Kamis, 26 September 2013

Kehidupan Sosial - Religi Masa Ahir Majapahit

Kehidupan Sosial-religi di Majapahit pada perempat awal abad ke 15, menunjukan sebuah perubahan yang mendasar sebagai akibat kemunduran Majapahit dan berkembangnya pengaruh islam. Seorang muslim Cina yang mengikuti perjalanan ketujuh Cheng Ho ke Jawa yang berlangsung antara 1431-1433M, menuturkan bahwa di Jawa ketika itu terdapat tiga golongan penduduk. Golongan pertama adalah golongan penduduk Islam dari barat, yang telah menjadi penduduk setempat. Pakaian dan makanan mereka bersih dan pantas. Golongan kedua adalah orang-orang Cina yang lari dari negrinya dan menetap di Jawa. Pakaian dan makanan mereka baik, dan banyak diantara mereka yang masuk Islam dan mereka taat melaksanakan ibadah agamanya. Sedangkan yang ketiga adalah penduduk asli yang sangat jorok dan hampir tidak berpakaian. Rambut mereka tidak disisir,kaki telanjang,dan mereka memuja roh.  Catatan panjang perjalanan Cheng Ho ke Nusantara menunjukan betapa gambaran masyarakat pribumi samapai 1431M, tak banyak berbeda dengan gambar-gambar relief-relief candi yang dibangun pada dewasa itu; penduduk laki dan perempuan belum mengenal penutup dada. Catatan Ma Huan dalam kunjungan ketujuh Ceng Ho itu juga menunjukan, betapa sampai saat itu penduduk pribumi Majapahit pada waktu itu belum memeluk agama Islam. Penduduk pribumi masih memuja roh. Dan keadaan penduduk yang hampir tidak berpakaian, kaki telanjang, rambut tidak disisir itulah gambaran penduduk dari kalangan kawula  yang jumlahnya lebih banyak dibandingkan penduduk keraton.  Dikalangan penduduk Asia Tenggara , model masyarakatnya memang bersipat hidraulik; komonitas secara tipikal dibagi menjadi dua yaitu lingkungan keraton dan lingkungan Petani. Kalangan keraton menguasai perekonomian kalangan petani, dan dari aspek politis maupun agama, kedua kelompok itu  terpisah satu sama lain. Itu sebabnya, kalangan petani yang disaksikan pada muhibah ketujuh Cheng Ho itu menunjukan kehidupan sosial dan keagamaan yang sebenarnya dari penduduk Jawa kalangan bawah. Sekalipun kalangan kraton menganut agama Hindu, kalangan petani nyaris lebih mengenal ajaran kapitayan yang tercemin dalam pada terjadinya pemujaan terhadap batu,tugu, cungkup (punden) pelindung desanya dari   pada pemujaan dewa-dewa Budha- Hindu. Sejak pecah perang parereg, keberadaan Majapahit memang berangsur- angsur makin mundur. Aramada Majapahit yang pernah berjaya, telah lumpuh dan tidak mampu lagi digerakan kewilayah wilayah jauh diluar pulau Jawa. Sementara itu kemelut perebutan kekuasaan terus berlanjut tampa kendali hingga wilayah Majapahit bersepihan menjadi kadipaten-kadipaten kecil . Bahkan Palembang wilayah Majapahit di Sumatra selatan, sempat jatuh ketangan petualang dan bajak laut Liang Tau Ming, selama bertahun-tahun dan dilanjutkan  oleh Chen Tsui,Shi Chin Ching, dan Shi Chi Sun. Ditengah kemerosotan kehidupan sosial itu, terjadi juga kemorosotan kehidupan religius  masyarakat di Majapahit. Falsafah Lingga-Yoni sebagai hasil sinkkretitasi Syiwa-Budha yang terpengaruh ajaran Yoga-Tantra dari sekte Sakhta dan Bhairawa- Tantra yang sudah merosot, berkembang luas dikawasan pedalaman maupun pesisir. Salah satu upacara Yoga-Yoni yang lazim dilakukan adalah masyarakat dewasa waktu itu adalah apa yang disebut upacara Pancamakara atau Ma-lima yang meliputi Mamsha(daging), Mastya(ikan),Madya (minuman keras), Maihuna (bersetubuh), dan Mudra (bersemedi). Mereka yang melakukan upacara Ma-lima,membentuk lingkaran yang terdiri dari laki-laki dan perempuan dalam keadaan telanjang. Ditengah-tengah lingkaran itu disajikan makanan dari lauk pauk daging dan ikan, dan minuman keras. Setelah makan dan minum-minuman keras hingga mabuk, para peserta Ma-lima bersetebuh ramai-ramai. Setelah nafsu perut dan syahwat terpuaskan, mereka kemudian melakukan semadhi.  
                                                             Gambar Lingga Yoni

                                                            Masjid Agung Demak

Rabu, 25 September 2013

Awal Kemunduran Majapahit

Awal Kemunduran Majapahit mulai tampak ketika Prabu Wirakmawarddhana terlibat perselisihan bersenjata dengan sudara iparnya Bhre Wirabhumi dalam perang suksesi memperebutkan tahta Majapahit yang berlangsung antara tahun 1401 sampai 1405 M . Perang itu disebut paregreg, bermakna perang yang berlangsung tarik ulur dan selang waktu dan bentuk pertempuran yang tersendat- sendat. Perang ini sangat menguras kekuatan Majapahit. Dua tahun sebelum perang itu, kekutan Majapahit juga terkuras akibat pemberontakan paraweswara di Palembang, yang berakibat Palembang jatuh ketangan kawanan bajak laut  Cina. Dalam perang paregreg itu, Bhre Wirabbhumi tertangkap dan kepalanya dipenggal oleh  Bhere Narapati. Kepala Bhre Wirabbhumi dibawa ke Majapahit, kemudian kepalanya dicandikan di Lung, candi makamnya disebut Grisapura. Dalam pertempuran sengit tersebut tidak kurang 170 orang prajurit utusan Kaisar Cina yang dibawa Laksamana Cheng Ho yang sedang berada di Blambangan ikut terbunuh karena salah paham. Wirakmawarddhana kemudian mengirimkan utusan untuk meminta maap kepada kaisar Cina. Kaisar Cina menyesali kejadian itu, dan meminta ganti rugi sebanyak 60.000 tail emas, tetapi ganti rugi itu hanya dibayarkan sebanyak 100000 tail emas oleh Wirakmawarddhana, dan sisanya dibebaskan  oleh Kaisar. Setelah perang paregreg selesai, ternyata Majapahit masih dihadang sejumlah pemberontakan, terutama ketika Wirakmawarddhana mangkat dan digantikan putrinya Rani Suhita. Dibawah Rani Suhita, selain terjadi pemberontakan diberbagai daerah, kekuatan Majapahit semakin dilemahkan oleh terjadinya penyingkiran tokoh-tokoh unggul yang berjasa kepada kerajaan. Sebagai mana umumnya sebuah kekuasaan yang sudah tua, pada ahir masa senjanya, tahta Majapahit yang sudah suram itu dilingkari intrik-intrik dalam perebutan kekuasaan dan jabatan yang yang menyulut komplik internal dan bermuara pada pelemahan kekuasaan. Lewat berbagai intrik para tokoh yang setia, kuat, jujur dalam lingkaran kekuasaan satu persatu tersingkir. Seperti jabatan Mahapatih  Majapahit yang dipegang oleh Tuan Kanaka sejak 1332 saka/1410 M dan mendadak diganti pada 1352 saka atau 1430 M, dan diberikan kepada orang yang tak memiliki kemampuan apa-apa kecuali menjilat dan menyenangkan atasan. Tuan Kanaka diberhentikan sebagai Patih tampa ada alasan yang jelas. Ratu Anggabhaya Bhre Narapati, tokoh yang berjasa dalam penumpasan pemberotakan Bhere Wirabhumi, tiba-tiba dijatuhi hukuman mati pada1355 saka atau 1430 M, tak lama setelah Patih Mangkubumi Tuan Kanaka di pensiunkan. Arya Damar adik Rani Suhita,pahlawan yang berhasil menumpas pemberontakan Pasunggiri, Bali, Bhre Dah, disingkirkan jauh dari Ibu Kota. Kekuasaan Rani Suhita berahir sampai wafatnya  tahun 1447 M. Karena tak mempunyai  putra, Ia digantikan adik laki-lakinya Dyah Kartawijaya, yang naik tahta Majapahit dengan nama; Sri Prabu Kertawijya Wijaya Parakmawarddhana. Sri Prabu Kertawijaya adalah Maharaja Majapahit pertama yang menaruh perhatin besar pada perkembangan agama Islam. Hal ini terjadi, karena selain Ia memiliki kerabat, kawan-kawan, pembantu-pembanya yang bergama Islam, juga kedua istrinya yang berasal dari Champa dan Cina juga beragama Islam. Prabu Kertawijya atau disebut juga Brawijaya V memiliki sejumlah putra yang beragama Islam, seperti Arya Damar Adipati Palembang, Raden Arak-Kali Bathara Katwang Adipati Pamedegan, Arya Menak Koncar Adipati Lumajang, Raden Patah Adipati Demak, Raden Bondan Kejawen Kyai Ageng Tarub II, Raden Dhandun Wangsaprana gelar sekh Belabelu. Selain sebagian Istrinya yang beragama islam, sejumlah kebijakan yang ditetapkan  Sri Prabu Kertawijaya, tampak sekali memberi peluang  bagi orang-orang yang bergama Islam, untuk memegang jabatan di Majapahit. Arya Teja yang beragama Islam diangkat menjadi Adipati Tuban. Aria lembu Sura yang beragama muslim diangkat menjadi Prabu di Surabaya. Kemenakan jauh istrinya yang bernama Sayid  Es, telah diangkat sebagai anak dan dianugrahi gelar Syaihk Suta Maharaja dan kemudian diangkat menjadi Adipati Kendal. Kemenakan istrinya yang lain yaitu Ali Rahmatulah diangkat sebagai Imam di Surabaya dan kemudian dijadikan Bupati di Surabaya. Kakak Ali Rahmatulah  yang bernama Ali Murtatdho asal negri Champa, diangkat menjadi imam di masjid Gresik dengan gelar Raja Pandhita, sementara itu kemenakan Istrinya yang bernama Burereh( Abu Hurairah) diangkat sebagai lebai di Wirasabha. Sri Prabu Kertawijaya mangkat pada1373 saka/1451 M. Setelah beliau mangkat Majapahit dengan cepat jatuh dalam perebutan kekuasaan yang berlarut-larut. Beliau digantikan Dyah Wijayakumara Bhre Pamotan yang naik tahta pada 1373saka/ 1451 M, dengan gelar Sri Rajasawarddhana, dinobatkan di Keling-Kahuripan yang terletah di Daha-Kediri, menunjukan ketidak beresan mengingat Dyah Wijayakusuma hanya berkedudukan sebagai  menantu Sri Prabu Kertawijaya. Tidak sampai dua tahun berkuasa Dyah Wijayakusuma hilang ingatan. Dan ketika beliau naik perahu ditengah segara, Ia melompat dan mati tenggelam.Ia meninggalkan empat orang putra, dan seorang putri, yaitu; Bhere Khuripan, Bhere Mataram, Bhre Pamotan, Bhere Kretatabhumi, dan parameswari Lasem. Kekuasan sempat kosong tampa raja selama tiga tahun. Keadaan ini berahir pada tahun saka1378/1456 M. Ketika Bhere Wengker naik tahta dengan gelar Hyang Purwwaisesa. Bhre wengker ini adalah putra prabu Kertawijaya. Hyang Purwwaisesa selama memerintah meneruskan kebijakan ayahhandanya yang memberikan kedudukan-kedudukan penting kepadaagama  kerabat-kerabat yang bergama Islam. Kekuasanya berjalan selama sepuluh tahun. Ia wapat pada tahun saka 1388/1466 M. Ia digantikan putranya Bhre Pandansalas Dyah Suraprabhama yang saat itu menjadi Bhattare di Tumapel, yang naik tahta dengan gelar Singhawikramawarddhana,yang dalam prasasti Trowulan III disebutkan memiliki permasuri Bhre Singhapura  Dyah Sripura Rajasawaddhanadewi. Sang Prabu Singhawikramawardhana, hanya berkuasa selama dua tahun. Sebab kebijakannya yang juga memberi kedudukan kepada kerabat-kerabatnaya yang bergama Islam, membuat Ia sangat dibenci oleh kerabatnya sendiri. Pada tahun saka1390/1468 M terjadi pemberontakan yang dipimpin Bhre Kertabhumi. Dalam pemberontakan itu Sang Raja pergi meninggalkan keraton. Sri Prabu lari dari ibu kota Majapahit dan berkuasa di Daha sampai mangkatnya pada tahun saka 1396/1474 M. Setelah beliau mangkat Bhere Kertabuhumi, mengakat dirinya sebagai Maharaja Majapahit satu-satunya. Tetapi keputusan Bhere Kertabhumi banyak yang menentang, terutama para Adipati pesisir Muslim. Saat itu di Majapahit terdapat dua orang raja, yang pertama Bhere Kertabhumi yang berkuasa di Wilwatika, yang kedua Dyah Ranawijaya putra Sri Prabu Suraprabhawa Singhawikramawarddhana, yang menggunakan gelar Abhiseka Girindrawardhana., Bhre Kertabhumi hanya berkuasa selama kurang dari empat tahun, setelah Dyah Ranawijaya membawa pasukan besar ke Majpahit merebut kembali kekeuasannya dari tangan Bhre Kertabhumi yang masih terhitung pamannya. Bhre Kertabbhmi terbunuh dikedaton pada tahun saka 1400. Dyah Ranawijaya berhasil mempersatukan kembali Majapahit yang terpecah-pecah . Walaupun demikian keadaan Majapahit yang sudah sangat rapuh dari dalam disertai timbulnya perkembangan-perkembangan baru di daerah pesisir utara Jawa dan Asia Tenggara umumya, menyebabkan Majapahit tidak dapat dipertahankan lebih lama lagi, lambat laun sampai waktu kehancurannya... 
                                                      Museum Trowulan Jawa Timur
                                                                 Arca Wisnu
                                                  Sumur model kono di museum Trowulan

Senin, 23 September 2013

Sekilas Tentang Raden Patah

Raden Patah adalah putra prabu briwajaya, Raja Majapahit terahir. Raden Patah dikisahkan berguru dengan Sunan Ampel di Surabaya dan kemudian dinikahkan dengan putri sang guru yang bernama Dewi Murtosiomah. Sebagai penguasa,negarawan,seniman,ahli hukum dan ilmu kemasyarakatan, dan juga ulama. Raden Patah berperan penting dalam mengembangkan kesenian wayang agar sesuai dengan ajaran Islam. Raden Patah yang saat berkuasa menggunakan gelar Senapati Jimbun Ningrat Ngabdurahman Panembahan Palembang Sayidin Panatagama, dianggap sebagai pendiri kesultanan Demak. Makamnya terletak dibelakang Masjid Agung Demak, berbentuk kijing sederhana dari bahan pualam kuning dibagian luar cungkup makam Sultan Trenggana, untuk mengagantikan batu andesit yang lama, justru menghilangkan kesan kekonoan makam pendiri Kesultanan Demak Tersebut. Disebelah Makam Raden Patah terletak Makam Istrinya, Makam Adipati Unus, Makam pangeran  Sekar Seda Lapen, Pangeran Mekah, Pangeran Ketib, dan Raden Kusen.



Pendidikan dan pengembangan keilmuan

Pendidikan  awal yang diperoleh Raden Patah dipastikan berasal dari ibunya, yang tentunya menanamkan dasar kaidah-kaidah ajaran Islam. Selain itu Raden Patah juga belajar ilmu agama dan pemerintahan kepada Arya Damar. Pada saat dewasa , sewaktu kebutuhan Ilmu keIslaman makin banyak, Raden Patah merasakan ketidak puasan mendapat pelajaran agama dari Arya Damar yang masih mengikuti nilai-nilai ajaran agama lama.

Dalam pengembaraan mencari ilmu Raden Patah dan Raden Kusen dikisahkan sampai  dipinggir laut dan berjumpa dengan pelaut Cina yang membawa mereka berdua ke Jawa dengan kapalnya. Setelah tiba dijawa mereka berdua dihadapkan dengan Sunan Ampel guna menyampaikan keinginannya untuk belajar agama Islam. Raden Patah dan Pangeran Kusen ahirnya diterima sebagai murid oleh Sunan Ampel. Bahkan Raden Patah kemudian dinikahkan dengan putri Sunan Ampel yang bernama Dewi Murtosimah, dan RadenKusen dinikahkan denagan cucu Sunan Ampel yang bernama Nyai Wilis. Demikianlah, kabar putra dan cucu Raja Majapahit itu tersiar sampai ke Ibu kota dan dikabarkan kepada Raja Majapahit.
Menerima laporan itu sang Prabu mengundang Raden Kusen, cucunya ke Istana. Dihadapan Raja Raden Kusen menyatakan keinginannya untuk mengabdi kepada Raja yang tiada lain adalah kakeknya. Prabu Brawijaya berkenan dengan cucunya itu. Keinginan Raden Kusen untuk mengabdi diterima dengan suka cita. Lalu Prabu Brawijaya mengakat Raden Kusen  menjadi seorang Adipati , sang pancatandha di negri Terung.
    
    Setelah Raden Kusen menjadi Adipati di Terung, Sunan Ampel memerintahkan Raden Patah untuk membuka pedukuhan baru, dan menyebarkan Agama Islam kepada masyarakat disekitar pedukuhan baru tersebut.Raden Patah pergi ke Demak dan mendirikan pedukuhan disana. Dalam waktu singkat Raden Patah sudah bisa membangun Demak menjadi besar. Kemudian Raden Patah diundang ke Majapahit menghadap Prabu Brawijaya. Raden Patah pun menghadap ke Majapahit menghaturkan bakti setia kepada Prabu Brawijya yang juga orang tuanya. Raden Patah kemudian diangkat menjadi Adipati di Bintara.

Dakwah Raden Patah

Dakwah Islam di Nusantara tidak terlepas dari keberadaan Wali Songo. Mereka adalah guru-guru Sufi yang dikenang sebagai perintis awal dakwah, yang menyisakan jejak-jejak  sufisme  pada Islam Nusantara, terutama dijawa. Raden Patah , pendiri kerajaan Demak memang tidak termasuk dalam Wali Songo, namun kedudukannya sebagai salah satu dari jamaah Wali yang ikut berperan dalam gerakan  dakwah Islam, tidak dapat diabaikan.
 Dalam pengembangan seni budaya terutama seni pewayangan yang merupakan puncak kesenian, karena merupakan gabungan dari seni lukis,seni pahat, seni bentuk, seni drama, seni suara, satra, dikembangkan secara besar-besaran  pada saat Raden Patah berkuasa. Raden Patah sangat senang dengan kesenian wayang yang juga sangat digemari oleh penduduknya. Namun Raden Patah sebagai penguasa, negarawan, seniman, ahli hukum, ahli ilmu kemasyarakatan, dan juga ulama yang memiliki kemampuan membaca fonomena sosial kemudian mereflesikannya sebagai kebijakan dalam membangun masyarakatnya, membutuhkan pertimbangan yang matang untuk mengembangkan kesenian wayang agar sesuai dengan ajaran Islam. Demikianlah, setelah meminta pertimbangan kepada beberapa anggota Wali Songo, diperoleh pendapat sebagai berikut;


  1. Seni wayang perlu dan dapat diteruskan, asal diadakan perubahan-perubahan yang sesuai dengan zaman yang sedang berlaku;
  2. Kesenian wayang dapat dijadikan media dakwah yang baik;
  3. Bentuk wayang diubah, bagaimana dan dibuat dari apa, terserah asal tidak lagi berwujud seperti arca-arca yang mirip dengan manusia;
  4. Cerita-cerita dewa harus diubah dan diisi paham yang mengandung jiwa Islam untuk membuang kemusyrikan;
  5. Cerita wayang harus diisi dakwah agama yang mengandung keimanan, ibadah, ahlak, kesusilaan,dan sopan-santun;
  6. Cerita-cerita wayang  terpisah menurut karangan walmiki dan wiyasa harus diubah lagi menjadi dua cerita yang bersambung dan mengandung jiwa Islam;
  7. Menerima tokoh-tokoh cerita wayang dan kejadian-kejadian hanya sebagai lambang yang perlu diberi  tafsiran tertentu yang sesuai dengan perkembangan sejarah, dimana tafsiran-tafsiran tersebut harus sesuai dengan ajaran Islam;
  8. Pegelaran wayang harus mengikuti aturan- aturan susila dan jauh dari maksiat;
  9. Memberikan warna yang sesuai dengan dakwah Islam pada seluruh unsur seni wayang, termasuk gamelan,tembang-tembang, tokoh-tokoh, dan lakon-lakon.     
Demak, yang semula sebuah pedukuhan yang digabungkan dengan kota Bintara, dibawah Raden Patah berkembang menjadi kota yang memiliki pengaruh di Jawa sampai Palembang, Jambi, Bangka, Belitung, dan Tanjung Pura. Berdasarkan pemaparan diatas, tidak dapat dipungkiri bahwa keberadaan Raden Patah  selaku pendiri Kerajaan Demak Bintara  memiliki peranan yang tidak kecil dalam proses dakwah Islam di Nusantara, khususnya diJawa. Sebab dengan kekuasaan politis yang dipegangnya berbagai aspek dakwah yang berhubungan dengan kehidupan sosial,ekonomi, seni, sastra, dan tradisi keagamaan dapat diarahkan dan dikembangkan secara lebih efektif terutama dengan adanya faktor kebijakan pemerintah,dukungan afaratur, peran cendekiawan, dan bangsawan, termasuk dukungan finansial. Disamping itu kraton sebagai pusat pengembangan kebudayaan, yang sejak awal kekuasaan Raden Patah sudah diorentasikan kepada pengembangan budaya Islam. Atas jasa-jasanya itulah makam Raden Patah sampai sekarang ini dimuliakan dan banyak dikunjungi umat Muslim Indonesia.

Sabtu, 21 September 2013

Butuh Kesabaran Dalam Bisnis


Sebagai pelaku bisnis seringkali kita dihadapkan dalam situasi untuk mengambil keputusan dengan cepat dan tepat, tapi kita juga harus sabar dalam mengambil keputusan, karena kesabaran salah satu faktor penting juga untuk memenangkan persaingan dalam bisnis. Ada beberapa jenis kesabaran yang harus kita miliki untuk menjadi yang terbaik;

Kesabaran dalam negosiasi; Kita harus sabar dalam proses negosiasi, kita tidak perlu terburu- buru dalam menerima atau menolak  satu tawaran negosiasi. Pertimbangkan semua faktor penting dengan hati-hati. Mengambil keputusan dengan cepat akan membuat kita diremehkan oleh lawan negosiasi. Tetap sabar dan tenang, karena ini juga akan memberi tekanan pada lawan negosiasi.

Kesabaran dalam menghadapi masalah; Dalam bisnis kita pasti akan dihadapkan dengan masalah. Seberat apapun masalah yang dihadapi tetaplah sabar dan bersipat tenang. Karena dalam kondisi tenang kita akan melihat jalan keluarnya.

Kesabaran dalam menghadapi rekan kerja; Terkadang kita mengalami friksi dengan rekan kerja kita. Dalam hal ini bersabar adalah jalan terbaik. Karena tugas kita bersama untuk membantu perusuhaan dan bersama- sama untuk maju. Karena kita tampa rekan kerja kita juga tidak akan bisa maju juga.

Kesabaran dalam menghadapi hukum dan pemerintahan; Sebagai pemula kadang kita dihadapkan dengan proses hukum dan pemerintahan, terutama saat mengurus ijin dan perpajakan. Karena tidak tau prosedur yang benar dalam pengurusannya. Tetaplah kita bersabar untuk menghadapinya dan harus bisa menyelesaikan masalah hukum dan pemerintahan tersebut agar tidak bermasalah dimasa depan.

Jumat, 20 September 2013

Delapan Ajaran Jawa


 

Delapan ajaran Jawa ajaran kejawen leluhur yang dilestarikan oleh Temenggung Majapahit, KRT Wiragati pada abad 14.
Delapan ajaran  Jawa yang dimasud adalah;


  1. Ora mateni sakabehe (tidak membunuh semuanya), artinya tidak membunuh apa saja, semua mahluk hidup harus dicintai dengan sungguh-sungguh baik tumbuhan maupun hewan apalagi manusia, pada sebagian hewan mengenal rasa sakit, kecuali hewan liar di air. Jiwa dikehidupan yang mengenal rasa adalah percikan Tuhan yang akan berbalik menjadi energi negatif bagi diri mahluk hidup yang menyakiti. Membunuh dalam konteks menyakiti tidak diperkenankan karena merupakan perbuatan yang kejam. Apa pun alasannya setiap pembunuhan adalah menyakiti dan untuk mencapai kesucian jiwa maka membunuh akan menodai kesucian tersebut. Membunuh hanya dapat dilakukan oleh jiwa-jiwa rendah seperti hewan, dan pembunuh akan sulit mencapai alam tengah.
  2. Ora ngurusak sakabehe, artinya tidak merusak apa saja. Merusak alam, merusak diri sendiri, dan merusak mahluk lain tidak diperbolehkan. Kemajuan tehnologi akan tidak ada artinya apabila dampaknya adalah kerusakan ekosistem dan alam. Tidak menjaga kesehatan, merokok, minum-minuman keras, narkoba adalah merusak tubuh dan banyak perbuatan yang dampaknya adalah kerusakan. Hal ini sangat dilarang dalam ajaran Jawa.
  3. Ora mangan kewan, tidak makan hewan. Konsep Jawa mengajarkan bahwa hampir semua hewan didarat mempunyai rasa sakit dan mempunyai jiwa kecuali beberapa hewan diair. Kita tidak pernah menemui hewan didarat yang menjumpai api tetapi tetap diterjang, pasti dia akan menghindar, artinya ia mempunyai rasa sakit. Lain halnya dengan beberapa hewan di air, bahwa hewan di air hanya setingkat lebih tinggi dari tumbuhan, dan tumbuhan tak mempunyai rasa sakit. Bagaimana rasanya  Anda memakan mahluk hidup yang kematiannya menderita?. Apa bila hal ini diterapkan dengan ilmu kesehatan, ternyata hampir semua penyebab penyakit berasal dari makanan daging hewan didarat.
  4. Ora ngapusi, tidak menipu. Menipu adalah perbuatan mengutungkan diri sendiri. Apa bila tidak pernah melakukan perbuatan menipu, manusia sudah pasti akan mendapatkan ketenangan hidup dan kebahagiaan akan selalu menyertainya.
  5. Budhi lan karya, berprilaku baik, berpikir, dan berkeja keras. Walaupun sikap menerima selalu tertanam dihati,berkeja dan berfikir untuk maju senantiasa dilakukan terus menerus.
  6. Maca lan maguru sepadha-padha, membaca dan mencari ilmu pengetahuan seluas luasnya. Alam semesta adalah guru yang utama, semua mahluk hidup adalah guru, manusia diluar kita adalah guru, dengan menjadikan semua yang diluar kita adalah guru maka kita dapat menyerap semua hal dari sisi ilmu dan tidak sekali-kali meremehkan orang lain, siapapun dia.
  7. Tepo sliro,tegang rasa, simpati dan bijaksana menghadapi mahluk diluar kita yang sedang menderita, sehingga kita bisa ikut merasakan dan membantu sebisanya. Siapapun yang suka memberi , pasti dia mudah untuk menjadi kaya, karena memberi akan membuka pikiran dan aura tubuh untuk menjadi orang orang baik, mengerem kerakusan dan menetralkan badan dari energi negatif. Sehingga peluang materi tertarik badan dari luar dapat mudah datang dengan sendirinya, oleh sebab itu tidak heran apabila Anda sering memberi banyak hal yang muncul secara kebetulan , yang mengarah pada rejeki.
  8. Ngadohi wong ala, kejem lan mbilaheni, menjauhi orang yang jahat, sering melakukan kekejaman dan marabahaya, prinsip tidak intervensi kepada orang lain dengan cara menjauhi dan menghindarinya jauh lebih baik.

Faham Keselamatan Dalam Budaya Jawa

Keselamatan memang sebuah harga yang mahal, karena ia mencangkup dimensi lahir dan batin.
Kesalamatan lahir dan batin tidak dapat dipisahkan, keduanya harus serentak di usahakan. Mencari salah satu   keselamatan saja hanya fokus pada lahir atau batin saja tidak akan didapatkannya atau dengan kata lain para pencari itu ahirnya tidak akan mendapatkan apa- apa,karena keduanya saling mensyaratkan.


Faham keselamatan budaya Jawa ini sangat luas,sekalugus mendalam. Bisa jadi orang " tidak selamat"  karena Ia secara tradisi dianggap sebagai sukerta(punya cacat rohani), tidak setia pada visi/misi orang Jawa yang terkenal dengan sikap-sikap kebijaksanaan yang luhur seperti sepi ing pamrih,rame ing gawe, memayu hayuning buwana yang mencapai puncaknya adalah manuggaling kawulo- gusti.

Manunggaling kawulo-gusti adalah cita-cita yang paling tinggi dalam ajaran kajawen, karena bagi siapa saja yang telah mencapainya akan mendapatkan keselamatan dan kesempurnaan atau pembebasan abadi.
Oleh karena itu seluruh laku tradisi atau laku Jawa ditunjukan untuk mencapai kondisi itu.

Kondisi "tidak selamat" selain disebabkan adanya kelemahan pada diri orang yang bersangkutan, bisa juga karena orang berseberangan dengan kebiasaan atau aturan sosial dalam masyarakatnya, dengan kata lain "orang tidak selamat" karena tidak mampu hidup selaras dengan masyarakatnya (komonitasnya) dan dengan alam semesta. 
Dewasa ini kondisi "tidak selamat" yang hadir dalam orang/masyarakat Jawa( atau yang lain) adalah hadirnya sekaligus ancaman budaya globalisasi- Neoliberalisme yang telah merasuk keseluruh lapisan masyarakat tradisional. Maka menjadi tugas budaya Jawa (dan budaya kearifan lokal lain) untuk mencegahnya, dan ini merupakan tugas kita bersama.

Kamis, 19 September 2013

YOGYAKARTA, Semua Cerita Dan Kenangan Berawal Dikota Ini.


 Yogyakarta, kota yang selalu membawa kenangan. Kota budaya, kota pelajar, kota yang penuh keramah tamahan yang tiada henti, serasa membawa kalbu melayang kemasa lalu. Sekian lama pernah kuhabiskan waktu dikota ini. Bicara tentang kota yang satu ini tak akan pernah habisnya.  Kota ini akan selalu menjadi istimewa bagi orang yang pernah tinggal disana. Dan aku akan selalu merindukan Yogyakarta , dengan segala kisahnya.




Kota Yogya memang kenangan, entah sudah berapa juta orang yang jatuh hati pada kota ini. Meski sudah tujuh belas tahun sejak pertama kali kaki kupijakan dikota ini, saat pertama meneruskan study, sampai sekarang kenangan itu kesannya begitu kuat menancap di hati.  Senyum ramah masyarakat Yogya, masih tetap teringat sampai sekarang. Dimana masyarakat asli dan pendatang dapat berbaur manjadi satu.

Bagi aku, Yogyakarta merupakan bukti nyata bagaimana toleransi bisa hidup bersamaan dalam keaneka ragaman.. Aku pikir ini lebih dari sekedar toleransi, tapi juga ada semangat persaudaraan yang sangat  kuat.

JL.MALIOBORO, nama jalan ini udah tak asing lagi kita. Malioboro dulunya hanyalah ruas jalan yang sepi dengan pohon asam yang tumbuh dikanan kirinya. Namun seiring waktu Malioboro sekarang berkembang pesat menjadi denyut nadi perdagangan dan pusat belanja. Selain menjadi pusat perdagangan Malioboro merupakan bagian jalan sumbu imajiner yang menghubungkan pantai parangtritis,panggung krapyak, kraton Yogya,tugu, dan gunung merapi.
Menikmati makan malam lesehan disepanjang jalan ini sembari mendegarkan pengamen jalanaan menendangkan lagu " Yogyakarta"  milik kla project akan menjadi pengalaman yang sangat membekas dihati.
Malioboro adalah rangkaain sejarah, kisah, dan selalu menjadi kenangan indah di benak tiap orang yang pernah menyambanginya. Kawasan jalan ini akan selalu ramai selama 24 jam dengan berbagai kehidupan dan aktifitasnya.

Pulang kekotamu. Ada setangkup haru dalam rindu. Masih seperti dulu, tiap sudut menyapaku bersahabat penuh  selaksa makna. Terhanyut aku akan nostagi. Saat kita sering luangkan waktu,nikmati bersama, suasana jogja. (Jogjakarta- Kla Project).

Sepenggal dari lagu kla project dalam lagunya yang berjudul Jojakarta, seakan mewakili kerinduan saya dengan kota gudeg Ini.

Semua orang selalu merasa nyaman dikota ini, hangat, sejuk, ramai, tapi terkadang sepi saat di pagi hari.
Keramahan warga Yogya adalah hal utama dikota ini. Mereka tak segan-segan untuk menjamu dan beramah tamah terhadap kita. Senyum selalu terukir dibibir mereka dan siap menerima wisatawan, pengunjung dari mana saja.

Yogyakarta, adalah kota dimana keramahan menjadi hal yang penting. Dibawah pimpinan seorang Sultan Hamengkubuwono, sopan santun dan ramah tamah dijunjung tinggi.

Yogyakarta, memberiku begitu banyak kenangan, kutemukan cinta yang setulusnya dikota ini, kutemukan orang yang bisa ku doakan kebahagiannya, bahkan ketika sudah tidak denganku.

Yogyakarta tetap istimewa, karena semua cerita dan kenangan berawal di Kota ini... salam.




Minggu, 08 September 2013

Ujian Mewujudkan Mimpi


Impian, akan diuji oleh waktu

Mimpi harus tetap dipertahankan,kuat, dan istiqamah.
Tak lekang dipanas, tak lapuk dihujan,tak boleh merubah mimpi, hari ini dele besok tempe.
Tak boleh gampang dipengaruhi oleh orang lain.

Impian, akan duji oleh bisikan setan

Setan akan meniupkan dan menghembuskan keraguan dalam hati manusia. Tak boleh ragu, tak boleh was-was. Pokoknya harus bisa.

Yang dilakukan oleh para pemimpi.

a. Kerja keras, adalah syarat utama untuk mewujudkan impian. Kerja dengan pikiran, tenaga, dan hati.
    Tidak boleh ngangur,leha-leha,duduk manis, berpangku tangan menunggu nasib.

b. Doa, berdoa tiap saat, doa tentang mimpi kita. Doa itu akan mengingatkan kita, bukan mengingatkan Allah.
    Allah tidak akan pernah lupa dengan doa kita, tapi kita yang sering lupa dengan mimpi kita.
    Cantoh; kau minta kebaikan dunia, kok berani selingkuh. Mana ada orang yang selingkuh mendatangkan
    kebaikan. Kita lupa akan doa kita sendiri.

c. Mulai melangkah.
   Ayo bangun jangan tidur terus, mulai melangkah sekarang.
   Melangkah terus; meninggalkan dosa dan kemaksiatan.
   Melangkah maju; menuju impian dan kebahagiaan.
   Langkah kanan; ibadah.
   Langkah kiri; amal sholeh, berbuat kebaikan.
  Ibadah amal....ibadah amal... ibadah amal.. dst...

d. Tunggu tanggal mainnya.

    Tinggal tunggu waktunya, impian akan jadi kenyataan.
    Wallohu a'lam, Allah yang maha tahu.


  

Kamis, 05 September 2013

Strategi Dakwah Para Wali



Dalam kenyataannya, para wali telah merumuskan strategi dakwah atau strategi kebudayaan secara ebih sistematis, terutama bagaimana menghadapi kebudayaan jawa dan nusatara pada umumnya yang sudah sangat kuat,tua, dan sangat mapan. Ternyata para wali memilki metode yang sangat bijak. Mereka mengenalkan Islam tidak serta merta, tidak ada cara instan. karena itu mereka merumuskan strategi jangka panjang. Tidak masalah kalau harus mengenalkan Islam pada anak-anak, sebab mereka merupaka masa depan bangsa. Dalam hal ini  tentu dibutuhkan ketekunan dan kesabaran.

    Dalam strategi dakwah yang digunakan para wali kemudian diterapkan di dunia pesantren para Kyai, atau tuan guru mengajarkan agama dalam berbagai bentuk. Dalam dunia pesantren, diterapkan fiqhul ahkam untuk mengenal dan menerapkan norma-norma keislaman secara ketat dan mendalam, agar mereka menjadi muslim yang taat. Tetapi ketika masuk kedalam ranah masyarakat diterapkan fiqhul dakwah, ajaran agama diterapkan secara lentur, sesuai dengan kondisi masyarakat dan tingkat pendidikan mereka. Dan yang tertinggi  adalah fiqhul hikmah, dimana ajaran Islam bisa diterima oleh semua kalangan, tidak hanya kalangan awam tetapi juga kalangan bangsawan, termasuk diterima kalanga rohanian, Hindu,Budha, serta kepercayaan yang lainnya.

  Para wali sebagaimana para Nabi, bukan rohaniian yang hanya  tinggal di pedepokan dan asrama saja, tetapi selalu mengembara dari satu daerah kedaerah lain untuk mendalami ilmu sekaligus menyebar luaskan ajaran Islam. Kemampuan para wali menggalang kepercayaan umat melalui perjalanan dakwah yang tak kenal lelah dibarengi apresiasi yang sangat tinggi pada agama lama; Hindu,Budha maupun lainnya dan kematangannya dalam mengelola budaya , membuat ajakan mereka diterima hampir seluruh penduduk Nusantara.

 Starategi para wali dalam mengembangkan ajaran di Nusantara dimulai  dengan beberapa langkah strategis. Pertama; tadrij (bertahap) tidak ada ajaran yang diberlakukan secara mendadak, semua melalui proses penyesuaian. Bahkan, tidak jarang secara  lahir bertentangan dengan Islam, tapi ini hanya setrategi.
Para wali sadar betul kalau Nusantara yang multi etnis, multi bahasa, multi budaya, adalah anugarah Allah yang tiada tara. Belum lagi kondisi alamnya yang ramah, iklimnya yang trofis, tidak ekstrem. Ditambah dengan keragaman hayati yang sangat kaya dengan sumber mineral. Ini yang mereka pahami, sehingga mereka mensyukuri dengan tidak merusak budaya yang ada atas nama Islam dan sebagainya. Ini sesuai perintah Allah sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur'an surah an-Naml (27);40;
    
         "Ini termasuk anugrah Tuhanku untuk mengujiku apakah aku bersyukur atau mengingkari (nikmatNYa)"

       Tentu saja anugarah agung ini patut disyukuri dengan dilestarikan dan dikembangkan bukan diingkari dengan dibabat dan dihancurkan atas nama kemurnian agama atau atas nama atas nama kemoderenan. Islam hadir justru merawat, memperkaya, memperkuat budaya Nusantara sehingga bisa berdiri sejajar disamping peradaban dunia yang lain.

Rabu, 04 September 2013

Kaya Itu Butuh Kekuatan

Renungan;

Ada tiga gelas, gelas plastik, gelas kaca, gelas logam. Ketika dituang minyak panas gelas plastik meleleh karena tak tahan panas, gelas kaca pecah karena juga tak tak tahan panas, hanya gelas logam yang utuh karena lebih tahan panas.

Uang itu panas

uang itu panas, panas bagai bara api. Makin banyak uang maka rasanya akan semakin panas. Banyak manusia yang hancur karena uang karena ngak tahan panas. Karena itu rubahlah dirimu dari plastik menjadi logam agar kuat dan tahan panas. Sehingga kalian bisa mengendalikan harta kekayaan,mengelola usah, dan tak hancur meskipun berlimpah uang.

Pengusaha itu melelahkan dan butuh kekuatan

- Makin banyak uang, makin banyak kebutuhan, makin melelahkan.
-Makin besar usaha, makin banyak melibatkan orang banyak, makin melelahkan,
kuatkan dirimu bagai gelas logam, agar kua mengemban amanah, karena kaya, pengusaha,jabatan, kedudukan, itu semua butuh kekuatan.

Isyarat Nabi S.A.W

Kelak di ahir jaman umatku akan dicoba dengan kemiskinan,sakit,kematian, tapi mereka kuat. Begitu diuji dengan kelimpahan rejeki, maka mereka akan hancur, lupa ibadah,lupa aherat dan lupa Tuhannya.

MEWUJUDKAN MIMPI AGAR MENJADI KENYATAAN

Perjalanan hidupmu akan dipandu oleh impianmu

Perjalanan hidupmu akan dipandu menuju keberhasilanmu yang kamu impikan. Orang yang tak punya mimpi, tak punya impian, maka hidupnya akan begitu saja, bagai orang jalan ditempat. Muslim yang baik harus punya punya mimpi yang tinggi, setinggi langit terbang menggapai bintang.

Mimpi itu harus jelas

Mimpi yang jelas akan cepat menjadi kenyataan, mimpi yang tak jelas akan kabur dan hanya menjadi beban pikiran.

Contoh mimpi yang jelas;

- Saya ingin bisa berangkat haji,
- Saya ingin punya mobil mewah.
-Saya ingin punya rumah yang mewah dan halamannya yang luas.

Contoh mimpi  yang tak jelas;

-Saya ingin bahagia, bahagia yang seperti apa???
-Saya ingin kaya, kaya yang bagai mana???

Kapan mimpi itu jadi kenyataan

Tergantung memory ketajaman hati dan pikiran. Makin tajam  makin cepat mimpi itu jadi kenyataan, begitu juga sebaliknya kalau tumpul butuh waktu  yang lama  untuk menjadi kenyataan,
Ukur hati dan pikiran anda dengan tasbih.

Usaha mewujudkan impian

Pikiran fokus, pikiran tidak boleh bercabang, fokus seperti orang yang sedang memanah.
Hati fokus, keinginan hati fokus pada satu cita-cita,tak boleh bercabang, seperti orang yang tegelam fokus untuk tetap bisa bernapas.
Prioritas dan bertahap, dahulukan yang lebih penting setelah tercapai satu, baru ganti dengan yang lain.