" Apalah arti dunia bagiku,tidaklah aku di dunia ini melainkan seperti seorang yang sedang menaiki kendaraan, dan berteduh dibawah sebatang pohon, kemudian pergi meninggalkannya"
Kematian adalah sesuatu yang pasti yang akan dialami setiap mahluk yang bernyawa. Kondisi terberat yang akan dialami manusia setelah Ia dilahirkan, ini adalah awal ujian dan fitrah manusia sebelum Ia bertemu Tuhannya kelak di yaumil akhir.
Kematian adalah sesuatu yang berat,dan akan dialami semua mahluk, bahkan seorang Nabi atau Rasulpun akan mengalami kesulitan yang sangat saat melewati masa sakaratul maut tersebut.
Demi dzat yang jiwaku ada ditangannya, menyaksikan malaikat maut itu lebih mengerikan daripada tebasan sebilah pedang;
Sadarlah wahai orang yang tertipu!
Yang mabuk dengan keindahan dunia...
Mengapa kamu masih riang bermain
Terlena dengan angan-angan
Padahal ajal didepan matamu...!
Bukankah kamu mengetahui
Bahwa ambisi manusia adalah lautan yang tak bertepi
Bahteranya adalah dunia,
Maka berhati-hatilah jangan sampai karam
Yakinlah! bahwa kematian akan menjengukmu
Bersama segala kepahittannya
Ingatlah detik-detik itu, ketika kamu memberikan wasiat
Sedangkan anak-anak yang bakal yatim
Dan ibunya yang akan kehilangan suami tercinta
Menangis pilu berlinang air mata
Tenggelam dalam lautan kesedihan
Kemudian setelah itu dibawalah kain kafan kepadamu,
Ahirnya diiringi isak tangis dan air mata,
Jasadmu dikebumikan.
Bisa dibayangkan betapa beratnya proses kematian itu, bahkan para Nabi dengan kemuliannya saja merasakan kesukaran yang amat sangat dalam menghadapinya, apalagi kita sebagai manusia biasa.
Dalam kondisi seperti ini sebagai seorang muslim, hal terahir yang bisa kita lakukan adalah menunaikan dengan baik segala kewaiban yang datang kepada kita. Saat kondisi ini menimpa kita atau orang lain seperti menunaikan hak-hak kaum muslimin seperti mendo"akannya, ikut menshalatkan jenajah dan mengiringi jenajah sampai dikuburkan. Karena selain akan mengingatkan akan kematian yang juga akan kita alami, juga akan mendapatkan ganjaran pahala yang besar pula.
Marilah mulai sekarang kita mempersiapkan bekal diri, untuk menerima tamu 'Sang Penjemput' yang akan mengantarkan kita kembali kepada Sang Maha Esa. Dengan memperbanyak memohon ampun atas segala dosa-dosa kita,menjauhi laranganNya, menegakkan Ibadah wajib, memperbanyak ibadah sunah, dan memperbayak sedekah, karena sedekah akan melindungi kita dari api neraka walapun sedekah itu cuma sebiji buah kurma.
Bila bekal yang kita punya sudah cukup banyak, maka saat tamu 'Sang penjemput' itu datang
maka kita dapat menerimanya dengan Senyuman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar