Sabtu, 16 Juli 2011

Diatas Hamparan Sajadah-Mu Aku Bersujud


Tersentak aku mendengar samar bisikan seruan-MU
Teringat aku akan persemayam-Mu
Tersimpuh aku di hamparan sajadah-Mu
Terdiam aku mendengar lantunan firman-Mu
Mengingat jutaan tanda-tanda kebesaran-Mu

Mengenang miliyaran sujud noda yang tak terbalut
Ku coba....
Sirami air suci kewajahku
Basuh kedua tanganku
Terasa sejuk mendamaikan kegalauan hati
Terasa nyaman menenangkan kebimbangan jiwa ini

Ku coba...
Menyusun rapat jari jemari
Tengahdahkan kehadirat-Mu
Sesali segala noda yang pernah aku rangkai
Mengaku bersemayam-Mu diatas arsy-Mu

Terasa hina senyumku diantara hamparan ciptaan-Mu
Terasa kotor jasadku berlutut diatas sajadah-Mu
Terasa asingnya rohku berkeliaran dibawah kerindangan-Mu
Terasa takutnya hambamu ini membayangkan kekalnya panas-Mu


Tak sepantasnya...
Tak sepantasnya bagi-Mu suaraku menyebut
Tak sepantasnya firman-Mu ku sahut
Tak sepantasnya bagi-Mu diriku berlutut
Tak sepantasnya dahiku bersujud...

Karena diri-MU maha indah dan maha sempurna
Karena diri-Mu maha diatas maha segalanya

Kau yang tak terbayangkan oleh yang membayangkan
Kau yang tak terpikir oleh yang memikirkan

Subhanallah---------Subhanallah

Pikiranku melayang mengenang masa pahit
Menyesal, menyadari kotoran noda dosa yang melilit
Menyesal, menyesal itulah kata yang selalu aku ungkit
Ku sesali, semoga yang maha diatas maha, mengurangi rasa sakit

Ampuni aku yang telah menyadari...
Ampuni aku yang telah menyesali...

Menyesal...... Menyesal aku
Sesalku untuk taubat ku
Terimalah aku.. terimalah taubatku


Tidak ada komentar:

Posting Komentar