Rabu, 24 November 2010

keseimbangan keweruh dan mengenal hidup
















Kita memiliki pengetahuan, tetapi pikirin menyempit dalam pandangan...
Kita memiliki pandangan luas, tapi tidak berpengatahuan...

Ini yang menghadirkan pandangan salah,.. dan menciptakan keterjebakan diri.
Menjadi diri sendiri yang memiliki totallitas pergerakan dengan alam semesta, dalam arti mengenal diri sendiri.
Bagaimana saat ini semua aktifitas itu dengan raga dan pikiran?
Atau melakukan itu semua dengan rasa yang beraga?
Hanya diri kita semua yang merenungkan...

Esensi muncul kemanunggaalan...
Manunggal bukan berarti lenyap dan tidak ada apa-apa

Roso memiliki kebebasan pergerakan...
Yang dibutuhkan adanya rasa welas asih, untuk memunculkan pergerakan itu semua.
Manunggal kehendak aktivitas menuju sumeleh...
Sumeleh yang bertanggung jawab dan berpengertian...

Manunggal dalam cipto karso yang menyentuh ranah roso yang biasa disebut ke Ilahian...

Roso sebagai sejatining urip... sumber kedamaian dan pengetahuan hidup itu sendiri, dimana kita sanggup persembahkan adanya rasa layanan dan pengorbanan.

Cipto,karso,.roso...
Ning neng nung nang gong..

Dengan hening akan adanya keheningan... untuk mendapatkan petunjuk...untuk mendapatkan petunjuk..lantas didapatkan kewenangan untuk melakukan itu semuanya untuk bisa menggema dan bermampaat bagi dirinya sendiri dan sesama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar