Banyak orang yang berpendapat bahwa kaya atau miskin itu adalah takdir, padahal ;
- Pada dasarnya Dia hanya memberikan kekayaan dan kecukupan, Dia tidak pernah memberikan kemiskinanan.
- Ketika kalah dalam perang , Nabi segera intropeksi diri dan mengoreksi timnya. Bukan mencari-cari alasan dan menyalahkan takdir. Kekalahan itu buah dari doa ,ibadah, dan ikhtiar manusia.
- Demikian pula kemiskinan, itu buah dari doa,ibadah, dan ikhtiar manusia.
- Jadi kaya atau miskin itu pilihan, bukan takdir.
Dimana Dia dapat meneruskan ketetapan itu, mengubahnya atau menghapusnya.
Ringkasnya bila Dia telah berkenan, maka takdirpun masih bisa dirubah dengan trilogi doa,ibadah, dan ikhtiar, nah terjawablah sudah.
- Berhentilah menyalah-nyalahkan nasib,takdir dan Allah.
- Berhentilah menyalahkan kebijakan pemerintah,sistem pendidikan, latar belakang keluarga, atau siapapun.
- Para pecundang mengangap orang lainlah yang bertanggung jawab atas kehidupannya.
- Para pemenang sebaliknya, dirinya sendirilah yang harus bertanggung jawab atas kehidupannya.
- Anda adalah penanggung jawab atas kehidupan anda,termasuk atas kekayaan atau kemiskinan anda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar