Allah Swt menciptakan semua mahluk telah sempurna dengan pembagian rezekinya. Tidak satupun yang ditelantarkan-Nya, termasuk kita karena itu rezeki kita sudah Allah jamin pemenuhannya.
Yang dibutuhkan adalah mau atau tidak kita mencarinya yang lebih tinggi lagi, benar atau tidak cara kita mendapatkannya. Rezeki disini tentu bukan hanya sekedar uang, tetapi juga termasuk ketentraman jiwa, kesehatan, ilmu,pasangan hidup, keturunan, nama baik, persaudaraan, ketaatan termasuk pula rezeki, bahkan lebih tinggi nilainya bila dibandingkan dengan uang.
Walau demikian, ada banyak orang yang dipusingkan dengan masalah pembagian rezeki ini. Kok rezeki saya seret ya, padahal sudah mati-matian mencarinya? mengapa ya saya gagal terus dalam bisnis? mengapa ya hati saya tidak pernah tenang?
Ada banyak penyebab, mungkin cara mencarinya kita yang tidak profesional, kurang serius mengusahakannya, atau ada kondisi yang menyebabkan Allah "menahan" rezeki yang bersangkutan.
Point terahir inilah yang akan kita bahas. Mengapa aliran rezeki kita tersumbat? Apa saja penyebabnya?
Pertama; lepasnya ketawakalan dari hati. Dengan kata lain, kita menggantungkan diri kepada selain Allah. Kita berusaha, namun usaha yang kita lakukan, tidak kita kaitkan dengan-Nya. Padahal Allah itu sessuai prasngka hambanya. Ketika seseorang berprasangka buruk, maka keburukanlah yang akan diterimanya, begitu juga sebaliknya.
Kedua, dosa dan maksiat yang kita lakukan. Dosa adalah penghalang datangnya rezeki. Rasullulah bersabda," Sesungguhnya seseorang terjauh dari rezekinya, karena perbuatan dosa yang dia lakukan". (HR.Ahmad).
Saudaraku, bila dosa menyumbat rezeki, maka tobat akan membukanya.
Ketiga, maksiat saat mencari nafkah. Apakah pekerjaan kita dihalalkan agama?
Jika memang halal, apakah benar dalam mencari dan menjalaninya, tanyakan selalu hal ini.....
Kecurangan dalam mencari nafkah, entah itu korupsi (waktu,uang), memanipulasi timbangan, dsb, akan membuat rezeki kita tidak berkah.
Apa ciri rezeki tidak berkah? mudah menguap untuk hal sia-sia, tidak membawa ketenangan, sulit dipakai untuk taat kepada Allah, serta membawa penyakit.......
Jika terlanjur melakukanya, segera bertobat, dan kembalikan harta tersebut kepada yang berhak menerimanya.
Keempat, pekerjaan yang melalaikan kita dari mengingat Allah. Bertanyalah, apakah aktivitas pekerjaan kita selama ini membuat hubungan kita dengan Allah makin menjauh? Terlalu sibuk bekerja, sehingga lupa shalat (atau minimal telat), lupa membaca Al-Quran, lupa berzikir, lupa mendidik keluarga, adalah sinyal-sinyal pekerjaan kita tidak berkah.
Jika sudah demikian, jangan heran kalau rezeki kita jadi tersumbat. Semua pekerjaan sedianya harus membuat kita semakin dekat dengan Allah. Sibuk boleh tapi jangan sampai hak-hak Allah kita abaikan.
Kelima, engan bersedekah. Siapapun yang pelit, niscaya hidupnya akan sempit, rezekinya mampet. Sebaliknya sedekah adalah penolak bala, penyubur kebaikan, serta pelipat gandakan rezeki...
Marilah kita berdoa bermunajat kepada Allah. Semoga Allah mengampuni kita, dan meghapuskan kita dari dosa yang telah lalu.
Ya Allah,
Ampunilah semua dosa-dosa kami, baik sengaja atau tidak, berkahilah kami, rahmatilah kami, berikanlah hidayah-Mu agar kami senantiasa dekat kepada-Mu hingga ahir hayat.
Aamin ya Rabbal'alamin...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar