan membebani kita, diluar kemampun kita.
  17. keyakinan bahwa semua yang telah diberikan Allah kepada kita (termasuk musibah) adalah baik; Allah tidak pernah menganiaya hamba-Nya.
  18. keyakinan bahwa do'a adalah senjata ampuh orang mukmin.
  19. keyakinan kalau semua ibadah harus berniat iklas karena Allah.
  20. keyakinan kalau satu-satunya jalan menuju sorga adalah dengan amal saleh.
  21. keyakinan bahwa tidak ada ilmu yang paling tinggi selain "berserah diri".
  22. keyakinan bahwa dosa akan menghitamkan hati.
  23. keyakinan bahwa karunia Allah untuk manusia yang paling tinggi adalah hikmah.
  24. keyakinan bahwa dosa yang tak terampun adalah syirik.
  25. keyakinan bahwa Tuhan tidak menuntut keberhasilan dari perbuattan kita; tetapi Tuhan hanya menuntut usaha-usaha apa yang telah kita lakukan.
  26. keyakinan bahwa setiap individu mempunyai kewajiababn-kewajiban sendiri-sendiri kepada Tuhan. Kita tidak perlu usil apakah orang itu melaksanakan kewjibannya (kepada Tuhan) dengan atau tidak, tugas kita hanyalah sebatas mengingatkannya saja.
  27. keyakinan bahwa kebenaran yang hakiki itu hanya Allah yang mengetauhuinya. Oleh karena itu sangat tidak bijaksana bila kita fanatik pada satu mazhab tertentu.
  28. keyakinan bahwa masalah fikih sampai kapanpun tidak akan dapat diseragamkan.

Hanya Allah saja yang mampu mengubah
pandangan seseorang. Namun hal ini bukanlah
berarti membebaskan kita untuk memberikan
penjelasan-penjelasan yang menyakinkan!


Siapa mendapat cobaan
(kesulitan,kesusahan, kemiski-
nan, dan sebagainya) dalam meme-
lihara atau merawat anak-anaknya,
tetapi dia tetap berusaha merawat me-
reka sebaik-baiknya, maka semua
cobaan itu menjadi dinding
baginya dari neraka.
[HR. Muslim]

Kamis, 27 Januari 2011

WAKTU UNTUK BERTOBAT


"Siapa yang bertobat sebelum matahari terbit, maka Allah menerima tobat dan memafkannya. Sesungguhnya Allah membentangkan tangan diwaktu malam, supaya bertobat orang yang melanggar pada siang hari, juga Allah mengulurkan tangannya pada siang hari, supaya bertobat orang yang berdosa pada waktu malam. Keadaan ini tetap terus hingga matahari terbit dari arah barat" [Hadits riwayat Muslim]



Sebuah gambaran mengenai luasnya ampunan Allah pada orang yang ingin bertobat itu disampaikan oleh Rasullulah Saw dalam bentuk cerita sebagai berikut;


Pada zaman sebelum kalian, ada seorang lelaki yang sudah membunuh sembilan puluh sembilan orang. Kemudian dia bertanya , siapa yang paling alim pada zaman itu. Lantas padanya disebutkan sorang rahib. Dia menemui rahib tersebut dan berkata; aku sudah membunuh sembilan puluh sembilan orang. " Apakah masih ada pintu tobat untukku?" tannyanya .
Rahib itu menjawab; "Tak mungkin" Lalu dibunuh nya juga rahib itu, jadi ia genap membunuh seratus orang. Kemudian dia menanyakan pula orang yang paling alim pada zaman itu. Maka dia pun ditunjukan pada seorang alim. Dikatakannya pada alim itu bahwa dia telah membunuh seratus orang. " Apakah pintu tobat masih terbuka untuknya?" Orang alim itu menjawab; Ya, ada. Siapa pula yang merintangi untukmu untuk bertobat.
Tinggalkanlah negrimu ini, pergilah kenegri yang penduduknya gemar beribadat kepada Allah. Lantas beribadatlah kamu bersama mereka. Jangan kembali lagi kenegrimu ini. Maka pergilah dia mengikuti saran orang alim tersebut. Dalam perjalanan tiba-tiba "maut" menjemputnya.
Malaikat rahmat dan malaikat Adhab berselisih pendapat tentang orang itu.
Malaikat rahmat berkata; Dia datang dalam keadaan tobat dan dengan sepenuh hati ke haribaan Allah.
Malaikat Adhab menyahut; Dia sama sekali belum pernah melakukan amal kebaikan sampai ahir hayatnya.
Kemudian datang seorang malaikat yang menyamar sebagai anak Adam, dan kedua mereka mengakatnya sebagai juru penengah. Dan dia memutuskan; "Ukurlah jarak ia dengan kedua negri itu. Dia akan menjadi pemilik negri dimana ia berada lebih dekat"
Lantas Allah mewahyukan kepada negri maksiat agar menjauh, dan kepada negri tobat untuk mendekat. Mereka mengukur dia dengan kedua negri itu. Dan ternyata dia sejengkal lebih dekat dengan negri tobat. Lantas dia pun diampuni!

Kesimpulan dari cerita diatas;

Ucapkanlah Istigfar dengan perasaan menyesal setiap kali kita gagal dalam menaati kehendak Allah dan Rasullulah (lupa berzikir,bergunjing,berperangsaka buruk, emosi, berbohong, bertindak zalim. iri dengki, dan lain sebagainya).

Demikian pentingnya Istigfar ini, sehinnga Rasullulah saw. bersabda;

"Barang siapa selalu beristigfar, maka
Allah menjadikan baginya kelapangan dari
setiap kesusahan, jalan keluar dari setiap ke-
sempitan dan memberinya rizki dari
arah yang tidak terkirakan."
[Imam Abu Daud & Ibn Majah ]

Rabu, 26 Januari 2011

KISAH PENDETA YAHUDI YANG MENDAPAT HIDAYAH ALLAH


Pada suatu hari Rasullulah kedatangan seorang badui yang berkata; Hai Rasullulah , kaum di desaku yang telah masuk Islam pernah kukatakan jika mereka masuk Islam pasti akan mendapatkan rezeki yang berlimpah. Kini mereka dalam keadaan kelaparan. Aku takut jika mereka keluar dari Islam, sebagaimana mereka masuk Islam dengan satu tujuan (makanan). Jika engkau bersedia menolong mereka dengan makanan, maka aku bersedia membawanya.
Maka beliau menoleh kepada Ali bin Abi Thalib yang berada disebelahnya dan Ali berkata; Ya Rasullulah, mereka tidak mempunyai makanan sedikit pun. Disaat itu muncul seseorang yang menawarkan kurma seraya berkata kepada beliau;" Hai, Muhamad maukah engkau berhutang kurma, dengan pembayarannya beberapa waktu?" Nabi setuju, dan kurma itu langsung dibawa orang Badui, yang membutuhkan makanan itu. Selang beberapa hari sebelum jatuh tempo pembayaran, orang itu datang kepada Rasul untuk menagih. Sambil menarik keras baju sorban yang beliau pakai, orang itu berkata; " Hai Muhamad, bayarlah hutangmu, demi Allah, aku lihat semua Nabi Abdul Muthalib itu suka menunda pembayaran hutang."
Di saat itu Umar berkata dengan marah: "Hai, seteru Allah, apakah kamu berani berbuat dan memaki Nabi seperti itu? Sungguh jika tidak dilarang aku akan membunuhmu!"
Rasullulah Saw. dengan tenang berkata kepada Umar, Hai Umar, bayarlah hutangku padanya, dan tambahkan 20 gantang kurma sebagai ganti ucapanmu tadi." Maka Umar pun segera melaksanakan perintah Rasullulah itu. Di saat itu orang tersebut berkata, " Hai Umar, tahukah engkau siapakah aku ini sebenarnya?"
Jawab Umar: Aku tidak tau. Maka orang itu berkata," Aku adalah Zaid bin Sa'nah, pendeta Yahudi." Lalu Umar bertanya;" apa sebabnya kamu berbuat sedemikian kasar kepada Rasullulah" Pendeta Yahudi itu menjawab, " Hai Umar, ketika aku melihat wajah beliau, aku lihat tanda kenabian diwajah beliau, kecuali dua perkara saja yang belum aku buktikan, yaitu kesabaran dan ketingian budi beliau. Setelah aku buktikan kedua hal tersebut, maka saksikan oleh mu hai Umar, bahwa aku masuk Islam dan saksikan juga bahwa separuh hartaku akan aku sedekahkan kepada kaum Muslimin."
Menurut catatan sejarah, sejak saat itu Zaid bin Sa'nah ikut Rasullulah dalam berbagai macam peperangan dan Ia gugur sebagai syuhada dalam perang Tabuk.

Selasa, 25 Januari 2011

BUAH MAJA

Sejak zaman dulu nenek moyang kita mengenal buah Maja, yaitu buah yang mengilhami Raden Wijaya menamakan kerajaanya dengan nama Majapahit.
Buah Maja bentuknya sangat menarik, hampir-hampir menyerupai buah semangka. Bagi orang-orang yang sedang dahaga, buah Maja ini terlihat sangat menantang. Tetapi ketika orang mencoba memakannya, maka ia akan kecewa, karena buah Maja ini rasanya pahit bukan kepalang!

Di zaman modern seperti sekarang ini, buah Maja sudah berubah bentuk, walaupun tetap menantang; yaitu kemewahan.
Para ahli hikmah hikmah yang mampu melihat jauh kedalam, sepakat menyimpulkan bahwa kemewahan hidup akan menggiring manusia kedalam kepahitan, yaitu terpuruk kedalam jurang kehancuran. fakta pun menunjukan, gaya hidup yang penuh kemewahan akan membuat orang menjadi lalai akan tujuan kehadirannya di dunia; berpikiran pendek, tidak mempunyai idealisme yang luhur, serta jauh dari cita-cita mulia.

Ibnu Khaldun pernah mengatakan bahwa kehidupan mewah akan merusak manusia. Ia menanamkan pada diri manusia berbagai macam kejelekan, kebohongan, dan prilaku hidup buruk lainnya. Nilai-nilai agung akan hilang dari dirinya, dan berganti dengan nilai-nilai bejat yang merupakan sinyal kehancuran menuju kepunahan.

Banyak orang yang mengejar kemewahan mengambil jalan pintas; mengabaikan nilai-nilai ahlak atau rambu-rambu moral. Bukankah adanya penipuan, perampokan, penyalah gunaan kekuasaan(korupsi), bermuara dari keinginan untuk hidup mewah?

Para bijak mengatakan, kemudahan rezeki yang diperoleh, hendaknya tidak membuat kita lupa diri terperosok dalam gaya hidup bermewah-mewah yang jauh dari kesederhanaan. Dunia memang indah, namun harus disadari ahirat jauh lebih manis dan kekal abadi.
Rasululah mengingatkan bahayanya hidup bermewahan dengan sabdanya yang terkenal;

" Sesungguhnya di antara yang aku khawatirkan diantara kalian sepeninggalku nanti ialah terbuka lebarnya kemewahan dan keindahan dunia ini padamu" [HR.Bukhari & Muslim]

Orang yang berperilaku hidup mewah, sudah terbukti cendrung membangkang pada perintah-perintah Tuhan. Kecendrungan ini boleh jadi sudah merupakan sunatullah, sebagai mana yang di isyaratkan oleh Allah dalam firman-Nya sebagai berikut ini;

Dan jika kami hendak membinasakan suatu negeri, maka kami perintahkan kepada orang-orang yang hidup mewah di negeri itu (supaya menaati Allah), tetapi mereka melakukan kedurhakaan dalam dalam negeri itu....
[ Al-Isra(17):16]


"Merasa puas terhadap apa yang diperoleh,
membuat orang fakir seolah kaya-raya;

Sedangkan serakah,
dapat membuat arang kaya seolah-olah fakir!"

KEUTAMAAN AZAN

Telah bersabda Nabi Muhamad saw; Tiga kelompok manusia yang kelak pada hari kiamat, menghuni tempat yang harum semerbak karena wewangian misk hitam, tiada hisab yang menakutkan mereka, tiada kecemasan apapun yang menyentuh mereka, sampai manusia lainnya selesai dari urusannya masing-masing;
  1. Seorang yang membaca Al-Qur'an semata-mata demi keridhaan Allah (Azza wa jalla) dan mengimani suatu kaum yang semua mereka senang kepadanya.
  2. Seorang yang mengumandangkan azan di masjid dan berdo,a kepada Allah, semata-mata demi keridhaan-Nya.
  3. Seorang yang beroleh cobaan dengan rizki duniawi yang banyak, namun hal itu tidak melalaikanya dari amalan-amalan untuk aherat. [Hadist Tirmizi dari Ibnu Umar]
"Tiada mahluk apa pun, manusia, jin, atau lainnya, yang mendengar seruan muazin, kecuali Ia pasti akan menjadi saksi bagi si muazin pada hari kiamat" [Bukhari dan Nasa-i]

" Tangan Allah maha pengasih selalu diatas kepala seorang muazin sampai ia selesai dari azannya" [Tabrani dalam Al-Aushath]

Ada sebagian Ahli tafsir mengatakan bahwa yang dimasud dengan firman Allah;

"Siapakah yang lebih baik perkataannya, daripada orang yang menyeru kepada Allah. mengerjakan amal saleh dan berkata dengan sesungguhnya; 'Aku termasuk orang yang menyerah diri' mereka itu adalah para muazin." [Ibnu Syaibah dalam Al-Mushannaf]

Telah berkata Said bin Musyyab; " Barang siapa shalat ditempat yang sepi, Malaikat akan berdiri bershalat disamping kanannya dan disamping kirinya. Jika ia (sebelum shalat itu) menyerukan azan dan iqamat, akan bershalatlah dibelakangnya malaikat yang amat sangat banyak jumlahnya"

Minggu, 23 Januari 2011

MARI BERSYUKUR SETIAP WAKTU

Pernahkah Anda berpikir berapa kekayaan setiap orang jika di hargai dengan uang?Berapakah harga tubuh manusia jika diuangkan? Berapa harga hidung, telinga, mulut, dan apa saja yang menjadi bagian tubuh manusia jika diuangkan?
Saat mata kita sehat, kita tidak pernah berpikir betapa berharganya mata kita. Coba saja jika suatu saat mata Anda buta, kebetulan Anda memiliki tabungan miliyaran rupiah, apa yang Anda lakukan? Anda pasti akan membayar berapa miliyarpun agar penglihatan Anda kembali seperti semula. Tak peduli kalau waktu itu tabungan Anda akan terkuras habis

Sudah banyak bukti, kalau orang-orang yang berpunya sanggup mengorbankan hartanya sebanyak apapun demi mengembalikan kesehatannya; demi sembuh dari penyakit jantung, lever, kangker, kelumpuhan, kecacattan, dll.
Jika sudah demikian, semestinya kita sadar, betapa kayanya setiap diri kita; harta jika secara meteri kita bukan orang berpunya. Bukankah kita akan tetap mempertahankan mata, hidung, atau bagian tubuh yang lain, meski ada orang lain yang ingin membelinya dengan harga yang sangat mahal. Kitapun tidak akan mau menyewakan nafas kita barang lima atau sepuluh menit, meskipun harga sewanya miliyaran rupiah? sebab kita sangat paham tidak bernafas lima sampai sepuluh menit dapat beresiko kita dapat mati lemas.
Belum lagi jika kita berusaha meneliti udara yang kita hirup saat bernafas. Pikirkan pula air yang kita gunakan untuk minum,mandi,mencuci, dll. Renungkan pula bumi yang kita pijak, sinar matahari yang selalu menyinari dipagi hari, sinar rembulan yang selalu menghiasi ketika malam, pemandangan alam yang indah, laut yang luas, sungai yang mengalir, air hujan yang turun membasahi bumi,dll. Bagaimana jika semua itu harus kita beli? Berapa rupiah yang harus kita kita keluarkan untuk membelinya?

Namun Alhamdulilah, semua kekayaan dan kemewahan itu Allah berikan kepada kita secara cuma-cuma, tak sepersen pun kita dipungut Allah SWT, untuk membayar nikmat yang luar biasa itu.
Amat pantaslah jika Allah SWT dalam Al-Qurran surah Arrahman mengajukan berkali-kali pertanyaan kepada manusia; Fa bi ayyi ala'i Rabbikuma tukadziban (nikmat Tuhan manakah yang kalian dustakan)? Lebih dari itu, Dialah tuhan yang mengurus kita siang-malam tanpa pernah meminta upah secuil pun. Maha besar Allah yang berfirman (yang artinya); Katakanlah ," siapakah yang dapat memelihara kalian pada waktu malam dan siang hari selain Zat yang Maha Pemurah? [QS Al-Anbiya(21):42]

Pertanyaanya; sudahkah atas semua itu kita bersyukur? ataukah kita malah sering berlaku sombong dan takabur? Sudah berapa miliyar kali Hamdalah kita ucapkan untuk-Nya? Ataukah kita sering berhianat kepada-Nya? Na'audzubilah.

Semoga kita semua menjadi hamba Allah SWT yang selalu bersukur disetiap waktu atas segala karunia-Nya yang luar biasa itu, bukan hamba yang takabur apa lagi kufur kepada-Nya. Paling tidak, hal itu dibuktikan dengan keseriusan dan ketekunan kita dalam beribadah dan bertaqarrub kepada-Nya; dalam menaati segala titah-Nya; mengorbankan apa saja untuk agama-Nya; serta berjuang menegakkan akidah dan syariah-Nya demi kemuliaan Islam dan umatnya. Amin.