Kota Yogya memang kenangan, entah sudah berapa juta orang yang jatuh hati pada kota ini. Meski sudah tujuh belas tahun sejak pertama kali kaki kupijakan dikota ini, saat pertama meneruskan study, sampai sekarang kenangan itu kesannya begitu kuat menancap di hati. Senyum ramah masyarakat Yogya, masih tetap teringat sampai sekarang. Dimana masyarakat asli dan pendatang dapat berbaur manjadi satu.
Bagi aku, Yogyakarta merupakan bukti nyata bagaimana toleransi bisa hidup bersamaan dalam keaneka ragaman.. Aku pikir ini lebih dari sekedar toleransi, tapi juga ada semangat persaudaraan yang sangat kuat.
JL.MALIOBORO, nama jalan ini udah tak asing lagi kita. Malioboro dulunya hanyalah ruas jalan yang sepi dengan pohon asam yang tumbuh dikanan kirinya. Namun seiring waktu Malioboro sekarang berkembang pesat menjadi denyut nadi perdagangan dan pusat belanja. Selain menjadi pusat perdagangan Malioboro merupakan bagian jalan sumbu imajiner yang menghubungkan pantai parangtritis,panggung krapyak, kraton Yogya,tugu, dan gunung merapi.
Menikmati makan malam lesehan disepanjang jalan ini sembari mendegarkan pengamen jalanaan menendangkan lagu " Yogyakarta" milik kla project akan menjadi pengalaman yang sangat membekas dihati.
Malioboro adalah rangkaain sejarah, kisah, dan selalu menjadi kenangan indah di benak tiap orang yang pernah menyambanginya. Kawasan jalan ini akan selalu ramai selama 24 jam dengan berbagai kehidupan dan aktifitasnya.
Pulang kekotamu. Ada setangkup haru dalam rindu. Masih seperti dulu, tiap sudut menyapaku bersahabat penuh selaksa makna. Terhanyut aku akan nostagi. Saat kita sering luangkan waktu,nikmati bersama, suasana jogja. (Jogjakarta- Kla Project).
Sepenggal dari lagu kla project dalam lagunya yang berjudul Jojakarta, seakan mewakili kerinduan saya dengan kota gudeg Ini.
Semua orang selalu merasa nyaman dikota ini, hangat, sejuk, ramai, tapi terkadang sepi saat di pagi hari.
Keramahan warga Yogya adalah hal utama dikota ini. Mereka tak segan-segan untuk menjamu dan beramah tamah terhadap kita. Senyum selalu terukir dibibir mereka dan siap menerima wisatawan, pengunjung dari mana saja.
Yogyakarta, adalah kota dimana keramahan menjadi hal yang penting. Dibawah pimpinan seorang Sultan Hamengkubuwono, sopan santun dan ramah tamah dijunjung tinggi.
Yogyakarta, memberiku begitu banyak kenangan, kutemukan cinta yang setulusnya dikota ini, kutemukan orang yang bisa ku doakan kebahagiannya, bahkan ketika sudah tidak denganku.
Yogyakarta tetap istimewa, karena semua cerita dan kenangan berawal di Kota ini... salam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar