Rumah guru sufi terletak ditengah-tengah padang pasir. Ketika orang itu tiba, Abul Khair sedang memimpin majlis semaan (acara mendengarkan orang-orang membaca do'a).
Ditengah para pengikutnya, Abul Khair membaca Al-Fatihah. Ia tiba pada ayat; ghairil maghdubi alaihim, walaz zalim. Orang Arab itu berpikir, :"bagaimana mungkin aku berguru kepadanya, baca Al-Qurran saja ia tidak bisa." Orang itu mengurungkan niatnya untuk belajar kepada Abul Khair.
Begitu orang itu keluar, Ia dihadang seekor singga padang pasir yang buas. Ia mundur, tetapi dibelakangnya ada seeokor singa lain yang menghalanginya. Lelaki Arab itu memnjerit keras karena ketakutan. Mendengar teriakannya, Abul Khair keluar meninggalkan majlisnya. Ia menatap kedua ekor singa tersebut dan menegur mereka. " Bukankah sudah kubilang jangan ganggu tamuku!" kedua singa itu bersimpuh dihadapan Abul Khair.
Sang sufi lalu mengelus telinga keduanya, lalu menyuruhnya pergi. Lelaki Arab itu keheranan, "bagaimana Anda dapat menaklukan singa-singa yang begitu liar itu?" Abul Khair menjawab; "Aku sibuk memperhatikan urusan hatiku.Untuk kesibukan memperhatikan hati ini, Tuhan menaklukkan seluruh alam semesta kepadaku. Sedangkan kamu sibuk memperhatkan hal-hal yang bersipat lahiriah saja,karena itu kamu takut kepada seluruh alam semesta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar