Alloohumma lakal hamdu. Wa-ilayakal musytakaa. Wa antal musta'an. Laa hawla walaa quwwata illa bilaahil'aliyyil'azzhiim.
Ya Allah segala puji hanya milik engkau, dan hanya Engkau tempat mengeluh, dan hanya Engkau tempat meminta pertolongan. Tidak ada daya dan upaya melainkan dengan pertolongan Allah Yang Maha Tinggi Lagi Maha Penyayang.
Yang diatas ini adalah doanya Nabi Musa. Doa ini bagus bagi siapa saja yang mempunyai kesusahan dan kesulitan. Pas dah , dengan Nabi Musa yang memohon dengan doa ini ketika udah berada ditepian laut. Ngak ada jalan lagi, sementara dibelakangnya ada Fir'aun dan tentaranya yang sedang mengejarnya.
Dawam-kan doa ini sebagai wiridan kapan saja. Minim-minim setiap selesai shalat sebagai doa "wajib".
Betapa Nabi Musa yang tahu bahwa ahir perjalannya yang mentok , sebab ketemu laut, beliau malah bersyukur. Beda dengan kita yang kerjaanya selalu mengeluh. Kalau kita jadi Nabi Musa pasti kita akan mengeluh kali. Sudah jauh-jauh lari dari Fir'aun dan tentaranya ahirnya jalannya mentok juga, kalau tau begini mending kita ngak usah lari, Lupa kita, bahwa Allah sudah menyelamatkan kita. Lihat saja kelakuan kita tingal 1/3 jalan lalu mogok. Boro-boro rasa syukur yang ada malah ngedumel. 2/3 perjalan ngak dihargai oleh kita.
Saya suka dengan filosofi doa ini, karena filosofi the winner. Yang ada hanya syukur, syukur, dan syukur.
Sekaligus menyakinkan saya kalau doa terbaik justru memuji Allah. So, buat onlinners, saya menyarankan untuk banyak-banyak bersyukur lewat hamdalah. Lewat dzikir,tahmid.
Ketika ketika bersyukur tentang anak, Insyaalah kelakuan anak, ahlak anak, badan anak, akan dibuat bagus dan sehat oleh Allah. Ketika kita Alhamdulilah tentang pekerjaan kita, Insyaalah Allah berkenan memberikan kita pekerjaan yang berkah, dan rizki yang berganda- ganda dari pekerjaan kita.
Untuk para sahabat yang merasa masalahnya udah mentok, kayanya udah ngak ada jalan lagi. Janganlah berputus asa. Bagi Allah tidak ada yang tak mungkin kalau sudah berkendak Insayyaalah semua masalah sahabat akan diangkat. Betapun besarnya suatu masalah, Allah jauh lebih besar dari masalah itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar