Sabtu, 31 Mei 2014

Berjuang Sebagai Khalifah

Di negara kita dikenal dengan istilah demokrasi. Suatu pemerintahan yang dalam pembentukannya dijalankan oleh rakyat  dan untuk rakyat.  Artinya negri ini terbentuk atas kesepakatan bersama yang idenya berasal dari rakyat dan dalam pemerintahannya juga dikendalikan oleh rakyat, serta tujuannya adalah untuk kepentingan dan kesejahtraan rakyat.

Begitu pula hubungan manusia dengan Tuhan, melakukan demokrasi yang saling mengikat, janji dan kerja sama saling menguntungkan.
Istilah ini menurut Cak Nur disebut sebagai perjanjian primordial. Ditanya soal apa nama demokrasi antara Allah dan manusia itu? Beliau menjawab, "Demokrallah" ,yaitu suatu pemerintahan spritual dunia aherat yang disepakati bersama, yang dirumuskan gagasannya oleh Allah, lalu manusia menyetujuinya dengan sepenuh hati, dimana Tuhan sebagai penguasa Majelis Permusyawaratan Dunia Aherat ( MPDA) ,sedangkan manusia sebagai eksekutif (khalifah), dimuka bumi.

"Dia-lah yang menjadikan kamu khalifah-khalifah di muka bumi..." (Qs.Fathir(35):39). 

Dengan menjankan pemerintahannya dibantu oleh para mentri dan panglima hati nurani,akal, dan hawa nafsu. Manusia harus mampu mengendalikan dan menjalankan serta mensejahtrakan rakyatnya dari berbagai golongan, seperti mata,hidung, telinga, mulut,tangan,kaki, dan kepala. Kemudian pada masa ahir jabatannya sebagai khalifah di Makamah Keadilan (MK) sang Maha Adil, Allah.

Jika anda sudah bisa memimpin diri anda dengan sebaik mungkin berarti anda dapat disebut sebagai "Khalifah Tuhan" wakil, citra Tuhan. Yakni mewakili sifat-sifat kebaikan Tuhan seperti jujur (mewakili sifat Tuhan Yang Maha Jujur), kasih sayang ( mewakili sipat Tuhan Yang Pengasih Dan Penyayang), dan mewakili sipat-sipat Tuhan yang lainnya yang berjumlah 99 (Asmaul Husna).




Tidak ada komentar:

Posting Komentar