Minggu, 13 Oktober 2013
Meraih Mamfaat Dengan Menyingkap Tradisi Yang Baik
Rasululah s.a.w pernah bersabda" seorang Mukmin adalah cermin bagi Mukmin yang lain". Sungguh Rasululah s.a.w dianugrahi seluruh perkataan yang bermakna. Setiap kalimat dari perkataannya memiliki maknan yang berlimpah laksana cucuran air hujan yang jatuh dari langit. Sementara setiap orang memiliki nuansa yang berbeda dalam memahami perkataan beliau, sesuai dengan daya pemahaman serta cahaya yang diberikan Allah SWT kepadanya.
Adapun makna pertama dari sabda beliau yang bebunyi "seseorang Mukmin adalah cermin bagi Mukmin yang lain" adalah disaat seorang Mukmin melihat saudaranya bertingkah laku dengan akhlak mulia, secara otomatis Ia harus menirunya. Sebaliknya, disaat Ia melihat Saudaranya memiliki perangai tidak terpuji, maka Ia harus menyadari bahwa didalam dirinya juga ada perangai semacam itu, karenanya Ia harus menjauhi.
Makna Kedua dari sabda beliau ketika seorang Mukmin melihat saudaranya memiliki suatu aib, ataupun cela, maka mestinya Ia segera meminta saudaranya itu untuk menghilangkan cela/aib tersebut. Sehingga benar-benar laksana cermin, yaitu benda yang memantulkan kenyataan yang Ia tangkap.
Makna ketiga dari sabda beliau yaitu ketika seorang Mukmin melihat kaum Mukmin yang lain, maka akan terjadi pertukaran total berdasarkan keluhuran atau keburukan kepribaddiannya Kalau kepribadiannya bagus,bersih, jujur, jauh dari akhlak tercela, maka pandangan yang dilayangkan kepada kaum Mukminin juga bernilai baik sangka, sehingga Ia tidak pernah menyakiti mereka. Jadi Ia selalu menebarkan kebaikan bagi semua, begitu pula perkataannya benar semua. Sebab Ia berkeyakinan bahwa seluruh kaum Mukmin juga mempunyai budi perketi seperti yang dimiliki. Inilah fadhilah (keutamaan/kelebihan) yang di anugarahkan Allah SWT kepada kaum Mukminin.
Para pujanggapun bersajak;
Kalau jelek kelakuan seseorang jelek pula sangkaanya,
semua yang ia ragukan diangap musuh
Ia memusuhi kawan dengan perkataanya
dalam keraguan laksana gelap gulita
Makna keempat dari sabda beliau orang mukmin yang imannya sempurna sejatinya adalah cermin, tempat penampakan gambar seorang Mukmin atau Allah SWT. Karena diantara nama nama Allah SWT adalah al-Mu'min. Sementara hati orang Mukmin adalah tempat pengetahuan tentang Allah SWT. Dalam hadist disebutkan; hati adalah rumah Tuhan. Masudnya adalah tempat pengatuhuan tentang Allah.
Ya Allah, sesungguhnya kami memohon kebaikan sebagaimana permohonan hamba-Mu yang sekaligus utusan-Mu, Muhamad saw. dan kami berlindung dari sesuatu sebagaimana hamba-Mu yang sekaligus juga utusan-Mu , Muhamad saw. berlindung. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar