Kamis, 27 Januari 2011

WAKTU UNTUK BERTOBAT


"Siapa yang bertobat sebelum matahari terbit, maka Allah menerima tobat dan memafkannya. Sesungguhnya Allah membentangkan tangan diwaktu malam, supaya bertobat orang yang melanggar pada siang hari, juga Allah mengulurkan tangannya pada siang hari, supaya bertobat orang yang berdosa pada waktu malam. Keadaan ini tetap terus hingga matahari terbit dari arah barat" [Hadits riwayat Muslim]



Sebuah gambaran mengenai luasnya ampunan Allah pada orang yang ingin bertobat itu disampaikan oleh Rasullulah Saw dalam bentuk cerita sebagai berikut;


Pada zaman sebelum kalian, ada seorang lelaki yang sudah membunuh sembilan puluh sembilan orang. Kemudian dia bertanya , siapa yang paling alim pada zaman itu. Lantas padanya disebutkan sorang rahib. Dia menemui rahib tersebut dan berkata; aku sudah membunuh sembilan puluh sembilan orang. " Apakah masih ada pintu tobat untukku?" tannyanya .
Rahib itu menjawab; "Tak mungkin" Lalu dibunuh nya juga rahib itu, jadi ia genap membunuh seratus orang. Kemudian dia menanyakan pula orang yang paling alim pada zaman itu. Maka dia pun ditunjukan pada seorang alim. Dikatakannya pada alim itu bahwa dia telah membunuh seratus orang. " Apakah pintu tobat masih terbuka untuknya?" Orang alim itu menjawab; Ya, ada. Siapa pula yang merintangi untukmu untuk bertobat.
Tinggalkanlah negrimu ini, pergilah kenegri yang penduduknya gemar beribadat kepada Allah. Lantas beribadatlah kamu bersama mereka. Jangan kembali lagi kenegrimu ini. Maka pergilah dia mengikuti saran orang alim tersebut. Dalam perjalanan tiba-tiba "maut" menjemputnya.
Malaikat rahmat dan malaikat Adhab berselisih pendapat tentang orang itu.
Malaikat rahmat berkata; Dia datang dalam keadaan tobat dan dengan sepenuh hati ke haribaan Allah.
Malaikat Adhab menyahut; Dia sama sekali belum pernah melakukan amal kebaikan sampai ahir hayatnya.
Kemudian datang seorang malaikat yang menyamar sebagai anak Adam, dan kedua mereka mengakatnya sebagai juru penengah. Dan dia memutuskan; "Ukurlah jarak ia dengan kedua negri itu. Dia akan menjadi pemilik negri dimana ia berada lebih dekat"
Lantas Allah mewahyukan kepada negri maksiat agar menjauh, dan kepada negri tobat untuk mendekat. Mereka mengukur dia dengan kedua negri itu. Dan ternyata dia sejengkal lebih dekat dengan negri tobat. Lantas dia pun diampuni!

Kesimpulan dari cerita diatas;

Ucapkanlah Istigfar dengan perasaan menyesal setiap kali kita gagal dalam menaati kehendak Allah dan Rasullulah (lupa berzikir,bergunjing,berperangsaka buruk, emosi, berbohong, bertindak zalim. iri dengki, dan lain sebagainya).

Demikian pentingnya Istigfar ini, sehinnga Rasullulah saw. bersabda;

"Barang siapa selalu beristigfar, maka
Allah menjadikan baginya kelapangan dari
setiap kesusahan, jalan keluar dari setiap ke-
sempitan dan memberinya rizki dari
arah yang tidak terkirakan."
[Imam Abu Daud & Ibn Majah ]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar