Saat mata kita sehat, kita tidak pernah berpikir betapa berharganya mata kita. Coba saja jika suatu saat mata Anda buta, kebetulan Anda memiliki tabungan miliyaran rupiah, apa yang Anda lakukan? Anda pasti akan membayar berapa miliyarpun agar penglihatan Anda kembali seperti semula. Tak peduli kalau waktu itu tabungan Anda akan terkuras habis
Sudah banyak bukti, kalau orang-orang yang berpunya sanggup mengorbankan hartanya sebanyak apapun demi mengembalikan kesehatannya; demi sembuh dari penyakit jantung, lever, kangker, kelumpuhan, kecacattan, dll.
Jika sudah demikian, semestinya kita sadar, betapa kayanya setiap diri kita; harta jika secara meteri kita bukan orang berpunya. Bukankah kita akan tetap mempertahankan mata, hidung, atau bagian tubuh yang lain, meski ada orang lain yang ingin membelinya dengan harga yang sangat mahal. Kitapun tidak akan mau menyewakan nafas kita barang lima atau sepuluh menit, meskipun harga sewanya miliyaran rupiah? sebab kita sangat paham tidak bernafas lima sampai sepuluh menit dapat beresiko kita dapat mati lemas.
Belum lagi jika kita berusaha meneliti udara yang kita hirup saat bernafas. Pikirkan pula air yang kita gunakan untuk minum,mandi,mencuci, dll. Renungkan pula bumi yang kita pijak, sinar matahari yang selalu menyinari dipagi hari, sinar rembulan yang selalu menghiasi ketika malam, pemandangan alam yang indah, laut yang luas, sungai yang mengalir, air hujan yang turun membasahi bumi,dll. Bagaimana jika semua itu harus kita beli? Berapa rupiah yang harus kita kita keluarkan untuk membelinya?
Namun Alhamdulilah, semua kekayaan dan kemewahan itu Allah berikan kepada kita secara cuma-cuma, tak sepersen pun kita dipungut Allah SWT, untuk membayar nikmat yang luar biasa itu.
Amat pantaslah jika Allah SWT dalam Al-Qurran surah Arrahman mengajukan berkali-kali pertanyaan kepada manusia; Fa bi ayyi ala'i Rabbikuma tukadziban (nikmat Tuhan manakah yang kalian dustakan)? Lebih dari itu, Dialah tuhan yang mengurus kita siang-malam tanpa pernah meminta upah secuil pun. Maha besar Allah yang berfirman (yang artinya); Katakanlah ," siapakah yang dapat memelihara kalian pada waktu malam dan siang hari selain Zat yang Maha Pemurah? [QS Al-Anbiya(21):42]
Pertanyaanya; sudahkah atas semua itu kita bersyukur? ataukah kita malah sering berlaku sombong dan takabur? Sudah berapa miliyar kali Hamdalah kita ucapkan untuk-Nya? Ataukah kita sering berhianat kepada-Nya? Na'audzubilah.
Semoga kita semua menjadi hamba Allah SWT yang selalu bersukur disetiap waktu atas segala karunia-Nya yang luar biasa itu, bukan hamba yang takabur apa lagi kufur kepada-Nya. Paling tidak, hal itu dibuktikan dengan keseriusan dan ketekunan kita dalam beribadah dan bertaqarrub kepada-Nya; dalam menaati segala titah-Nya; mengorbankan apa saja untuk agama-Nya; serta berjuang menegakkan akidah dan syariah-Nya demi kemuliaan Islam dan umatnya. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar