Jumat, 20 Juni 2014

Dugem, Party. Maksiat Yang Tak Perlu Dibanggakan Bro....


"Aku habis dugem tadi malam," seorang remaja bicara pada temannya. 
"Wah berarti kamu ke diskotik dong? Itu kan tempat maksiat mas. " 
"Iya sesekali kita perlu tahu dunia malam itu kayak gimana. Supaya hidup kita itu kaya wawasan. Tahu hitam putih dunia. Jadi aku ini termasuk gaul ngak kuper" katanya bangga. 


Sahabat muda itu tadi adalah sekilas percakapan antara dua anak muda yang pernah saya dengar. Percakapan yang bila saja tidak disaring dengan baik, membawa beberapa imformasi yang menyesatkan. Dalam kontek tersebut, pembawa imformasi memberitahukan aktivitasnya semalam yaitu dugem. Dugem atau dunia gemerlap yang dilakukan didalam diskotik. Namanya diskotik pasti didalamnya terdapat orang yang berdisko, campur aduk laki dan perempuan.

Gaya busana juga disesuiakan, ngak mungkin orang yang datang pakaiannya berbusana muslim yang menutup aurat. Yang ada adalah berlomba berpakaian yang mengumbar aurat. Jelas sekali pakaianya untuk menarik lawan jenisnya untuk mendekat. Gaul bebas ngak mungkin bisa dihindari dari ruangan yang penuh maksiat ini.

Bukan hanya itu saja minuman keras, narkoba, adalah hidangan yang biasa. Ngak mungkin kan datang kediskotik hanya mau minum jus jambu. Transaksi narkoba dan seks pun bukan menjadi hal yang tabu. Nah tempat yang seperti inikah yang disebut kaya wawasan, gaul dan ngak kuper?

 Jelas saja ini pernyataan yang menyesatkan. Sebagai remaja muslim yang cerdas tentu saja kamu ngak mudah percaya begitu saja. Sebaliknya pikiran kritismu pun berjalan. Sebetulnya dia juga tahu kok, diskotik itu tempat apaan.  Hanya saja dia membuat pembenaran atas aktivitas yang ia lakukan.

Udah tau maksiat dan haram tapi ngeyel tidak mau berhenti, itu artinya ia sudah mentasbihkan dirinya menjadi orang sakti.

"Mas sudah pernah belajar pegang api lilin belum?"
"Ngapain, kurang kerjaan banget"
"Ngak barangkali aja mas mau coba gitu. Pegang deh api lilin yang kecil itu selama 10 menit, ngak usah lama-lama."
"Saraf kamu ya, jelas aja panas bisa hangus tanganku nanti"
"Nah, mas sama api lilin aja takut kepanasan, padahal api neraka itu panasnya jutaan kali lipat dari api lilin. Lha mas kok ngak takut dengan api neraka, malah takutnya sama api lilin yang kecil. Gimana sih, katanya wawasannya luas dan anak gaul, masa sama api lilin aja takut. Kiraain tadi mas sudah jadi orang sakti pamer maksiat, artinya kan nantangin api neraka.

Nah biar mikir tuh remaja yang suka pamer maksiat. Sudah maksiat dipamerin pakai bangga lagi.

Semoga kita, keluarga dan anak keturunan kita terhindar dari hal yang demikian. Amiiin.





voa-islam.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar