Saya punya kisah menarik untuk Anda. Siang itu, salah satu sahabat Saya ingin membeli satu unit rumah diperumahan yang sedang Saya kembangkan. Ketika kami bertemu, dia bilang, " pengen sih pak, hitung-hitung buat investasi. Tapi Saya juga mau mengumrahkan Ibu Saya, jadi rada bingung ngatur duitnya." Yah antara kesenangan pribadi dan kesenangan orang tua. Lantas apa jawaban Saya? kalau begitu tunda dulu beli rumahnya, mending umrahkan dulu sang ibu, kapan lagi bisa menyenangkan orang tua? dengan kata lain, saya melepaskan calon pembeli. Ahirnya sahabat Saya tetap memutuskan tetap membeli rumah dan mengumrahkan ibunya.
kemudian apa yang terjadi? tidak disangka-sangka, Dia malah memenangkan salah satu dooprize, yang memang disediakan setiap pembeli diperumahan saya. Hm, Anda mau tau apa dooprizenya? satu unit motor senilai belasan juta rupiah, hampir setara dengan biaya umrah tersebut!. Saya sampai terkagum kagum sendiri. Dapat rumah, dapat motor, mengumrahkan orang tua, berbakti kepada orang tua lagi. Yang awalnya cuma kepikir dapat salah satu. Eh, ujung-ujungnya malah dapat semuanya.
Begitulah, yang namanya berbakti kepada orang tua, tidak akan pernah berahir sia-sia. Apa bila Anda berhasil membuat sepasang bidadari tersenyum, pastilah Yang Maha Membalas, serta merta akan mengulurkan tanganNya untuk Anda. Nah, sekarang mungkin Anda bisa menebak siapa sepasang bidadari itu?
Inilah rahasianya:
- Tahukah Anda, keridhaan Yang Maha Kuasa itu tidak terlepas dari keridhaan orang tua Anda.
- Tahukah Anda, berbakti kepada orang tua itu, akan menguak langit dan memanggil rezeki.
- Tahukah Anda, orang tua membuat rezeki Anda betul-betul tercurah? namun, hati-hati demikian pula sebaliknya.
- Orang tua dan do'anya, inilah bidadari yang pertama.
Kebanggaan Anda Vs. Kebanggaan Orang Tua.
" Dia menjadikan engkau dalam perut ibu engkau kejadian demi kejadian dalam tiga kegelapan (Qs.39:6)"
Berbakti kepada orang tua dan doa orang tua itu laksana sebuah keajaiban, yang pada ahirnya membuka pintu rezeki, dan meraih kemenangan demi kemenangan.
Sejenak coba Anda pikirkan;
- Orang tua selalu selalu membanggakan Anda. Apakah Anda selalu membanggakan mereka?
- Orang Tua selalu mendoakan Anda. Apakah Anda selalu mendo'akan mereka?
- Orang tua selalu berkorban untuk Anda. Apakah Anda selalu berkorban untuk mereka?
- Orang tua selalu berusaha membahagiakan Anda. Apakah Anda berusaha membahagiakan mereka?
- Orang tua membesarakan serta menafkahkahi Anda dan saudara saudara Anda, tanpa pernah mengeluh. Padahal kehidupan orang tua kadang serba kekurangan. Tapi ketika Anda dan saudara-saudara Anda beranjak dewasa. malah mengeluh ketika harus membantu dan menafkahi orang tua. Padahal kehidupan Anda dan saudara-saudara Anda serba berkecukupan.
Kebaikan orang Tua Vs. Balasan kita.
Sekarang coba bayangkan ini:
- Saat usia kita 1 tahun, orang tua memandikan kita dan merawat kita. Sebagai balasannya kita malah menangis ditengah malam.
- Saat kita berusia 2 tahun, orang tua mengajari kita berjalan, sebagai balasannya kita malah kabur ketika orang tua memanggil kita.
- Saat kita berusia 3 tahun, orang tua memasakkan kita makanan kesukaan kita, sebagai balasannya kita malah menumpahkannya.
- Saat kita berusia 18 tahun, orang tua menangis terharu ketika kita lulus SMA, sebagai balasan kita malah asik berpesta semalaman dan baru pulang besok harinya.
- Saat kita berusia 22 tahun, orang tua memeluk kita dengan haru ketika kita diwisuda. Sebagai balasan, kita malah bertanya kepadanya, "papa, mama", mana hadiahnya?
- Dan entah apa lagi yang pernah kita ucapkan kepada orang tua. Bukan mustahil, itu yang menyumbat rezeki dan kebahagiaan kita selama ini.
Turunya Bidadari kedua....
" Bukan lebah jantan,tetapi lebah betinalah yang membuat sarang dan mencari makan". Dua ayat dalam surat An-Nahl atau surat lebah(Qs.16:68-69) seolah olah mengisyaratkan ini. Dimana ayat-ayat tersebut menggunakan kata kerja femina, berkisah tentang lebah yang membuat sarang dan mencari makan.
Yap, sepasang bidadari. kalau orang tua adalah bidadari yang pertama, lantas siapakah bidadari yang kedua????? Tidak lain tidak bukan, Dia adalah pasangan Anda. Menurut Saya, menikah itu berkorelasi positif dengan rezeki.
Coba Anda renungkan pernyataan berikut. Setiap pria yang berhasil, ternyata ada seorang wanita yang mendampinginya. Dan wanita itu adalah istrinya. Setiap pria yang gagal ternyata juga ada seorang wanita yang mendampinginya, tetapi wanita itu bukan istrinya. (Itulah sebabnya, apa bila pria pulang pagi, lazimnya menghabiskan duit, sementara wanita pulang pagi biasanya menghasilkan duit. He he he..., ke dua-duanya edan!).
Banyak orang yang menunda menikah, karena alasan belum punya pekerjaan tetap, rumah, isi rumah, mobil, dan lain-lain. Padahal makin bertambah umur, makin banyak pertimbangan. Kalau boleh Saya sarankan, jangan takut untuk menikah. Luruskan niat menikah itu Karena Allah dan segerakan. Sepanjang kita masih berikhtiar, Allah pasti mencukupksn rezeki kita, istri kita, dan anak-anak kita. Justru dengan menikah, pintu rezeki akan lebih terbuka.
Kesimpulannya, bila Anda berhasil menyandingkan sepasang bidadari dan membuatnya mereka tersenyum, maka terbukalah lebar-lebar pintu rezeki dihadapan Anda, dan segala impian-impian Anda akan tercapai. Ajaib!...
assalamualaikum wr.wb
BalasHapus.....bagus artikelnya....
ane cuman mau tanya ...istilah sepasang bidadari utk orang tua & pasangan kita itu dari mana...atau mgkn ada sumbernya...
jazakumullah wassalamualaikum wr.wb
postingka ke 7nya dunk
BalasHapus